Chap 10

3.3K 201 4
                                    

"Sepertinya dia ingin main-main denganku." Ucap seorang pria paruh baya dengan tatapan tajamnya yang seperti akan membunuh siapa saja yang menatap mata itu.

Sedangkan pemuda di hadapannya hanya menyesap vodka dengan santai. Ia tak berselera menjawab ucapan pria tua itu.

"Kau masih bisa bersantai di saat seperti ini?!" Pria itu mengepalkan tangannya melihat pemuda yang sayangnya adalah putranya sendiri.

Sedangkan yang ditanya hanya memutar matanya, jengah dengan ucapan si ayah.

"Urus dia! Jika kau masih ingin menempati kursi kebesaranmu itu!" Pria paruh baya itu beranjak diikuti para bodyguardnya.

Saat pria tua itu pergi, seketika rahang pemuda merah itu menegang. Matanya berubah tajam.

"Sial!"

🌸🌸🌸

Sakura berjalan menyusuri trotoar menuju sekolahnya. Jarak dari rumah ke sekolah tidak terlalu jauh, jadi ia hanya perlu berjalan kaki saja. Kecuali Ino menjeputnya dan dengan paksa menyeretnya masuk ke mobil.

Saat di gerbang ia melihat Ino turun dari motor sport hitam, milik Sai. Pantas saja pagi ini Ino tak merengek mengajaknya berangkat bersama.

Dengan cuek Sakura masuk ke sekolah melewati sepasang anak muda yang tengah kasmaran itu.

"Oh Sakura-chan." Sapa Sai saat melihat Sakura yang tengah berjalan melewati mereka. Sakura yang merasa di sapa hanya menganggukkan kepala sebagai balasannya, menatap Ino sekilas, dan melanjutkan langkahnya.

"A-ano Sai-kun, gomen ne. Saki memang sedikit dingin." Ucap Ino merasa tak enak dengan kelakuan sahabatnya itu. Sai mengangguk paham dan menjawab dengan sedikit kekehan.

"Tak apa Ino-chan. Berteman dengan Sasuke membuatku kebal dengan sifat orang seperti itu." Mereka tergelak mengingat sifat kedua sahabatnya yang sama persis itu.

🌸🌸🌸

Sasuke memasuki kelasnya dengan tangan yang ia masukkan ke kantong celana. Ia mengangkat sebelah alisnya. Biasanya jika ia memasuki kelas, semua siswi akan menatapnya dengan tatapan kagum. Saat ini bahkan mereka tak menyadari kedatangan sang pangeran sekolah.

Sasuke tak ambil pusing, toh ia tak menginginkan perhatian mereka yang berlebihan selama ini. Ia melanjutkan langkahnya menuju kursinya.

"Kau tau, kabarnya murid pindahan itu sangat tampan."

"Benarkah? Tapi menurutku tak ada yang lebih tampan dari pada Sasuke-kun."

Sasuke dapat mendengar bisikan-bisikan beberapa siswi di dekatnya itu.

"OHAYOU MINNA!" suara cempreng itu menggema di seluruh ruang kelas.

Sasuke merotasi matanya jengah kemudian menyumpal telinganya dengan earphone.

Naruto mengangkat alisnya. Heran dengan reaksi teman-teman kelasnya yang tak biasa.

"Hei. Kalian sedang membicarakan apa?" Tanyanya pada gadis bersurai pink. Bukan Sakura, surainya lebih gerap dibanding Sakura.

"Ada murid pindahan." Jawabnya singkat. Naruto menatap gadis itu dengan antusias.

"Benarkah, Tayuya? Apa di cantik? Apa dia imut? Ahh siapa namanya?"

WARM WINTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang