🚅.four day p.3 long day

457 65 5
                                    

Jungkook terduduk canggung dengan tangannya yang gemetaran memegang pulpen pasal nya matanya tidak bisa beralih dari apa yang terpampang dibawah bangkunya.

Ia tengah belajar pelajaran sejarah dengan guru yang bisa dikatakan membosankan membuat Jungkook tegang—entah kenapa pikirannya menjadi liar seperti ini.

Pemandangan yang belum pernah dia lihat ini sangatlah menggangunya,Jihyo yang bahkan seolah biasa saja dengan penampilannya yang bisa dibilang terbuka.

Jungkook sesekali melirik melihat kearah rok Jihyo yang dikatakan kependekan menampilkan daerah paha nya yang putih mulus.

Ingin rasanya Jungkook mengatakan kerisihannya namun ia tidak mau dikatakan jelalatan.

"Jih—

*Kringg

Bel pergantian pelajaran berbunyi memotong kata yang akan Jungkook lontarkan pada Jihyo.

Jihyo menengok."ada apa?."tanya nya dengan alis yang terangkat.

Jungkook segera menggeleng dan berjalan keluar kelas,karena ia harus berganti pakaian untuk mengikuti pelajaran olahraga.

Jihyo hanya tersenyum dan mengambil baju gantinya.

Semua anak jelasan Jihyo sudah berkumpul di lapangan kini mereka akan belajar tentang pasing atas dan pasing bawah dipermainan bola besar yaitu volly.

Setelah diberi aba aba mereka mulai berlatih dengan cara berpasangan.

"Jihyo?."

Jungkook mengerutkan dahinya menatap Jimin dengan lekat."Lo kenal sama jihyo?."tanya nya dengan penuh keyakinan.

Jimin mengangguk."siapa sih yang enggak kenal dia,jihyo itu orangnya supel banget.sama anak jelasan gue juga akrab."

"Btw Lo sekelas sama dia?."tanya Jimin dan dihadiahi anggukkan mantap dari Jungkook.

"Bahkan sebangku."kata Jungkook membuat Jimin membulatkan matanya.

"Asli!miapa?."teriak Jimin dengan histeris dan mendapatkan bungkam dari tangan Jungkook.

"Iya!harusnya gue sama Mingyu cuman dirolling dan gue kebagian sama Jihyo,hari ini."

Jimin melepaskan bungkaman tangan Jungkook dan beralih menepuk pundak Jungkook dengan keras."beruntung Lo bro."

Jungkook tersenyum kecut dan memutar sendinya bekas pukulan Jimin barusan."beruntung sih beruntung tapi sakit nih."cerca Jungkook.

Jimin hanya tersenyum kemenangan dan mengajak Jungkook berjalan bersama kearah kelasnya."Lo tau enggak kasus apa aja yang pernah menimpa di jihyo."

Jungkook menggeleng dan menunggu kelanjutan kalimat Jimin.

"Jihyo itu selain supel dia juga langganan ruang BK,dari caranya berpakaian,caranya berulah,sampai caranya bicara.terkadang dia suka terlalu jujur makanya deh dia masuk BK."kata Jimin dengan lelehan diakhir kalimat.

"Maksudnya?."tanya Jungkook.

"Menurut gue Lo jangan jauh jauh dari dia tapi jangan terlalu deket juga."

Jungkook semakin tidak mengerti dengan ucapan Jimin dan yang ia ketahui Jihyo adalah gadis yang baik,ramah dan cantik.

"Kenapa gitu?."tanya Jungkook penasaran.

Jimin berhenti ketika sudah melihat jika mereka sudah sampai diambang pintu kelas Jungkook.

"Pokoknya jangan sampai lo jatuh cinta sama dia,soalnya lo bakal sial."

Jungkook meringis ketika tersadar karena sebuah bola volly mendarat diperutnya.

"Sorry gue enggak sengaja."kata Jihyo yang menjadi pelaku akan kekacauan ini.

Jungkook tersenyum menahan sakit diperutnya."iya enggak kenapa napa kok."katanya.

Jihyo tersenyum dan kembali membawa bola tersebut ia sedikit cemas dan akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

"Beneran enggak kenapa napa?."tanya Jihyo dengan tangannya yang memegang pundak Jungkook."atau mau gue anterin ke UKS?."tawarnya.

Jungkook menggeleng."apa ini yang Jimin bilang sial?."pikir Jungkook namun segera ia hilangkan persepsi tersebut.

"Enggak usah makasih,aku bisa sendiri."ucap Jungkook dan dibalas anggukan Jihyo.

"Kalau gitu gue lanjut latihan ya,sekali lagi maaf ya."

Jungkook lagi lagi hanya mengangguk dan tangannya memegangi perutnya yang terasa sakit dan kini malah seperti melilit.

"Kenapa Jimin bisa bilang kayak gitu ya?."

train to busanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang