🚅.two day

753 87 6
                                    

Suara kereta menggema disetiap gerbong membuat para penumpang bersiap untuk turun,ini adalah pemberhentian terakhir dimana kota yang Jihyo tuju.

Jihyo tersenyum senang dan segera mematikkan handphonenya yang sedari tadi ia lihat sembari tersenyum sendiri,melihat pict seseorang disana siapa lagi kalau bukan lelaki yang baru saja ia ambil fotonya secara diam diam.

"Yak!akhirnya..Busan im comeback,semoga semua kejadian dulu enggak ke ulang lagi."gumam Jihyo dan segera berdiri bersiap keluar dari kereta.

*bruk

"Aww---."pekik Jihyo karena sesuatu benda jatuh tepat diatas kepalanya.

"Mianhe..saya tidak sengaja,tadi saya baru bangun dari tidur jadi tolong maafkan saya."ucap seseorang dengan nada lembut dan raut wajah memelas.

Membuat Jihyo tidak tega memarahi seseorang dihadapannya,beralih ia menjawab permintaan maaf ia malah fokus memandangi seseorang dihadapannya.

"Hm,kau tidak apa apa kan?."tanya seseorang itu dengan tangannya yang menyenth pundak Jihyo.

Jihyo hanya mengangguk pelan dengan ekspresi terkejut tercenga dan yang pasti bahagia.aneh memang bukannya kesakitan ia malah kesenangan karena dijatuhin benda yang disebut kardus.

"Kalau begitu sekali lagi saya minta maaf,saya harus segera turun.maafkan saya sekali lagi."tutur orang itu dan segera membopong bawaannya keluar.

Jihyo masih terdiam melihat punggung orang itu semakin menjauh dan menghilang ketika ditikungan menuju pintu keluar.

"Akhhh cogan itu ngomong sama gue!."teriak Jihyo histeris tetapi untung saja gerbong yang ia naikkin sudah sepi dan hanya tinggal dirinya saja disana.

Jihyo segera membawa tasnya dan juga kopernya dan membawanya keluar,matanya berusaha mencari keberadaan lelaki tersebut.lelaki yang telah mengusap pundaknya.

"Aishh..cogan tadi kemana ya?."ucap Jihyo dan seseorang disebrang sana tersenyum merekah melihat Jihyo yang sudah sampai.

"JIHYO!."

Jihyo mencari sumber suara dan benar saja seseorang yang terlintas dibenaknya ketika mendengar teriakkan itu adalah orang yang sama dengan orang yang sudah berlari dan berteriak didepannya,ya dia Mina.

"Aduh hyo gue kangen banget sama lo."kata Mina sembari memeluk erat Jihyo membuat Jihyo hampir saja kehabisan nafas.

"I-iya gue juga,tapi jangan lama lama nanti orang kira kita elgibiti lagi."ucap Jihyo dan Mina segera melepaskan pelukkannya.

"Heheh,sorry.btw lo enggak kenapa napa kan,lo kemana aja selama seminggu ini.ya ampun hyo itu sekelas pada gosipin lo tau gak,gue khawatir sama lo.gue kira lo bakal bunuh diri."

"Apaan sih ya enggak lah masa iya,gue bunuh diri cuman gegara cinta monyet kayak gitu.ya enggaklah gue masih sayang umur."tutur Jihyo.

Gadis berdarah jepang itu hanya mengiyakan perkataan sahabatnya lalu segera pergi mengajaknya pulang kerumah karena sudah ada seseorang disana yang menunggu mereka.

"Hyo lo tau gak siapa yang anterin gue kesini."kata Mina mencoba membuat kuis receh pada Jihyo.

"Enggak emangnya lo dianterin siapa ke sini?bambam atau bobby?."tanya Jihyo dengan nada menggoda pasalnya Mina selalu sebal bila mendengar nama dua mahluk itu.

"Apaan sih hyo,bukanlah!gue dianterin sama mingyu."

Jihyo hanya berdehem sebagai respon ia ikut bahagia,karena sudah lama Mina itu naksir pada Mingyu begitu juga Mingyu tapi mereka tidak mempunyai kejelasan apapun tentang hubungan mereka.

"Tuh hyo mingyu udah nunggu!."seru Mina ketika ia melihat sosok mingyu yang menunggu sembari menyender dimobil.

Jihyo menengok kebelakang mencari seseorang yang memenuhi pikirannya sekarang.

"Aduh..dia dimana yah?semoga aja bisa ketemu lagi."ucap Jihyo dalam hati.

train to busanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang