XLVI. Turning Table

620 54 5
                                    

*flashback continues: YG Training Center, 2012*

"Jennie? Jennie, kan?" Tanya Seungyoon memastikan.

"Oh! Ah..." Jennie seakan mengenali wajah Seungyoon karena pernah melihatnya di salah satu acara audisi yang ada di TV.

"Aku Kang Seungyoon."

"Ah, iya benar Kang Seungyoon SuperstarK!" Jennie baru benar-benar mengingatnya.

"Aku punya surat untukmu. Tolong dibaca ya," ujar Seungyoon.

Jennie menerima amplop ungu berisi surat yang diberikan Seungyoon dengan wajah bingung. Itu kali pertamanya bertemu dengan Seungyoon. Jadi, ia tidak mengerti kenapa laki-laki itu memberinya surat.

Sementara itu, Kang Seungyoon pergi meninggalkan Jennie sebelum ada orang lain yang melihat interaksi mereka di koridor.

*end of flashback*

———

"Waktu itu aku menunggu balasanmu berhari-hari, berminggu-minggu, hingga berbulan-bulan. Hampir setiap waktu aku mengecek inbox email & messengerku. Seunghoon Hyung selalu bilang aku bodoh, tapi aku tidak peduli. Hingga akhirnya, kita bisa bertemu lagi di acara New Years Eve 2012. Aku terus memperhatikanmu sepanjang acara seperti orang bodoh, tapi kau pura-pura tidak mengenaliku. Benar kata Seunghoon Hyung, aku memang seperti orang bodoh. Jadi, aku berusaha keras untuk tidak jadi lebih bodoh lagi," Seungyoon akhirnya mengungkapkan cerita masa lalu yang menyedihkan itu.

"Oppa, aku..." Jennie kesulitan meneruskan kata-katanya. "Aku minta maaf."

"Iya, sudah kumaafkan sejak lama. Kau tidak perlu khawatir," kata Seungyoon sambil tersenyum.

Melihat senyuman itu, Jennie malah semakin tidak kuasa menahan tangisnya. Ia menangis sejadi-jadinya, menyesali kelakuannya sendiri di masa lalu.

Saat itu, Jennie belum lama bergabung menjadi trainee di YG Entertainment. Jadi, setiap tingkah laku dan gerak-geriknya selalu diperhatikan. Setelah mendapat surat dari Seungyoon, ia buru-buru membacanya di dalam bilik toilet.

Jennie masih ingat betul dengan isi suratnya:

"Hai, Kim Jennie.

Aku Kang Seungyoon, si pengecut yang ingin mengajakmu berkenalan. Aku sudah beberapa kali melihatmu diam-diam. Ketika kau sedang berlatih di ruang dance, ketika kau sedang makan bersama temanmu di cafetaria, dan ketika kita tidak sengaja berada dalam satu lift.

Aku ingin sekali menyapamu. Namun, keberanianku baru sebatas mampu menulis surat ini.

Jika kau menerima suratku, apa boleh aku menerima balasannya melalui email? Emailku ksy_00@ygent.com atau kau bisa meng-add Katalkku +82 444xxx.

Aku tidak punya niat buruk. Aku hanya sekadar ingin mengenalmu. Maaf bila caraku salah.

From,
KSY."

Ia sudah membacanya. Ia bahkan mengingat isi suratnya. Namun, ia tidak pernah berani membalasnya.

Sebenarnya, hingga hari ini, Jennie masih menyimpan surat itu dalam box berisi barang-barang berharga miliknya. Surat itu yang membuatnya jadi penasaran dengan sosok Kang Seungyoon dan berawal dari surat itu pula perasaannya terus tumbuh diam-diam.

Seungyoon pula yang secara tidak langsung membuatnya semangat untuk debut. Ia ingin segera menyusul Seungyoon menjadi seorang idol. Ia pikir, ia akan lebih leluasa dan punya kesempatan lagi untuk dekat dengan Seungyoon.

Namun, ia baru menyadari bahwa ia telah terlambat. Teman satu grupnya sendiri, Chaeyoung, ternyata sudah lebih dulu dekat dengan Seungyoon. Ia benar-benar kalut saat mengetahui hal itu.

Jennie merasa dicurangi. Ia yang lebih dahulu mengenal Seungyoon, jauh sebelum Chaeyoung datang dan menjadi trainee di YG. Tapi, kenapa ia bisa tiba-tiba dekat dengan Seungyoon.

"Jadi, apa Oppa benar-benar sudah tidak peduli denganku?" Akhirnya Jennie kembali angkat suara.

"Peduli? Tentu aku peduli denganmu. Aku menganggapmu sebagai juniorku. Ah, tidak, aku akan menganggapmu sebagai teman jika kau mau," ujar Seungyoon.

"Teman ya..." bibir Jennie bergetar.

Ini adalah kenyataannya. Jennie berusaha menerima kenyataan ini sekuat tenaga. Ia tidak mau terlihat begitu menyedihkan.

Jennie berpikir mungkin memang ini yang terbaik. Setelah ini, ia harus berusaha bangkit dan kembali memperbaiki hubungannya dengan Chaeyoung.

Chaeyoung adalah orang yang baik.
Begitu pula dengan Seungyoon.

Jennie pun berharap ia mampu menjadi seseorang yang baik...
agar suatu hari nanti ia bertemu dengan orang baik yang bisa mencintainya.

———

Seungyoon dan Jennie akhirnya sudah kembali tiba di komplek apartemen mereka. Mereka tidak bicara banyak selama perjalanan pulang. Mereka lebih banyak diam dan menikmati playlist radio di mobil Seungyoon.

"Oppa, terima kasih untuk hari ini," kata Jennie sambil berusaha tersenyum.

"Sama-sama. Aku minta maaf kalau membuat mood-mu rusak hari ini," ujar Seungyoon.

"Aku baik-baik saja. Oia, sebelum pulang, aku masih punya satu permintaan terakhir," ungkap Jennie.

"Hmm... apa?" Tanya Seungyoon.

"Aku mau Oppa menemaniku ke taman," pinta Jennie.

"Taman di dekat sini?"

"Iya."

Kemudian, mereka pun berjalan beriringan menuju taman di komplek apartemen mereka. Seungyoon masih ingat itu adalah taman yang sama, tempat Seungyoon mengungkapkan perasaannya secara jujur pada Rose dan membuatnya menangis.

Lalu, di taman itu, kini ia kembali melihat Rose di sana. Duduk di bangku yang sama, seperti saat mereka mengungkapkan perasaan masing-masing.

"Hai, Unnie. Hai, Oppa," sapa Rose.

———

This story is coming to an end. Few chapters to go! Wish me luck 🙏

Maknae's Love Story ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang