S. F. M. E. 28

472 64 107
                                    

.
.
.
.
.

2 hari telah berlalu sejak surat pembatalan adopsi Seungri datang.

Setelahnya,  Seungri terlihat murung dan tak bersemangat.

Ia terus mengurung diri di kamar dan menghabiskan waktunya dikamar.

Bahkan makan pun ia lakukan dikamar,  2 hari ini ia juga tak keluar untuk kekampus atau kemanapun itu.

Daesung,  Hyeyoun atau siapapun itu hanya bisa mengunjunginya dikamar karena malasnya ia untuk keluar.

Ia selalu terlihat tersenyum setiap kali bertemu dengan orang,  terlalu takut untuk menampilkan wajah sedihnya.

.

Jiyong terdiam di depan pintu kamar Seungri,  pintu yang selalu tertutup dan hanya akan dibuka kalau seseorang hendak masuk.

'Katanya ia percaya,  kenapa dia malah mengurung diri didalam'

Tangan Jiyong terangkat menyentuh pintu itu,  ia berfikir sejenak,  haruskah ia masuk atau tidak.

Tapi ia sendiri bingung,  apa yang harus ia lakukan saat ia masuk.

Bukankah akan menjadi sangat canggung nantinya.

" Jiyong ??? "

Suara bibi Go terdengar dan Jiyong langsung menarik tangannya menjauh.

" Apa yang kau lakukan disini.
Turunlah kebawah.
Makan malam sudah siap.
Appa dan Eommamu juga sudah menunggu dibawah "

Bibi Go hadir dengan nampan berisi makanan,  susu, dan buah.

Seperti malam inipun Seungri akan makan didalam kamar.

Jiyong melangkah pergi dan Bibi Go melangkah masuk kedalam kamar.

.

Sepanjang makan malam,  Jiyong dan ke 2 orangtuanya hanya diam menikmati keheningan.

Jiyong terlihat merenung,  mengunyah dengan lambat makanan yang disajikan sambil menunduk
menatap piring makanannya.

Hal itu tak luput dari pandangan ke 2 orangtuanya. Mereka saling melirik saat merasakan perubahan sifat Jiyong yang seketika ikut-ikutan menjadi pendiam dibanding sebelumnya.

"  Ji...  "

Suara lembut eommanya menyapa,  memecahkan keheningan yang sedari tadi dinikmati Jiyong dalam diamnya.

Jiyong mendongak dengan wajah datarnya,  ia tak menghentikan proses makannya dan masih tetap mengunyah dengan tenang.

" Apa yang kau pikirkan sayang ?? "

Jiyong menenguk air putih sejenak sebelum menjawab,  eommanya ternyata lebih peka dari yang ia duga..

Tapi terlalu enggan untuk mengungkapkan isi pikirannya,  Jiyong justru mengatakan

" Nggak ada "

Padahal, ada hal yang sedang ia pikirkan dan ingin ia pertanyakan sama ke 2 orangtuanya.

Sorry For My EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang