S. F. M. E. 9

722 60 4
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tik - Tik - tik

Detik suara jam terdengar  dengan jelas di tengah keheningan ruang kerja Jiyong.

Namun hal itu tak sedikit pun mengusiknya, pria tampan dengan ambisi yang kuat itu masih terus berkutat dengan kerta-kertas yang ia baca.

Berjam-jam sudah ia mengurung diri di ruangan itu hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Yaaahhh, begitulah seorang Kwon Jiyong. Ia dan sifat perfectionis miliknya selalu menuntut segala pekerjaannya berakhir sempurna.

Dan hal itu selalu berhasil membuatnya melupakan segalanya.

Bahkan jika telepon seluler miliknya tak berdering nyaring, mungkin sekarang pun ia tak melepaskan pandangannya dari tumpukan kertas berisi bait-bait lagu yang sudah ia tulis.

Handphone yang sedari tadi terabaikan oleh Jiyong kini bergetar di atas meja dengan nada dering Bae Bae yang terdengar mengusik pekerjaannya.

~~~ bayangin aja lagu Bae Bae lagi di putar  ~~~

Gd meraih handphone nya tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas yang tengah ia baca.

Jiyong-

Halo ???

- Youngbae
Hey Ji, turunlah aku ada di rumahmu.

Jiyong mengernyit lalu memandang handphonenya dan menatap nama pemanggil yang mengganggunya.

Lalu kembali mendekatkan handphone ke telinganya saat tau Youngbae lah yang menelponnya.

Jiyong -
Untuk apa kau di rumahku Bae ???,. aku Lagi sibuk, udah kau pulang aja sekarang.

- Youngbae
Aiiissshhh kau ini. Aku tau kau lagi apa, kau pasti lagi bercinta dengan tumpukan kertas tugasmu kan???.

Jiyong -
Hmmm

Jiyong terlalu malas untuk menjawab, ia masih fokus dengan beberapa kata yang ia rasa tidak cocok dengan lirik lagu yang ia ciptakan.

- Youngbae
Sudah lah Ji, kau lanjutkan itu nanti aja. Kau harus temenin aku ke club sekarang. Aku ingin memperkenalkan gebetanku samamu.

Jiyong menghentikan pergerakan nya yang tengah mencoret-coret kertas saat mendengar perkataan Youngbae

' Gebetan ??? '
Pikirannya.

Jiyong -
Kau punya gebetan Bae.

- Youngbae
Uummm, dan aku akan memperkenalkannya samamu malam ini. Jadi bersiaplah, aku tunggu di bawah.

Setelah itu sambungan telepon merekapun terputus.

Jiyong menarik nafas kasar melihat Youngbae yang menutup sambungan telepon sesukanya.

Ia mendesah kesal karena ia harus berhenti bekerja disaat pekerjaannya belum selesai.

Tapi Jiyong sendiri penasaran tentang 'gebetan' Youngbae.

Sorry For My EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang