part 14 (catastrophe)

807 82 5
                                    

"Kau harus pergi dari sini."(memegang lengan putrinya)...

"Tapi nanti, apa yg appa bisa lakukan?"

"Ayah akan melakukan apapun asal kau jangan berurusan lagi dengan istana."

"Aku akan menolaknya secara halus."

"Kau tau, jeonha tidak menerima penolakan."

"Itu sebabnya mana mungkin aku meninggalkan kalian semua?"(bantah suzy)

"Ini semua karena ramalan itu."(kim ha ryun mulai meneteskan air mata)

"Appa ramalan apa? Kenapa kau menangis jangan menangis kumohon."

"Sudah saatnya kau tau putriku, ayah akan menceritakan semuanya."

Kim ha ryun mulai menceritakan semuanya, wajah suzy mulai terlihat pucat.

"Kenapa appa membiarkanku lahir?"

"Kenapa kau bicara seperti itu? Dulu ayah memang sempat tidak ingin kau lahir, tapi semenjak kau lahir, kau adalah anugrah paling berharga dihidupku."

"Appa jika aku tau ini karena aku, aku tidak akan pernah menginjak istana itu."

Tiba2 nyonya kim datang.

"Kau ini bicara apa? ramalan, ramalan terus yg kalian bicarakan itu hanya takhayul, lamaran itu hanya kebetulan."(kata ibu)

"Kebetulan macam apa yg datang berulang2?"(bantah kim ha ryun)

nyonya kim hanya terdiam dengan perkataan suaminya itu.

"Yang mulia & seokjinoppa tidak akan mengalami ini, ini semua karena aku."

"Putriku jangan menyalahkan dirimu, ini semua sudah jalannya."(timpal kim ha ryun)

"Harusnya appa memberitauku lebih cepat, aku bahkan hampir membencimu, kukira kau pilih kasih atas perlakuanmu padaku, hikshikshiks."(tangis suzy)

"Mianhae suzy, appa hanya takut kau terluka."(memeluk suzy)

nyonya kim merasa sesak menyaksikan hal ini, dia terus menatap putri dan suaminya itu.

*******

"Baiklah aku percaya pada ramalanmu itu? Sekarang bagaimana caraku menghentikannya?"(tanya nyonya kim pada shaman im)

"Ibarat sebuah nasi sudah menjadi bubur, bagaimana anda bisa mengubahnya menjadi nasi lagi nyonya?"

"Sebuah kutukan pasti ada penangkalnya, selama bubur tidak basi itu masih bisa diolah."(jawab nyonya kim)

"Selama masih ada dua matahari bersinar dilangit yg sama, bagaimana bulan bisa berdiri ditengah2nya?"

"Dua matahari? Apa maksudmu? Jika kau mengumpamakan putriku adalah bulan, dua matahari itu siapa?"

"Pangeran & jeonha."(jawab singkat shaman im)

"Menantuku sudah meninggal, jadi hanya ada satu matahari sekarang & dia meinginkan putriku, apa yg harus kulakukan?"

"Hindari, itu jika anda bisa berlari dari takdir."

"Kauuuuu.....(nyoya kim membentak, dia mencekram roknya & melangkah pergi dari kediaman shaman im)

>jangan berharap terlalu banyak nyonya, nanti kau hanya akan terjatuh batin shaman im<

Nyonya kim menoleh kebelakang, melihat rumah shaman im.

>ramalan, ramalan, mari kita lihat ramalan atau kuasa langit yg menang batin nyonya kim<

Nyonya kim memasuki tandu & meninggalkan tempat itu.

Moon in the middle of two sunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang