Ranting kering tertumpuk carut marut berserakan
Miliaran tetes air jatuh dari redupnya mendung bertebaran
Jutaan kuncup layu kemudian tegak merekah megah bermekaran
Lalu kuatnya tegak bersama rindu yang utuh itu mulai tergores harapanBuku usang tak beguna lusuh rapuh hingga lapuk
Bekas tintanya pudar tak terbaca menyebar dalam tiap lembar meresap merasuk
Halamannya menghilang melekat tak terlepas lembab rusak semakin memburuk
Namun buku usang tetap menarik karena harumnya debu sungguh menusukSaat itu hujan bersama gravitasi berjatuhan saling menarik menanti terik
Tanah basah becek lalu banjir terjun dari ketinggian mengejar mimpi yang semakin menarik
Derasnya bersama badai mengguncang membuncah berputar mengitar tanpa memperhatikan gerik
Anginnya berhembus bersama arus mengalir menggerus desir pasir menghilang dengan sepi yang terusikUtuh berubah menjadi guratan meliuk menunduk tak berdaya
Halusnya diraba menjadi goresan menembus inti bumi tak sanggup berkuasa
Menggores
Tergores
Berujung merasuk hingga inti bumi memuntahkan laharnya dengan nada sunyi
Panas mengalir kemudian kering dingin mekar kembali
Berbunga bersama ribuan tunas berteman kuncup-kuncup membesarkan hati yang ciut tak berpenghuni
SunyiI. G. C, 15 Juli 2018, 9:56