Kang Seungyoon, seorang maknae leader dari grup Winner yang dikenal dengan kemampuannya menciptakan lagu-lagu manis bertema cinta, ternyata hanyalah seorang pemula dalam hal percintaan. Kesibukannya selama ini membuatnya menyingkirkan segala hal yan...
Kira-kira, sudah 15 jam sejak Seungyoon mengirimkan rentetan pesan berisi permintaan maaf untuk Rose. Namun, hingga saat ini, ia belum juga mendapatkan pesan balasan. Bahkan, pesannya pun belum tertanda "read".
"Wey, nasi goreng buatanku tidak enak?" tanya Seunghoon tiba-tiba, sehingga menyadarkan Seungyoon dari lamunannya.
Seketika Seungyoon kembali sadar bahwa saat ini ia sedang berada di ruang makan bersama Seunghoon. Kemudian, pandangannya beralih pada sendok di tangan kanannya. Sendok itu tampaknya hanya ia gunakan untuk mengaduk-aduk nasi goreng di piringnya.
"Aku lagi pusing, Hyung," kata Seungyoon dengan wajah yang memang tampak sedikit pucat.
"Ah, pusingmu mah obatnya bukan Panadol, tuh!"
"Terus...?"
"Pusingmu obatnya liat ini nih!!!" Seunghoon sibuk memijit layar ponselnya sebelum akhirnya menunjukkannya pada Seungyoon.
Inilah yang dilihat Seungyoon melalui ponsel Seunghoon...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
roses_are_rosie Arrived safely in Tokyo! Now, waiting for my ramen 🍜
"Cantik banget sih pacar siapa huhuhu..." ujar Seungyoon.
"Pacarmulah! Emang rela kalau dia jadi pacarku?"
"Bukan gitu maksudnya!!!" suara Seungyoon meninggi.
"Santai aja kali..."
"Eh, Hyung? Itu tadi lagi di mana katanya? Tokyo? Tokyo beneran Tokyo yang di Jepang???"
Seungyoon juga mulai melahap nasi gorengnya. Kali ini, pikirannya tidak dipenuhi dengan kata 'Rose' atau 'Chaeyoung', melainkan dengan kata 'jauh'.
Ya, kata itu tepat menggambarkan hubungan antara Seungyoon dan Rose. Mereka berada di tempat berbeda yang jauh. Selain itu, hubungan mereka pun jadi terasa jauh tanpa adanya komunikasi.
Sambil terus melahap nasi goreng buatan Seunghoon, Seungyoon juga terus memikirkan bagaimana caranya untuk merekatkan hubungan mereka lagi. Lalu, tiba-tiba, ia mendapatkan ide yang dirasanya cukup brilliant. Akhirnya, ia buru-buru melahap nasi gorengnya agar cepat habis, sehingga ia dapat segera mengeksekusi idenya.
