XI

2.4K 277 73
                                    

Daniel menekan tombol-tombol di cockpit segera setelah ia landing. Terdengar suara pramugari mulai bergemuruh di dalam kabin.

"Ladies and gentlemen, welcome to Incheon International Airport. Local time is 20:30 and the temperature is 23°. For your safety and comfort, please remain seated with your seat belt fastened until the Captain turns off the Fasten Seat Belt sign."

Daniel kembali menekan tombol untuk mematikan sistem seat belt.

"... On behalf of Korean Blue Airlines KA 919 and the entire crew, I'd like to thank you for joining us on this trip and we are looking forward to seeing you on board again in the near future. Have a nice stay!"

Daniel mencuci mukanya di toilet bandara. Cukup bar-bar mengingat dia adalah kapten pilot paling tampan di perusahaannya. Satu minggu terbang ke Eropa berhasil membuat kumisnya tumbuh karena tak sempat bercukur.

Seminggu ini, ia sengaja sama sekali tidak menyalakan ponselnya. Seorang Daniel tetap bisa hidup tanpa ponsel tapi tidak dengan jellynya.

Kalau ditanya rindu Sejeong apa nggak? Kalian udah tahu jawabannya apa. Cuma, ia masih kesel dengan kejadian pencipokan tempo hari. Kampretnya, istri kesayangannya itu belum minta maaf. Kan Daniel bete' jadinya :v

---

Terdengar suara password pintu ditekan. Sejeong tertidur di sofa lengkap dengan snelli  dan tas dokternya. Daniel kaget tapi kecewa juga. Ia berniat meminta Sejeong membuatkan makan malam untuknya. Tapi sepertinya, menunya malam ini lagi-lagi ramen.

Sejeong tidur sambil menggenggam ponselnya. Daniel dengan hati-hati memindahkan barang-barang Sejeong lalu menggendongnya ke kamar. Ia juga capek, tapi capeknya hilang pas liat wajah damainya Sejeong.

Daniel membelai wajah istrinya dengan sayang. Seminggu gak ketemu cuy :v kalo boleh jujur, puasa gak denger suara Sejeong itu hal terberat. Mengalahkan training IR, katanya '-'. Setelah puas memandang dan mencium istrinya, Daniel tergerak untuk membuka ponselnya.

Terpampang 1300 missed call dan 540 pesan yang semuanya dari Sejeong. Pas dibuka, isinya gak lebih dari permintaan maaf sama minta Daniel buat nyalain ponselnya. Jahat sekali kamu, Mr. Kang.

---

Pagi pun datang. Sejeong menggeliat sambil meraba remot gorden otomatisnya. Ia sadar bahwa tadi malam karena saking capeknya, dengan bodo amatnya ia tidur di sofa. Sekarang, ajaibnya ia sudah kembali ke kasur kesayangannya lengkap dengan piyama dan make up yang sudah dihapus.

Sejeong meraba tangan yang melingkar dipinggangnya. Seketika ia langsung membalik tubuhnya menghadap laki-laki yang seminggu ini dia rindukan.

Daniel sudah pulang :)

Ia menangis tanpa suara. Ia masih merasa bersalah sekaligus rindu. Mana si Daniel tidur gak pake baju kaya biasanya :') kan pelukable gitu :)

"Good morning, mine." Ucap Daniel masih dengan mata tertutup. Sejeong kaget. Ia merasa tercyduck sudah memandangi suaminya itu tidur daritadi.

Sejeong menyeka air matanya cepat, "Dan, aku mau ngomong." Daniel berdehem menyetujui.

"Aku minta maaf. Minta maaf banget. Dia mantanku dan aku juga gak tau kalo tiba-tiba dia nyium aku."

Daniel membuka matanya berat.

"Maaf juga karena saat itu aku diem aja. Aku gak tau harus gimana. Jujur, aku masih agak baper waktu itu. Tap-"

Daniel mengecup bibir Sejeong singkat, "Ini untuk nge-stempel bibir kamu lagi biar gak disosor orang."

"Dan, dengerin du-"

Kecupan yang kedua ini cukup lama dan agak intens. Setelah kehabisan nafas, Daniel melepaskan pagutannya.

"I miss you." Bisiknya pelan. Sejeong merinding.

"I miss you more."

↗↘↗↘♂♀♂♀↗↘↗↘

"Kamu gak cukuran berapa hari?" Pekik Sejeong kaget melihat suaminya itu sedikit berbulu :v

"Seminggu lah. Aku flight seminggu nonstop."

Daniel kemudian pergi ke ruang tv untuk melihat kartun favoritnya, Upin Ipin. Sedangkan Sejeong sedang berjuang memasak di dapur untuk sarapan mereka.

Menu masakan Sejeong hari ini adalah ikan pindang, sayur asem sama sambel terasi. Ia mempelajarinya dari Utube karena katanya ini tuh makanan terenak di Indonesia. Memang agak susah nyari ikan pindang di Korea, cuma karena kenalan si Sejeong banyak jadilah dia berhasil membawa pulang beberapa keranjang.

Daniel sempat marah-marah karena bau ikannya yang semerbak pas digoreng. Belum lagi pas dia bakar terasi. Udah deh, suaminya sok-sok an batuk gak jelas.

"Ini apa?" Tanya Daniel bingung melihat makanan unik didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini apa?" Tanya Daniel bingung melihat makanan unik didepannya. Selama hidupnya, baru kali ini dia melihat ikan pindang di sambel.

"Ini makanan. Udah dimakan." Sejeong lalu menyodorkan semangkuk nasi ke arah Daniel. Awalnya, kapten kesayangannya itu takut-takut. Tapi pas itu ikan sambel membentur lidah, jangan ditanya dia makannya kaya apa.

"Ini enak, Je. Baru pertama kali aku makan beginian."

"Iyalah. Sejeong gitu loh."

---

"Ini." Sejeong menyodorkan segelas kopi ke Daniel yang sedang berdiri di beranda kamarnya.

"Aku punya hadiah buat kamu." Ia tersenyum sambil memegang 'sesuatu' di belakang punggungnya.

"Apa?"

"Tebak apa hayo." Goda Sejeong. Daniel malah terlihat tidak peduli.

"Ih kamu mah." Ia menabok suaminya pelan.

"Iya apa?" Sejeong kemudian menunjukkan hadiahnya ke Daniel.

Seketika, penggila jelly itu membulatkan matanya.

"Je?"

---

Apa hayo? Kira-kira si Sejeong ngasih apa ke Daniel? :v

Semangat buat yang masuk sekolah besok :')

chèrie || •kdn×ksjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang