🚅.two day p.2

552 82 4
                                    

Jungkook terdiam menunggu jemputannya sembari mendengarkan lagu covernya sendiri-paper heart.

Ia tidak mengira jika ia akan ketiduran sepanjang jalan,padahal dia berniat untuk menelpon eommanya ketika dalam perjalanan.

Ia takut jika eommanya akan khawatir padanya yang sebenarnya dirinya sendirilah yang khawatir pada eommanya,karena perlu kalian tau.

Eommanya sudah berpisah dengan Appanya dua tahun lalu,dan kini ia disuruh eommanya untuk berkunjung ke appanya—entah karena apa?tapi Jungkook menurutinya karena sudah dipaksa sejak enam bulan lalu.

Terlintas wajah seseorang dipikirannya,bukan!bukan eommanya.tapi seseorang yang baru saja ia temui hari ini,bahkan seseorang yang tidak sengaja mendapat akibat dari kecerobohannya.

"Eoh..kenapa aku malah mengingatnya?,hehe kurasa aku sudah gila karena terlalu mengkhawatirkan eomma."ucap Jungkook.

Ia menyalakan layar hanphonenya dan beralih pada lagu coverannya-lost star.

Tidak bisa dipungkiri wajah itu masih saja terbayang,dan malah makin menjadi ketika ia mendengar lantunan syair lagu suaranya sendiri.

Kini ia malah tersenyum masem dengan sendirinya.

Jungkook memejamkan matanya berusaha menghilangkan bayangnya wajah tersebut,tapi lagi lagi wajah itu terbayang ketika tak sadar lagunya sudah berganti menjadi-purpose.

"Eoh...lagi lagi wajah itu terbayang—

"Wajah siapa yang terbayang."Jungkook membuka matanya dan segera bangun memeluk seseorang dihadapannya.

"Aku sangat merindukkanmu."ucap Jungkook semangat sampai ia tidak sadar earphonenya lepas.

"Ya!kau jangan membuatku sesak,aku juga merindukanmu.Jungkook,adikku."

Jungkook melepaskan pelukkannya dan menatap kakaknya dari atas hingga bawah.

"Wow!kau banyak berubah,kau makin keren saja."puji Jungkook dan mendapat rangkulan Wonwoo.

"Kau bisa saja,kau juga makin lama tidak dilihat makin tampan saja.tapi ingat kau jangan sampai lebih tampan dariku."kata Wonwoo dengan kekehan.

"Haha,itu sih pasti."

"Kalau begitu ayo cepat kita kerumah,appa sudah menunggumu."Jungkook mengangguk dan mengangkat satu persatu barangnya.

Baru saja setengah jalan ia sadar bahwa earphonenya tidak lagi terpasang ditelinganya dan otomatis handphonenya ia taruh dibangku tempatnya duduk.

"Kak aku meninggalkan sesuatu,tunggu ya."kata Jungkook dan segera berlari menuju bangku tersebut.

Cukup jauh;namun ia berhasil mendapatkan handphonenya kembali,ini rejekinya memang.

Ia akan kembali tapi matanya sekilas melihat sesuatu membuat dia berhenti dan memilih memerhatikan sesuatu itu,dan itu adalah wanita tadi yang tidak sengaja ditimpa kadusnya.

"Eoh~ternyata dia masih disini,hehe.kurasa dia belum mendapat jemputan,apa aku antar dia saja ya?sebagai tanda maaf."monolog Jungkook,ia melangkah tapi langkahnya terhenti ketika seseorang berteriak dari sisi kanan dan langsung memeluk wanita yang sempat akan ia antar.

"JIHYO!."

Jungkook hanya tersenyum dan mengurungkan niatnya,dan kembali ke arah parkiran dimana kakaknya menunggu.

Jeon wonwoo dia hanya bisa menunggu sembari melihat deretan chatnya bersama pacarnya Jung yerin,wanita yang selama ini setia menjadi kekasihnya.

Wonwoo mengalihkan pandangan ketika ia melihat sepasang sepatu didepannya.

"Hm..kau darimana saja?lama sekali."kata Wonwoo.

"Mianhe..hyung,tadi tali sepatuku lepas dijalan tadi,hehe."alasan Jungkook seraya menggaruk tekuknya.

"Kau tak berbakat berbohong,sepatumu tidak ada talinya.eoh."ucapan Wonwoo membuat Jungkook menatap sepatunya.

Dan benar saja sepatu nya tidak ada talinya melainnya dirapat,Jungkook hanya bisa tersenyum malu dan segera memasuki mobil Wonwoo.

train to busanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang