9. Kyuna And Hyuna

1.2K 78 3
                                    

Hai aku lanjut lagi, semakin sedikit aja yang baca T_T apa kurang menarik iya????

Masih ada typo

Happy reading

****

Kepergian Hyunmie bagai titik terburuk di hidup Kyuhyun. Jika dulu Kyuhyun hanya merasakan sakit ketika di tinggal Sangwoo. Kali ini rasa hampa dan sakit bercampur jadi satu. Kyuhyun kehilangan hidupnya, semangatnya. Bahkan ini benar-benar lebih mengerikan dari saat ia di khianati Sangwoo.

Kyuhyun menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan juga tidur. Kyuhyun merasa di kala tidur. Sakit dan kehampaan hidupnya berkurang. Kyuhyun jarang berinteraksi dengan siapapun. Mau itu anggota Super Junior ataupun keluargannya.

Anggota Super Junior lebih suka Kyuhyun yang jail dan berisik bermain PSP. Dari pada Kyuhyun yang dingin seperti sekarang.

8 bulan kemudian

Delapan bulan sudah Hyunmie pergi. Tapi tak ada perubahan berarti dari Kyuhyun membuat Donghae yang melihat Kyuhyun seperti itu mulai cemas. Dengan sedikit mengendap-ngendap Donghae menjauh dari ruang tengah drom. Yang kebetulan kesemua member sedang ada di sana. Donghae pergi ke balkon drom, lalu mengeluarkan ponselnya dan langsung menekan angka 3 di ponselnya.

"Yeobseo. . . . Apa kau tidak bisa menghentikan semua ini? . . . .jadi kau tetap tak akan pulang? . . .tak cukupkah hukuman untuknya? . . . .ah ara. Mwonde? . . . . .jinjja? Kenapa tidak kau saja yang memintanya datang? . . . .agrh. Kau membuat oppa pusing. Ara oppa akan mencari cara agar bisa membawanya kesana." Donghae menutup ponselnya gusar. Jika di pikir-pikir Donghae sudah seperti mata-mata saja sekarang.

Sementara orang yang tadi di telepon Donghae menatap yeoja paruh baya yang sejak tadi memijit kakinya yang membengkak. Tak lama seorang yeoja lain masuk ke ruangan serba putih itu. Membawa beberapa buah-buahan yang mungkin bisa membantunya agar mempermudah persalinannya.

"Chagi. Apa kau yakin Kyuhyun tidak perlu mengetahui semua ini? Apa kau tidak kasihan pada anak omma? Dia sangat menderita karena kepergianmu." untuk kesekian kalinya Kim Hanna membujuk menantunya agar kembali pada putra bungsunya. Tapi lagi-lagi gelengan kecil terlihat di wajah mungilnya.

"Sudahlah eomma. Biarkan bocah tengik itu di beri pelajaran. Agar dia lebih menghargai apa yang ia miliki. Yang terpenting sekarang Hyunmie bisa melahirkan dengan lancar. Cah. Eonni sudah membelikanmu beberapa buah segar. Agar kau mudah melahirkan." Hyunmie tersenyum kecil. Di antara keluarga Kyuhyun. Hanya Ahralah yang mendukung aksinya ini. Menguji suaminya memang sangat menyiksa. Suami? Ia Kyuhyun memang tak pernah menandatangani berkas yang Hyunmie berikan. Otomatis Hyunmie dan Kyuhyun masih suami istri.

Hyunmie mulai merasakan sakit luar biasa di perutnya. Janin di dalam perutnya menendang keras. Seolah ingin cepat melihat dunia yang amma dan appanya lihat. Dunia yang sebenarnya bukanlah dunia yang menyenangkan. Karena terlalu banyak luka. Tapi Hyunmie berjanji janinnya hanya akan merasakan kebahagiaan saja. Seberat apapun kehidupan nanti.

Dengan kepanikan luar biasa nyonya dan tuan Cho Berteriak pada Ahra agar memanggil dokter. Dan seperti melupakan alat pemanggil darurat Ahra berlari keluar dan memanggil dokter untuk menangani iparnya.

Peluh bercucuran di kening Hyunmie. Rasa sakit, senang dan haru bercampur di hatinya. Walaupun kehampaan mengiringi relung hati Hyunmie karena tak hadirnya Kyuhyun. Tapi tidak menyurutkan semangat Hyunmie untuk memperjuangkan tiga nyawa sekaligus. Nyawanya dan kedua anak kembar di rahimnya.

Ruang oprasi sudah di siapkan. Nyonya dan tuan Cho mulai menunggu was-was di depan ruang UGD. Ahra lebih panik lagi. Seolah mengingat sesuatu Ahra merogok saku dan mengeluarkan ponselnya. Mencari nomor seseorang lalu menekan tombol hijau, ketika menemukan nomor yang ia cari.

IAM NOT ANGEL(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang