13. Tired Al Ready

831 59 0
                                    

Hai aku lanjut lagi, sebagai pembuka awal tahun aku kasih revisi cerita ini.

Masih kemungkinan ada typo

Happy reading

***

Angin berhembus kencang hari ini, beberapa daun mulai berguguran dari dahannya. Musim semi berakhir, angin musim gugur berhembus kuat. Seolah membantu menerbangkan helai demi helai rasa di hati seorang yeoja yang tengah menatap kosong bunga di taman rumah sakit, tempat ia menghabiskan sore harinya di atas kursi roda. Sebulan sudah sejak insiden mengerikan tersebut, insiden dimana dia harus kehilangan masa depannya juga kehilangan kesabarannya pada seorang Cho Kyuhyun. Sebulan ini tidak ada seorangpun yang di izinkan mendekat kearahnya, termasuk Kyuna dan Hyuna anak kembarnya. Si kembar hanya menangis, melihat eommanya seperti kehilangan cahaya hidupnya.

"Kyuna dan Hyuna lebih baik tinggal di Mokpo tanpa appa, dali pada halus melihat eomma begini." isakan Kyuna membuat Kyuhyun semakin didera rasa bersalah, apa lagi setelah Bong euisa mengatakan jika Hyunmie akan lumpuh permanen, Kyuhyun bahkan tidak pernah bisa memejamkan matanya. Tidak pernah tenang, di hantui rasa bersalah juga ketakutan berlebihan.

Seseorang perlahan mendekat kearah Hyunmie lalu berjongkok di hadapan Hyunmie, menatap nanar yeoja yang seolah tak menyadari keberadaannya.

"Tri? Ah anni! Hyunmie_ya, ini aku Andre. Maaf, aku dengar kau begini karenaku? Maaf seharusnya aku tetap membawamu ke Jepang dan menikah denganku. Mungkin, kau tidak akan menderita seperti ini? Sudah seperti ini sekarang, kaupasti akan ia buang, ah kau ingat Hyunmie? Dulu kita punya cita-cita menjadi dokter di daerah pedalaman Kalimantan? Bagaimana jika kita pergi kesana saja? Setidaknya, kau tidak akan terluka lagi." ucapan Andre seolah tidak mendapat tanggapan dari Hyunmie, tapi Andre tahu Hyunmie mendengarnya. Sekali saja Hyunmie mengedipkan matanya, air mata yang ia tahan akan jatuh.

"Tidak ada yang mustahil jika kau berusaha melepaskannya." ucap Andre lalu perlahan melangkah meninggalkan Hyunmie sendiri, selang beberapa menit airmata itu meluncur deras, mungkin air mata yang sudah ia tahan selama sebulan sudah tidak sanggup ia tampung.

Tangan lembut mengelus rambut Hyunmie, tatapan kosong Hyunmie kini penuh dengan tatapan permohona yang dalam.

"Sampai kapan? Kau tahu siapa saja yang terluka karena semua inikan? Park euisa, setidaknya Kyuna dan Hyuna harus tahu kalau___" ucapan Bong euisa langsung Hyunmie sela.

"Anni. Belum saatnya, aku mohon bantu aku euisa, aku sudah lelah, aku ingin melepasnya dengan ini." Bong euisa nampak menghelah nafas lemah, lalu mengangguk menyetujui keinginan pasien sekaligus sahabat baiknya.

"Kalau begitu besok kau boleh pulang. Aku akan membantu mengurus apapun yang kau minta padaku. Ku harap kau tidak menyesal, aku tahu pengorbanan apa saja yang kau berikan untuk semua ini. Tapi aku juga tidak bisa melihatmu seperti ini. Bertahanlah sebentar lagi." Bong euisa tampak memeluk Hyunmie, dan Hyunmie hanya mengangguk dalam dekapan sahabatnya itu.

o0o

Keluarga Cho terlihat senang hari ini, khususnya si kembar yang akhirnya diizinkan bertemu dengan eommanya setelah sebulan lebih, Hyunmie berusaha tersenyum sebisa mungkin ketika Ahra dan nyonya Hana juga berusaha untuk tidak menangis dan tersenyum, sementara Kyuhyun, namja itu hanya memandang nanar kearah Hyunmie, berdiri sambil bersandar di dinding tepat di samping ranjang Hyunmie, Kyuhyun sudah mencoba memperlihatkan senyumannya tapi yang terlihat justru malah seperti senyuman miris.

"Cha, semua sudah siap kajja kita berangkat, Kyu bantu Hyunmie duduk." ucap Ahra sambil menunjuk kearah kursi roda, Kyuhyun mengangguk paham lalu dengan perlahan memangku tubuh Hyunmie duduk di kursi roda.

IAM NOT ANGEL(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang