10. Saranghae

1.1K 69 0
                                    

Hai aku lanjut lagi, makasih votenya iya.. jadi semangat nulisnya lagi.. hehehe padahal mah cuman revisi kekekke.

Masih kemungkinan ada typo

Happy reading

***

Hampir semalaman Hyunmie terus menjaga Kyuhyun, sesekali Hyunmie terkantuk tapi kemudian bangun kembali. Hingga pagi datang, Kyuhyun masih tertidur tenang.

Melihat Kyuhyun yang masih terlelap, Hyunmie memutuskan untuk pergi terlebih dahulu ke kantin, sejak kemarin sore perutnya belum terisi apapun. Hyunmie juga membeli beberapa buah-buahan, berharap sekarang Kyuhyun mau makan walaupun sedikit.

Tepat ketika kembali dari kantin, Hyunmie melihat Ahra dan kedua anak kembarnya berlari kearahnya, nyonya Hanna juga ikut mendekat kearah Hyunmie.

"Bagaimana keadaan Kyuhyun?" tanya Nyonya Hanna pada menantunya yang masih memeluk Kyuna dan Hyuna.

"Kyuhyun masih tidur eomma, keadaannya masih lemah. Mungkin karena dia tidak memakan apapun selama seminggu ini, tapi aku sudah membelikan Kyuhyun buah-buahan eomma. Dan dia harus memakannya." ucap Hyunmie pasti, Ahra dan Nyonya Hanna tersenyum senang begitupun dengan si kembar. Mereka tidak pernah melihat wajah Hyunmie sesenang ini.

Perlahan Hyunmie membuka pintu ruangan Kyuhyun, si kembar juga sudah tidak sabar bertemu dengan appanya. Tapi baru saja sedikit pintu terbuka, Hyunmie kembali menutup pintu ruang rawat itu. Mukanya memucat, dengan cepat Hyunmie berjongkok di hadapan Kedua putra putrinya yang sama pucatnya dengannya.

"Apa kalian melihatnya?" pertanyaan Hyunmie hanya di balas anggukan kecil, Hyunmie kembali berdiri lalu menyerahkan kantung berisi buah-buahan tadi pada Ahra yang menatap Hyunmie heran.

"Ada apa Hyunmie? Kenapa wajahmu pucat sekali?" tanya Ahra heran.

"Eonni sepertinya aku harus pulang ke Mokpo dulu, mianhae eomma." Hyunmie langsung pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Ahra sama sekali, membuat nyonya Hanna ikut binggung, sedikit was-was Nyonya Hanna masuk keruangan Kyuhyun, betapa terkejutnya nyonya Hanna melihat pemandangan di hadapannya. Nyonya Hanna hanya menutup mulutnya, sedang Ahra tak kalah terkejutnya dengan Nyonya Hanna.

"YAAK APA YANG KAU LAKUKAN? MENYINGKIR DARI SAENGKU." bentak Ahra pada seorang yeoja yang sedang mencium Kyuhyun, Ahra langsung mendorong yeoja itu hingga terduduk di lantai. Kyuhyun yang sejak tadi tertidur, terbangun dengan bentakan Ahra.

"Pergi kau dari sini." bentak Ahra pada yeoja yang masih terduduk dan mulai menangis itu. Tanpa menunggu perintah kedua kalinya, yeoja yang tak lain adalah Sangwoo pergi dari ruangan itu.

"Noona? Ada apa? Mana Hyunmie?" tanya Kyuhyun binggung, Ahra menatap Kyuhyun cemas. Pemikirannya tidak mungkin meleset, saengnya tidak bersalah.

"Hyunmie dia pergi Kyu. Dia salah paham padamu." gagap Ahra, Kyuhyun memaksakan diri untuk bangun membuat nyonya Cho menghalangi putranya itu.

"Sudahlah nanti biar kita jelaskan pada Hyunmie." ucap nyonya Hanna ketika Kyuhyun mencabut jarum infus di tangannya.

"Shirro. Aku tidak mau kehilangan dia lagi eomma." ucap Kyuhyun parau. Kyuhyun dengan cepat mengganti pakaiannya dan menggunakan alat penyamarannya.

"Kyu jebal kau tidak kasihan pada eomma? Lihat eomma menangis." cegah Ahra, Kyuhyun lagi-lagi menghempaskan tangan Ahra.

"Apa noona tidak kasihan padaku? Butuh tiga tahun agar aku bisa bertemu lagi dengannya. Jika harus di pisah lagi aku tidak akan sanggup noona." ucap Kyuhyun semakin lemah. Ahra akhirnya melepas Kyuhyun pergi. Dengan tenaga yang tersisa Kyuhyun keluar dari Rumah sakit, setelah sebelumnya memberitahukan keberadaan Hyunmie di Mokpo.

IAM NOT ANGEL(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang