XXXIX. Stop

610 74 4
                                    

OMG... 1K views 😭😭😭
Makasih banyak ya buat yang udah mampir baca, terutama untuk yang dermawan kasih vote & komen untuk cerita pertama yg aku buat ini.

Padahal udah lama punya akun Wattpad, tapi baru kali ini berani publish cerita.

Makasih, makasih, makasih!!! 💞
———

Usai menyantap sarapan sekaligus makan siang mereka, Seungyoon dan Rose kembali ke ruang tengah.

Rose telah berganti pakaian dengan menggunakan kaos berwarna hitam milik Seungyoon. Kaos itu masih tampak besar di tubuh Rose, meskipun ia telah memilih kaos berukuran kecil yang ada di lemari Seungyoon.

"Aku baru tau kalau kaosku sebesar itu hehe," kata Seungyoon terkekeh.

"Aku juga kaget ternyata kaos Oppa sebesar ini," kata Rose sambil mengangkat kaos yang dikenakannya ke atas lutut.

"Hey, jangan diangkat! Apa kau pakai bawahan?" Tanya Seungyoon gelagapan ketika melihat Rose mengangkat kaos yang dikenakannya, sehingga bagian paha gadis itu mulai terlihat.

"Of course... I wear my panty and this shirt looks like dress to me, so don't imagine weird thing. Just think of me wearing dress~" jelas Rose sambil menjatuhkan dirinya di atas sofa, tepat di sebelah Seungyoon.

Seungyoon tidak keberatan Rose kembali bersandar di bahunya. Ia merasa hari ini cukup spesial karena dapat menghabiskan waktu dengan Rose sambil bersantai di rumah, tanpa perlu berhati-hati menyembunyikan wajahnya karena takut dilihat orang banyak.

"Chaeyoung-ah, aku suka hari ini..." kata Seungyoon sambil mengusap-usap kepala Rose yang bersandar di bahunya.

"Benarkah? Aku juga..." balas Rose sambil berganti posisi untuk merebahkan tubuhnya di sofa dan menjadikan paha Seungyoon sebagai bantalan kepalanya.

"Tapi, kenapa rasanya ada yang aneh ya?" Tanya Seungyoon sambil menatap wajah gadis itu.

Rose membetulkan posisi kepalanya agar rambut panjangnya tidak tertindih badannya, lalu ia balik bertanya pada Seungyoon, "Apanya yang aneh?"

"Entahlah, aku rasa kau lebih... manja dari biasanya," ucap Seungyoon sambil mencubit ujung hidung Rose.

"Aw! Kenapa? Oppa kan pacarku, jadi boleh kan?"

"Tentu boleh, pacar-nim..."

Seungyoon mendekatkan wajahnya ke arah Rose. Tatapannya mengarah ke bibir Rose. Rose yang memperhatikan hal itu pun menantikan bibir Seungyoon untuk segera mendarat di bibirnya.

Kali ini ia sudah gosok gigi, jadi tidak mungkin ciuman mereka akan terganggu lagi seperti sebelumnya.

Rose membuka bibirnya perlahan ketika jarak antara bibirnya dan bibir Seungyoon semakin dekat. Namun...

Cup!

Bibir Seungyoon malah mendarat di dagu Rose.

"Ah, Oppa!!!" teriak Rose kesal.

"Hahaha, kamu harus liat wajahmu. Seksi sekali, aku jadi ingin menjahilimu!"

"Not funny," kata Rose masih kesal.

"Maaf, maaf, tapi aku mau tanya dulu. Kenapa tadi pagi kamu datang dengan mata sembab?"

Bukannya menjawab pertanyaan Seungyoon, Rose malah bangkit dari posisinya untuk duduk. Tiba-tiba, ia memberi jarak di antara tempat dirinya dan Seungyoon duduk.

"Hey, kenapa tiba-tiba menjauh?" Tanya Seungyoon sambil menyibakkan rambut Rose yang menutupi wajahnya dari samping.

"Aku malas bahasnya," ujar Rose.

"Apa harus aku cium dulu baru mau cerita?"

Cup!

Satu ciuman mendarat di pipi kiri Rose.

"I'm still not gonna tell... ugh..."

Tiba-tiba Rose mulai kesulitan melanjutkan ucapannya akibat Seungyoon mulai menyasar tengkuk lehernya untuk dicium.

"Erghhh... Seung...... yoon. Kang...."

Rose mengerang dan berusaha menyebut nama Seungyoon.

Ini pertama kali Seungyoon menyentuh bagian tengkuk Rose dan ia baru menyadari bahwa bagian tersebut sangat sensitif. Apakah ia memang sesensitif itu atau bibir Seungyoonlah yang membuatnya demikian?

Rose mulai kesulitan membuka matanya setiap kali Seungyoon memainkan lidahnya mendekati bagian belakang telinga Rose dan mulai menghisap bagian itu dengan lembut.

"Ah—... Oppa... what are you....... doing aargh..." nafas Rose mulai tidak teratur.

Badannya mulai terasa hangat dan jemarinya mulai sibuk menyusuri punggung Seungyoon sambil sesekali menyusuri ke bagian kepala Seungyoon dan meremas rambutnya.

Seungyoon tersenyum ketika merasakan reaksi tubuh Rose. Gadis yang biasanya penuh inisiatif itu kini seakan takluk dalam dekapannya.

"Oppa... we should... stop this or...."

"Stop? Bukannya kamu suka?" Seungyoon berbisik di telinga Rose.

"Ergggh... oppaaaa...."

Suara Rose terdengar seperti menangis menahan sensasi bibir Seungyoon yang masih sibuk dengan tengkuknya.

"Okay! I tell yoh what happened before it's getting dangerous!"

Maknae's Love Story ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang