Terik matahari semakin bersinar terang dipulau jeju.......Suzy mendongakkan kepalanya keatas melihat cerahnya langit, dibawah pohon2 sakura yang tengah bermekaran, seperti ikut mendukung terciptaanya pemandangan luar biasa itu, langkahnya mulai cepat. Diikuti wol yg sedikit berlari karena kecepatan jalan majikannya itu. sepertinya dua gadis ini tengah terburu2 menuju suatu tempat, ya memang sepertinya itu dermaga, karena dua gadis itu tengah melihat dermaga didepannya, mereka semakin mempercepat langkahnya...........
"Ya agassi tidak bisakah kau sedikit pelan, aku lelah sekali, lagipula kitakan sudah sampai." (Rengek wol)
"Kau terus saja mengeluh wol, harusnya tadi kau tidak ikut bersamaku."
"Anio agassi, kemanapun kau pergi aku akan selalu bersamamu."
"Ya ya baiklah."
"Tapi agassi apa kau yakin kita tidak akan ketahuan tuan besar nanti??."
"Kurasa tidak, kitakn sudah memakai pakaian laki2, lagi pula aku hanya ingin melihat eomma sebentar lalu kembali."
"Baiklah"... (jawab wol pasrah)
"Apa kau takut wol??"
"Anio, agassi kau sangat hebat sekarang tidak akan ada yg bisa menyakiti kita sekarang."
"Ya kau mulai membual wol, ini semua berkat jang sonsengnim."
"Ne agassi, kau sangat beruntung punya guru seperti tuan jang, dia bukan cuma pandai ilmu atau satra tapi dia juga mahir beladiri, aku heran kenapa dia tidak ingin jadi pejabat agassi??" (Puji wol pada guru suzy di tengah keheranannya itu)
"Dia tidak haus kekuasaan, beliu lebih suka ketenangan wol, palli kita naik prahunya." (Ungkap suzy)
Sambil seraya agak berlari kecil menuju prahu yg akan belayar keibukota..******
Pasar ibukota...
"Yang mulia, ini sudah siang mari kita kembali." (Pinta kasim park pada putra mahkota soo hyun)
"Lihatlah dari tadi kita menemukan kesalah perdagangan disini, bagaima rakyat kita tidak menderita kelaparan kalau harga bahan pokok terus naik." (Prihatin soo hyun)
"Yg hamba dengar, beberapa tanah didaerah gwangju mengalami kekeringan jadi susah untuk bercocok tanam."
"Ne aku tahu kasim park, seharusnya kita mencari altrernatif lain untuk mengatur semua ini, & jeonha juga sudah bekerja sama dengan Qing untuk memasok bahan makanan, jadi bukankah ini agak ganjil jika kondisi masih seburuk ini?" (Keluh soo hyun)
"Ne yang mulia, kelak jika yang mulia menjadi raja pasti joseon akan sangat makmur, kebaikan hati anda memikirkan rakyat tak terhingga yang mulia."
"Bukankah memang tugas raja untuk memikirkan rakyatnya." (Timpal soo hyun sambil tersenyum)********
Di sebuah pondok...
"Hari ini sepertinya dia juga tidak datang.
Aku memang sudah gila, ini sudah 10 tahun, mana mungkin gadis itu datang lagi kesini.
Minhopun berlalu meninggalkan pondok itu, hanya selisih 1 menit saja dari arah berlawanan suzy sampai dipondok itu, matanya menrawang kesana kemari mencari seseorang."Agassi kenapa kita kemari, bukankah kita mau melihat nyonya?" (Tanya wol heran)
"Aku harus mengembalikan sesuatu wol, tapi sepertinya orang itu tidak akan kesini, ini sudah 10 tahun." (Ucap suzy sambil menghela nafas panjangnya)mereka pun meneruskan langkahnya sampai ditengah pasar, mereka sempat melihat aksesoris2 cantik terlebih dahulu..
"Ya naeuri, kau mencari hadiah untuk kekasihmu? Kami punya banyak benda cantik disini, (tawar ahjumma penjual aksesoris pada suzy & wol yg berfikir mereka adalah pria)
"Haruskah kita beli untuk eomma." (Tanya suzy sambil memegang sebuah gelang giok)
"Agassi sepertinya penyamaran kita berhasil." (Bisik wol sambil terkekeh)"PENCURIIIIIIIIII" teriak seseorang,
seorang anak berlari kencang menembus kerumunan keramaian pasar,
Suzy tanpa pikir panjang lari mengejar anak itu, dia berlari cukup jauh, sampai disebuah pinggiran sungai..
"He naeuri berhenti atau aku akan loncat." (Kata anak itu mengancam)
"Tenanglah, kau mencuri? Mencuri apa?"
"Naeuri tolong biarkan aku pergi, aku terpaksa, ini hanya 2 bakpao adikku sedang sakit, kami tidak punya makanan sama sekali dirumah. Hikshikshikshiks" (Tangis anak kecil laki2 itu)
"Tapi kau tetap tidak boleh mencuri, itu salah, baiklah2, kembalilah berikan ini pada penjual itu, belilah makanan & juga obat untuk adikmu.. (ucap suzy sambil memberikan beberapa yang, pada anak itu)
anak itu bertrimakasih seraya berlalu untuk kembali kepasar.
"Kasian." (Gumam suzy)
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon in the middle of two suns
RandomMawar itu cantik, tapi sudah menjadi takdirnya bahwa dia berduri. Takdir adalah sesuatu yang sudah digariskan bahkan sebelum kita lahir, lalu siapa yg mampu mengubah takdir????.. Selalu ada alasan setiap terjadi takdir, k...