####
Saat Gani menciumku, aku tak kuasa menahan nafsuku. Kutahan kepalanya dengan tanganku supaya dia tidak bisa menjauhkan bibirnya yang ranum. Ternyata benar, Gani berusaha menjauhkan kepalanya namun aku tahan dengan kuat. Aku terus melumat bibirnya, memaksa masuk lidahku ke dalam mulutnya, sementara tangan kiriku menelusup masuk ke dalam bajunya. Saat kusentuh putingnya aku tersenyum lebar karena putingnya keras sekali.
"Komandan horny karena saya?" kataku. "Kalau komandan mau jadi laki saya, akan saya kasih semua yang saya punya untuk komandan."
"Bang lepas saya mau—hmmmmppp!"
Aku mencium bibirnya lagi. "Komandan buka mulutnya." Dia bersikeras menutup mulutnya. Kucubit pelan putingnya, membuat Gani mengerang nikmat dan sontak membuka mulutnya. Kugunakan kesempatan itu untuk memasukkan lidahku. Di saat yang bersamaan kubaringkan tubuh komandan untuk telentang di atas pasir. Dia tidak menolak. Sekarang aku ada di atasnya. Kedua tanganku meremas dadanya pelan, mencubitnya pelan dan Gani pun mengerang nikmat karenanya. Suaranya yang sexy membuatku semakin ingin menggagahinya.
"Abang hentikan!" teriaknya ngos-ngosan. "Saya nggak mau! Tolong, tolong jangan—"
"Yakin nggak mau? Reaksi tubuh komandan sepertinya mau." Aku meremas penisnya yang sudah mengeras tegang. "Saya suka komandan yang masih polos, masih perawan dan masih belum belum pernah nge-sex sama sembarang orang. Karena itulah komandan harus jadi milik saya. Saya harus jadi satu-satunya orang yang komandan miliki karena sayalah orang bisa membuat komandan mencapai kenikmatan tertinggi."
=======
Adegan nganunya saya hapus. Intinya ya gitu, si Adipati lagi2 memperkosa si Gani.
=======
Napas kami berdua ngos-ngosan. Gani bangkit lalu menarik ke atas celananya.
"Sial!" Dia mengumpat.
"Ndan—"
"JANGAN BICARA!" bentaknya keras.
"Ndan jangan marah."
"SAYA BILANG JANGAN BICARA!"
Dia membersihkan bajunya lalu menatapku berang. "Komandan maaf—"
BUGH!
Dia memukul dadaku cukup keras.
"Brengsek kamu, Bang." Lalu dia pun pergi.
Aku mengejarnya. "Ndan jangan marah. Ndan? Jangan marah! Kenapa? Kenapa komandan marah? Komandan jangan munafik komandan juga suka kan!" Dia mengabaikanku! "Komandan?" Kami sekarang ada di lobi hotel. "Komandan? Maaf."
"BANG JANGAN BICARA!" bentaknya. Seseorang yang sedang duduk di kursi lobi menghampiriku.
"Ada apa, Mas?"
"Ah tidak, Mas. Dia habis memperkosa saya."
"Haha Mas bisa aja."
Sesampainya di kamar, Gani langsung pergi mandi sementara aku menunggunya di tepi kasur. Bebera menit kemudian dia keluar. "Ndan—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Preman Addict [ManXMan] [Tamat]
RomanceKisah membosankan antara preman dan tentara.