Seorang gadis berumur 10 tahun, yang ibunya sedang dalam ekspedisi dan ayah yang bekerja hampir semalam dan seharian. Suatu hari ayahnya pulang kerumah membawa seekor anjing kesukaannya. Seekor anak anjing jenis golden retriever.
"Aku menyukainya papa! Dia sangat ramah!" Katanya sambil memeluk anjingnya kemudian memeluk ayahnya.
"Well, aku senang kau menyukainya. Kau tahu, papa dan mama sudah memutuskan apakah kau sudah siap merawat seekor anjing atau tidak. Yeah, kami rasa kau sudah siap."
Malam tepat sebelum ayahnya meninggalkan gadisnya sendirian semalaman. Ayahnya menuntun anjing yang diberi nama Trigger itu menuju kamar putrinya.
Begitu mereka mengucapkan selamat malam dan sampai jumpa, gadis kecil itu mulai terlelap dan tertidur setelah ayahnya mematikan lampu kamar. Tak lama kemudian ia dibangunkan oleh suara tetesan. Suara itu menakuti gadis kecil, dan ia mulai panik. Saat ia merasakan jilatan ringan diatas tangannya, ia merasa nyaman dan lega. Lalu gadis itu mengelus kepala Trigger.
Dengan segala keberaniannya, ia memaksakan diri untuk mencari sumber suara tetesan yang ia pikir hanya suara tetesan dari keran air. Ia beranjak menuju dapurnya yang gelap.
Embusan angin meniup rambutnya dan dingin mulai menjalar ketulangnya.
"Kau tidak boleh membiarkan jendela terbuka dibulan Oktober." Katanya dengan suara yang sangat pelan karena melihat jendela dapurnya terbuka.Suara tetesan itu masih terdengar. Mengingatkannya mengapa ia berada diluar kamarnya. Suara itu membuatnya merasa tambah dingin dan sulit untuk beranjak tapi saat Trigger menjilat tangannya, ia kembali merasa tentram.
Akhirnya ia tiba di westafel, tetesan itu terdengar semakin keras dan dekat. Ia mencoba merapatkan kerannya tapi kerannya sudah tertutup dengan rapat. Lantas suara bising apa itu?
Tiba tiba sesuatu mengenai punggung tangannya, sesuatu yang cair. Gadis itu mengangkat tangannya kebawah hidung lalu mengendus aroma punggung tangannya. Aromanya seperti logam. Tidak. Aromanya seperti darah.
Lalu gadis kecil itu bergegas menyalakan lampu dapurnya. Ia melihat kepala Trigger terpotong disana dan tulisan di dinding dengan bertinta darah "Mengapa kamu sendirian dirumah?". Tulisan tangan yang sangat kacau.
Lalu, siapa yang menjilat tangannya sejak tadi?
****
HAYOO,, SIAPA YANG MENJILAT TANGAN ADEK ITU?SIAPA YANG CORET DINDING ADEK ITU? SIAPA YANG NYEMBELIH TRIGGER? DUH ITU PELAKUNYA MASIH ADA DIRUMAH SI ADEK GA YA? PAPANYA KAPAN PULANG? KASIAN DIA SENDIRIAN DIRUMAH:'( AKU JUGA PENASARAN. TAPI SAYANG INI HANYA CERITA PENDEK. TAK ADA LANJUTANNYA :(
Jangan malas vote ya hehe thanks 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Goosebumps Tales
Horor#Cerita menyeramkan cerita oneshoot yang bisa saja membuatmu merinding. *Fyi, i am NOT the AUTHOR. I took this stories from @Rontu-Aru