Chap 12

4.7K 222 8
                                    

Sakura melirik jam yang melingkar indah di tangannya. Sudah hampir dua jam mereka di sini. Dan sejak tadi ia hanya diam, sesekali ia akan menjawab dengan singkat jika ada yang bertanya.

Tak jauh beda dengan Sakura, pemuda raven itu pun hanya diam dan terus memperhatikan gadis di depannya itu.
'Sejak kapan gadis aneh ini jadi menarik?' Batinnya.

Sakura mulai bosan, ia melirik menatap Ino berharap sahabatnya itu tak melupakan perjanjian awal.

Hinata yang lebih peka dengan tatapan Sakura memberi kode pada Ino, sebelum sahabat pinkynya itu mengamuk.

"Ahh kami rasa, kami harus segera pulang. Ada tugas yang sedang menanti kami di rumah." Ucap Ino.

"Heiik.. Kalian cepat sekali pulangnya. Apa tugasnya begitu mendesak?" Tanya Naruto sedikit kecewa.

"Tu-tugasnya harus dikumpulkan besok Naruto-kun." Jawab Hinata.

"Kalian akan pulang atau masih di sini?" Tanya Ino lagi.

"Kurasa, kami juga akan pulang. Kita bisa ke parkiran bersama." Kali ini Sai yang menjawab.

Setelah mereka membayar makanannya, mereka melangkah menuju pintu keluar. Sasuke berjalan mendahului mereka.

Namun langkahnya terhenti tepat setelah berada di luar cafe. Naruto yang berjalan di belakangnya sedikit bingung, ia menjulurkan kepalanya untuk melihat sesuatu yang membuat langkah sahabatnya itu terhenti.

"Ahh Gaara. Hai!" Sapa Naruto saat di dapatinya sosok merah yang tengah berdiri tak jauh dari mereka.

Naruto menatap Gaara dan Sasuke bergantian, mereka saling melayangkan tatapan tajam.
'Jika aku berdiri di tengah situ pasti tubuhku bisa terkoyak karena tatapan mereka berdua.' Batin Naruto.

Sakura dan dua sahabatnya tampak bingung melihat dua pemuda tersebut.

"Hai Gaara. Apa yang kau lakukan di sini?" Sai yang melihat situasi seperti itu, mencoba menyapa Gaara untuk menghilangkan suasana tegang itu.

Gaara mengalihkan tatapannya pada Sai, "bukan urusanmu!" Dingin seperti biasa, kemudian ia berlalu melewati mereka yang cengok dengan jawabannya.

"Apa-apaan dia itu." Gerutu Naruto.

"Dia siapa?" Tanya Ino.

"Dia anak baru di sekolah kami." Jawab Sai singkat.

"Iya dia itu murid pindahan, entah dari mana ia pindah. Saat aku bertanya padanya, jawabannya sama seperti tadi. Huuh dia lebih menyebalkan dibanding Teme. Aree, tapi ku perhatikan sepertinya dia sangat tidak suka padamu Teme. Apa kalian saling kenal? Apa kau pernah bermasalah dengannya?" Naruto mengeluarkan pertanyaan bertubi-tubi.

Sedangkan Sasuke hanya mengedikkan bahunya, sesaat melirik Sakura kemudian berjalan menuju mobilnya.

"Kurasa nenek moyang Gaara dan Sasuke adalah orang yang sama." Gerutu Naruto.

🌸🌸🌸

'Gaara. Setelah kupikir lagi, sepertinya aku belum pernah bertemu dengannya. Tapi kenapa anak itu selalu menatapku dengan tatapan yang begitu memuakkan?' Sasuke menyandarkan punggung kokohnya pada sandaran sofa yang berada di kamarnya. Pikirannya masih melayang pada sosok merah itu.

Ddrrrrtt ddrrrrtt

Sasuke mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya.

Baka aniki

Hai baka ototou, bersiaplah untuk menyambutku. Aku akan segera pulang. Kau pasti senang kakakmu ini akan kembali.

WARM WINTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang