Cahaya matahari pagi yang masuk lewat celah gorden yang menutupi jendela kamar membuat Felix terusikDia akhirnya bangun lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya, karna ia belum membuka pakaian formalnya dari tadi malam
Felix juga tidur di kursi karena ia menjaga eve semalam, ia sangat merasa bersalah melihat keadaan eve saat ini
Perban yang di lilit di jidatnya, oksigen yang menyumpal kedua hidung eve dan infus yang tertusuk di punggung tangan kanannya
Felix keluar dengan hanya menggunakan kaos biasa dan celana training, lalu ia duduk di kursi yang ada di samping ranjangnya Eve
Kondisi Eve memang sangat down mengingat dirinya belum makan kemarin sebelum kejadian itu terjadi di tambah kepalanya yang terbentur
Felix menggenggam tangan kanan Eve sambil mencium punggung tangan Eve berkali-kali, ini di lakukan Felix sejak kejadian kemarin
Pintu terbuka ternyata itu adalah mamanya dan tentenya yang sekaligus adalah mommynya Eve, mereka berdua masing-masing membawa mampang yang atasnya ada susu dan makanan
"Gimana dek? "
"Gatau bun"
"Kok nangis lix? "
"Dia belom sadar dari tadi malem tan, Felix takut"
"Tenang aja ya, Eve itu kuat jadi dia pasti sadar"
Felix hanya mengangguk sambil menghapus jejak air mata yang mengalir di pipinya
Mommy Eve manatap Eve yang masih tenang tidur di atas ranjangnya sambil menggenggam tangan Eve yang satunya lagi
"Kak? Mommy tau kakak kuat, kakak pasti bisa, bangun ya? Kita masih ada acara keluarga lho setelah ini mommy udah beliin dress buat kakak"
Felix di suap oleh bundanya karena dirinya masih sibuk menggenggam tangan Eve, ia sangat menyesal sekarang
Mereka bertiga akhirnya keluar membiarkan Eve istirahat tanpa ada gangguan, lagi pula Erika Bella ridel wintan dan Aurel sudah ada di dalam kamar eve
Mereka berlima duduk di sekitar kasur eve yang kosong, ada yang bermain ponsel atau seperti ridel dan wintan yang sibuk dengan gitar mereka
Tangan kiri eve yang di genggam aurel bergerak mereka berlima segera menengok ke arah eve dan benar eve sedang beradaptasi dengan cahaya di kamarnya
"Ve? "
"Syukur banget, lo sadar"
Eve hanya menengok sekilas pada mereka lalu berusaha duduk, eve duduk bersandar di bantu oleh bella
"Lo mau apa? "
"Nggak"
Mereka berlima hanya diam memandang Eve yang duduk lemas di atas kasurnya, mereka merasa khawatir karena baru kali ini melihat Eve seperti ini
Mereka tak tau saja bagaimana penderitaan eve ketika mengalami leukimia beberapa tahun lalu kecuali erika
Pintu terbuka dan yang masuk adalah orang tua Eve mereka berdua sengaja izin untuk tidak bekerja sampai eve sadar
"Sayang"
Kelima sahabat eve menjauh memeberikan jarak untuk sepasang suami-istri itu untuk naik ke atas kasur mendekat pada anaknya
"Ada lagi yang sakit? "
"Nggak ada"
Tangan sang mommy tak pernah berhenti untuk menggenggam lembut tangan kirinya yang di pasang infus