empat

8.6K 576 17
                                    

Eve baru saja turun dari taxi yang ia tumpangi, eve turun di bandara, persiapannya memang sangat singkat mendapat tiket dalam waktu dua puluh menit

Eve berlari langsung masuk ke dalam kerena  sudah last call pesawat yang akan ia tumpangi,ia tak mempedulikan lahir apa yang akan terjadi kedepan

Ia menuju Hong Kong, kampung halaman  erika, erika juga sedang pulang kampung ke Hong Kong makanya Eve berani ke sana

Ayah Erika lah yang melatih tim agen rahasia mereka, tim yang biasa di pakai oleh polisi dan tentara di berbagai negara

Anggotanya mereka ber enam

Yang biasa memakai mereka adalah hongkong, china, Jepang, Korea, dll...

Karena Eve masih berstatus siswa berbakat dan seorang atlit jadi dirinya tak terlalu banyak mengambil bagian dalam hal itu

Tapi ia selalu berlatih untuk memperkuat pertahanan nya, agar setelah setelah kontrak Eve bisa menjadi anggota tim itu seutuhnya

Eve berhenti di depan pintu suatu rumah yang mewah, saat ia memencet bel yang keluar adalah sang pembantu rumah

Syukur Eve fasih berbahasa asing lainnya, jadi hal ini gampang untuknya

"Erika ada bi? "

"Non Eve ya? "

"Iya, Erika di dalam atau lagi di luar? "

"Non Erika di kamarnya udah nunggu Non dateng dari tadi, masuk aja Non"

"Makasih bi"

Eve masuk ke dalam rumah yang luas itu, sama seperti rumahnya sangat sepi
Tapi rumah ini akan ramai ketika malam hari karena kedua orang tua Erika akan pulang setiap malam, jamnya pun tak terlalu larut sehingga mereka bisa makan malam bersama

Eve langsung menaiki tangga menuju lantai atas, saat sampai di depan pintu berwarna merah jambu itu, Eve langsung masuk tanpa mengutuknya

Erika yang sedang mengganti pakaian pun kaget luarbiasa saat pintu kamarnya terbuka, Erika mau marah? Dia juga salah tak mengunci pintu

"Kaget banget gw sumpah, gw pikir abang gw yang tiba-tiba pulang dari Korea"

"Ngaco lo, makanya lain kali kunci pintu"

"Iyaiya, syukur lo yang masuk. Kalo bibi atau ortu gw masih mending"

Eve tak menanggapi ucapan erika ia meletakkan ranselnya di bawah lantai lalu segera berbaring di atas kasur erika yang empuk

"Gw pikir lo becanda tadi nelpon kalo di pesawat"

"Sejak kapan gw suka becanda"

Erika hanya menatap Eve dari pantulan kaca yang lumayan besar dari meja riasnya, perempuan itu bahkan tak membawa tas lain

"Baju lo? "

"Nggak bawa, bawa sih tapi cuman dua pasang"

"Lo balik kapan? "

"Lusa bareng lo, pergi pagi juga"

"Gw udah beli tiket"

"Gw juga udah, gw duduk di samping lo"

Erika hanya geleng-geleng kepala mengingat kelakuan Eve yang tak pernah berubah, Erika ini sahabat Eve sejak kecil jadi dia tau lika liku kehidupan Eve

Beda dengan bella, bella hanya tetangga Eve dulu sejak kecil. Kalau aurell bertemu dengan mereka bertiga saat duduk di bangku SMP

Kelakuan absurd eve yang menyelamatkan aurell saat minggu pertama jadi bahan pembullyan di sekolahnya dulu

badgirl X EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang