"Kenapa lo disini?" tanya Azka dengan suara kaget bercampur teriakan.
"Seharusnya tuh, Kirana yang tanya kenapa Azka disini? Di kamar mandi cewek?" masih dengan telapak yang sama, —menutupi kedua mata—
"Azka, mending pakek bajunya dulu deh," saran Kirana, karena ia sangatlah gugup, apa lagi ia tadi? Ia sudah melihat badan Azka.
"Iya... Iya..." dengan secepat kilat, Azka memakai bajunya, dan menarik tangan Kirana, "udah gak usah ditutupin kali! Udah!"
"Udah? Keluar Azka, ini kamar mandi cewek. Ndak malu Azka?" bodohnya Kirana bertanya seperti itu, jelas Azka malu! Tapi ia dapat menutupinya.
"Ya," jawab Azka, lumayan jengkel. Dan keluar dari kamar mandi.
Setelah itu Kirana berjalan, dibelakang Azka, tanpa menutupi matanya, karena Azka sudah memakai bajunya.
Azka melihat Kirana mengikutinya dibelakang, sebenarnya Azka begitu tidak nyaman, dan geli, melihat wajah malu Kirana tadi. Sangat menggemaskan.
"Kenapa lo ngikutin gua?" tanya Azka, sambil mendekati Kirana yang ada dibelakangnya.
Kirana, ia begitu terkejut dengan pertanyaan itu, padahal, Kirana tidak ingin mengikuti siapapun, dan Kirana hanya ingin kembali ke taman skate. Itu saja!
"Nd.. Ndak, kok." Kirana mencengkram tongkatnya yang berada digenggamnya karena ia sangat gugup.
Baru pertama ini, Kirana berbicara kepada seseorang. ya... Walaupun sebelumnya pernah, tetapi Kirana dulu yang selalu mengajak ngobrol pertama kali.
"Emang mau kemana lo?" sekarang Kirana dan Azka berjalan berdua, membuat semua orang yang melihat ada yang merasa iri, marah, jijik, geli, dan lain sebagainya untuk Kirana.
Karena kenapa? Kalian pasti taulah... Karena Azka cowok yang notabenenya ganteng dan... Perfect dimata cewek. Sekarang sedang berjalan berdua dengan cewek yang... Tidak sempurna itu.
"Ke taman." jawab Kirana jujur, dan melangkah mendahului Azka, ia merasa aneh, jika dipandang seperti itu oleh teman temannya. Walaupun itu sering! Tapi ini tak biasa, karena ia dipandang karena ada Azka. Kirana sadar diri kok. Batinnya.
Kirana langsung duduk ditempatnya tadi, dan memikirkan kejadian barusan, bagaimana ia bisa berbicara dengan Azka, dan itupun Azka yang mendahuluinya. Itu sungguh mengejutkan, sekaligus menyenangkan bagi Kirana.
Azka hanya mengerutkan dahi nya setelah duduk dikursinya. Ia memandangi Kirana dipojok Kiri sana, Dan tanpa teman.
'Kok gua mikirin dia sih? Emang... gua ngaku kalo gua penasaran sama dia. Misterius.' batin Azka, sambil menggelengkan pelan kepalanya. Yang tak luput dari pengawasan seseorang.
"Woii, ngelamun mulu dah, geleng geleng lagi? Hayoo mikirin ena ena ya?" tebak Angga, —teman Azka saat skate plus saudaranya, dan kebetulan Azka diundang oleh Angga— sedangkan Adit dan Roi? Ia hanya mengikuti skate ditaman kompleknya,atau bisa dibilang club.
Azka yang sedang melamun, kaget dengan suara Angga. "Apaan sih!" masih dengan arah pandang yang sama, disatu titik, Kirana.
"Lo liatin sapa sih?" Angga mengikuti arah pandang Azka, dan tiba tiba ia tertawa. "Anjir, lo liatin Kirana?" tepat! Tebakannya benar.
Azka tidak menggubris, ia hanya mengangguk kecil, dan melanjutkan bermain skate disini.
Dilain tempat Kirana masih memikirkan kejadian barusan, sebelum suara teriakan itu mengganggu indra pendengarannya.
Kirana memincingkan Matanya untuk melihat siapa yang menyebut namanya, dan seketika ia terkejut melihat pemandangan itu. Angga dan Azka melihatnya.
Dan Kirana baru sadar jika Azka, bermain skate disini. Tapi ia tidak tahu jika Azka mengenal Angga.
Pikiran itu tiba tiba muncul, dengan senyuman, ia bangkit dan menuju dimana anak skate duduk.
---
Lanjut tidak?
Comment wajib [tinggalkan jejak]
Tekan Bintang pojok kiri, juga wajib!Salam ✨
Dari gadis menunggu comment dan Bintang dari kalian...Ps: maaf kalo ada typo
( 27 November 2019 )
KAMU SEDANG MEMBACA
Azki
Teen FictionKirana Adistia, siapa sih yang gak kenal sama dia se-antero kampus? Cewek cantik, pintar, ceria, namun banyak orang yang menjauhinya. Itupun karena hal sepele, yaitu kedua kakinya. Setiap doa, ia selalu meminta teman, untuk menemani kesepiannya. Da...