13. You Finally Found Out

70 6 0
                                    

Jauh sebelum aku lahir, orang tuaku telah menyewa sebuah rumah diluar kota. Ibuku tak menyukai tempat itu. Ada sesuatu yang salah menurutnya. Perasaan itu tak kunjung hilang bahkan setelah tinggal beberapa bulan disina. Seiring berjalannya waktu, ia mulai merasa lebih tidak nyaman lagi. Dia berperasangka bahwa itu hanya paranoid.

Jadwal ayahku berubah dan ia ditempatkan di tugas malam. Pertama kalinya ia harus sendiri dimalam hari dan dia juga merasa diserang cemas yang berlebihan. Sesuatu yang buruk ada disekitarnya, dia hanya bisa merasakannya. Akhirnya ia menelfon temannya dan meminta untuk  menginap semalam. Keesokan harinya, ayahku mengejek ibuku karena terlihat seperti penakut.

Sebelum ayahku pergi keesokan malamnya, ibuku dengan malu meletakkan gunting jahit yang tajam dibawah bantal. Katanya, dia merasa malu karena tentu saja itu semua hanya imajinasinya. Dia bahkan ingin meletakkan sebuah pisau tapi rasanya itu terlalu bodoh dan kelewatan.

Mimpinya malam itu begitu intens, semacam kalian tak tau bahwa sebenarnya itu hanya mimpi. Katanya, dalam mimpi ia beranjak ke kamar mandi. Sewaktu ia sedang dijalan kembali menuju kamar tidurnya, di mimpi ia mengalami kesemutan seluruh tubuh. Kemudia ia tak bisa bernapas.

Awalnya, dia mencoba tenang tapi napasnya tak kunjung datang. Dia mencoba menelan ludah dan merasa ada tekanan keras yang mencekik  tenggorokannya, sebuah tangan yang tak melepaskannya. Lalu, cekikan itu melonjak dan berada di garis rahang, meremas seluruh lehernya. Dia jatuh berlutut dan mendengar suara gemerisik yang berasal dari mulutnya sendiri. Katanya, rasanya seperti ia ingin mengeluarkan lidahnya agar ia bisa mendapat ugara segar. Masih ada denyutan dibawah telinganya dan lorong mulau miring.

Dia tak tau mengapa, tapi ia rasa ia harus segera ke kamar tidurnya. Ibuku mulai merangkak sepanjang lorong, menggerakkan tubuhnya menggunakn sikutnya  masih dengan tersedak dan terengah engah. Karpet menyala terbakar dikulitnya. Setiap gerakan kecil memberinya perlawanan. Setelah berusaha kuat, akhirnya ia sampai di kamar tidurnya. Walaupun ia berupaya keras menenangkan dirinya, jantung tetap berdetak keras sampai sampai secara fisik mulai menyakitinya. Tiba tiba, lehernya menegang saat ia mendengar suara retak. Ia pikir ia akan mati. Ia mengangkat lengannya keatas tempat tidur dan meraba bawah bantal.... dan ia terbangun.

Matahari pun muncul dan sinarnya merembes masuk menerangi ruangan. Ibuku bangun dengan bersimbah keringat dan tetap terbaring di kasur selama sekita setengah jam, terlalu terkejut untuk bergerak. Ketika akhirnya ia meyakinkan diri untuk segera bangkit dan mengayunkan kakinya keluar dari selimut, ia merasa pedih. Ibuku melihat luka bakar terburuk yang pernah ia lihat; lapisan kulit yang terkelupas, garis garis kecil darah merah pada kulitnya yang putih kemerahan. Ia perlahan berjalan disekitar tempat tidur dan menuju pintu karena ia tahu apa yang terjadi dengan gunting jahit itu; tertancap sedalam tiga inci kedalam dinding yang dibuat murah itu.

Kemudian, ibuku mengemasi tasnya dan pindah ke tempat saudara perempuannya sebelum ayahku pulang. Dia menolak kembali ke rumah itu, tak peduli seberapa keras ayah memprotes tentang harga sewa yang telah ia bayar. Akhirnya ayahku menyerah dan memanggil tuan tanah, siap untuk berdebat.

Ayah terkejut saat tuan tanah mengalah dan memberi uang sewa kembali hampir sepenuhnya.

"Ku rasa akhirnya kalian tau." Kata tuan tanah.

"Tau?" Kata ayahku.

Ternyata sekitar lima tahun yang lalu, seorang perempuan ditemukan tewas di rumah itu. Kepolisian memutuskan itu sebagai kasus pembunuhan yang mengatakan bahwa perempuan itu telah dicekik. Pacarnya yang mengaku bahwa ia tak ada didekat sini, ditangkap dan dihukum.

"Aku tau bukan pacarnya yang melakukan itu." Kata ibuku menyelesaikan.
"Dan itulah mengapa, aku berkata pada ayahmu bahwa aku telah menyelamatkannya. Aku menyelamatkan diri sendiri dan menyelamatkan ayah dari keharusan menghabiskan sisa hidupnya dipenjara."

****

Mudeng gaa?😂kalau jalan pemikiranku gini, sebenarnya perempuan yang tewas lima taun yang lalu itu mengalami mimpi yang sama kaya si ibu ini. Ada sesuatu yang emang berusaha nyekik orang yg tinggal dirumah itu, karena si perempuan itu ga ada senjata kali ya buat ngelawan jadi deh dia terbunuh. Dan knpa yang disalahkan si cowo, mungkin bcs si cowo sering keluar masuk rumahnya si cewenya ini. Atau sesuatu itu bisa memanipulasi kematian sehingga si cowo yang tertuduh. I don't know.

Nah buat kalimat terakhir ibunya, mungkin kalau ibunya tadi nggak ngelawan pake gunting jahit mungkin bakal mati juga dan tentu saja suaminya yang bkal jadi tersangka utama.

Goosebumps TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang