XXII

1.4K 196 28
                                    

"Niel, kok perut aku gak enak ya?" Rintih Sejeong sambil memegang tangan Daniel kuat.

Yang dipegangi reflek kelagapan, "Je?! Kamu lahiran sekarang?"

Minhyun dan Daehwi juga mendadak rempong megangin Sejeong.

"Enggak deh. Mungkin karna tadi lari-larian." Kata Sejeong menenangkan. Tapi, Daniel sudah terlanjur panik. Ia kemudian memapah Sejeong keluar ballroom sebelum istrinya itu sempat bersalaman dengan suami gantengnya Kyulkyung.

"Aku gapapa, Niel." Ucap Sejeong ketika pantatnya menyentuk jok mobil.

"Udah kita kerumah sakit sekarang. Aku udah bilang tunggu dulu kan. Kamu itu hamil gede, Je." Cerocos Daniel lalu melajukan mobilnya ke jalanan.

Sejeong tertunduk, "Maaf." Ia merasa bersalah. Cuma karena julid, ia mengesampingkan anak-anaknya.

Sampai di rumah sakit, Daniel langsung lari mengambil kursi roda disebelah pintu kedatangan UGD. Ia menggendong Sejeong yang masih pakai gaun keluar.

Setelah 15 menit diperiksa, dokter menyarankan Daniel untuk pesan kamar karena Sejeong sudah bukaan ke-4.

"Terus ini saya harus ngapain dok?" Daniel gelagapan. Ia sama sekali gaada persiapan kalau Sejeong udah mau lahiran.

"Bapak mending ganti baju dulu. Bawain baju ganti untuk istrinya juga. Bukaan 10 nya masih lama, pak. Mending bapak beres-beres dulu." Saran dokter Yoon yang melihat Daniel acak-acakan dengan setelah jasnya. Keringetan sampai rambutnya nyaris lepek.

Sejeong menarik Daniel mendekat, "Maaf, aku gak hati-hati." Ia memeluk lengan kekarnya Daniel.

Daniel yang dari tadi panik akhirnya sedikit tenang, "Gapapa. Aku pulang dulu ambil baju. Kamu mau nitip sesuatu?"

Sejeong menggeleng, "Cepet balik. Aku takut sendirian. Udah mulai sakit, Niel."

Daniel secepat kilat kembali ke tempat parkir dan melajukan mobilnya cepat. Setelah sampai rumah pun, ia berusaha tenang sambil memasukkan baju Sejeong serta anak-anaknya. Sesekali ia tersenyum ketika memegang sarung tangan bayi yang kecilnya minta ampun.

Ia juga mengambil beberapa buku miliknya dan Sejeong barangkali bosen. Setelah berganti dengan setelan yang menurutnya nyaman, ia kembali ke rumah sakit.

Sejeong sedang asik nonton Cinta Suci ketika Daniel masuk dengan membawa satu tas jinjing besar beserta satu kantong pisang keju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejeong sedang asik nonton Cinta Suci ketika Daniel masuk dengan membawa satu tas jinjing besar beserta satu kantong pisang keju.

"Aku beli ini didepan. Barangkali kamu laper. Aku juga udah telpon mama papa."

Sejeong menggeleng. Ia kembali menyuruh Daniel mendekat kemudian memeluknya.

"Kenapa?" Tanya Daniel sambil mengelus rambut Sejeong pelan.

"Aku takut, Niel." Suara Sejeong mulai bergetar.

"Kamu pasti bisa. Kim Sejeong-nya Kang Daniel pasti bisa."

Sejeong makin mengeratkan pelukannya, ia menangis.

"Gapapa. Aku bakalan terus disamping kamu. Kalo kamu ngerasa sakit, pegang tangan aku terus. Salurin rasa sakitnya." Kata Daniel menenangkan. Ia mengelus rambut Sejeong pelan sambil sesekali menepuk punggungnya lembut.

Dokter Yoon masuk bersama 4 perawat perempuan.

"Bu Sejeong sudah siap? Ini sudah bukaan 6. Setelah ini, kontraksinya bakalan lebih sering dan lebih sakit."

Mendengarnya, Sejeong menggengam tangan Daniel erat.

"Kira-kira persalinannya jam berapa, dok?" Tanya Daniel.

"Mungkin besok pagi pak. Siap-siap ya pak. Tergantung bukaan bu Sejeong juga."

4 jam setelahnya, Sejeong terus terjaga sedangkan Daniel sudah habis 4 kaleng kopi instan. Tiap memejam, Sejeong pasti ngerengek minta Daniel bangun.

"Niel sakit." Rintih Sejeong pada akhirnya. Bersamaan dengan datangnya dokter Yoon beserta perawat.

"Bu Sejeong ambil posisi ya." Dokter Yoon membenarkan posisi kaki Sejeong. Sejeong sendiri sudah teriak-teriak tidak jelas. Ia menangis. Tangan Daniel sendiri sudah berdarah di sana-sini.

"Dorong."

Sejeong mengejan sebisanya. Disampingnya, Daniel menguatkan. 15 menit kemudian, anak pertama mereka lahir.

"Oeekkkkk."

Airmata pasangan ini reflek jatuh. Daniel mengusap pipinya cepat karena masih harus memegangi Sejeong.

Ketika mengejan untuk anak mereka yang kedua, Sejeong kelelahan.

"A..ku gak bisa, Niel." Rintihnya pelan.

Tangan Daniel semakin erat menggenggam tangan istrinya, "Kamu bisa, Je. Kamu bisa."

Sejeong mengejan panjang hingga akhirnya, anak mereka yang kedua lahir.

"Oeeeekkkk"

"Makasih." Ucap Daniel lalu mengecup dahi Sejeong cukup lama.

Sejeong menangis, "Selamat datang ke dunia, anak-anakku."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


---

Yuk, kasih nama buat anak kembarnya Daniel-Sejeong :) meskipun sebenernya aku udah buat, kalo nama dari kalian lebih bagus, bakalan aku pake hehe :))

chèrie || •kdn×ksjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang