1

4.2K 288 2
                                    

"Oppa, ayo bangun. Aku ada kuliah pagi hari ini. Kau harus sarapan dulu sebelum mengantarku."

Yoongi mengerang di balik selimutnya. Beberapa detik kemudian akhirnya dia pun menyibak selimut dan duduk. Matanya masih begitu lengket untuk dibuka. Hanya terdengar geraman pelan dari bibirnya untuk membalas seruan Sena.

Segera ia pun beranjak turun dan pergi menuju dapur.

"Basuh dulu wajahmu, Oppa."

"Nanti," balasnya malas sambil mencoba tidur lagi di kursi meja makan.

"Oh ayolah. Jangan tidur lagi. Ini hampir jam sembilan."

Lagi-lagi pria berusia 27 itu menjawab dengan erangan. Terpaksa ia menegakkan kedua kaki malasnya dan pergi ke tempat pencucian piring. Lantas ia kembali lagi ke kursi sebelumnya—dengan wajah lebih segar, duduk berhadapan dengan Sena.

Keduanya sarapan dengan tenang seperti hari-hari biasanya. Hanya mereka berdua. Memang siapa lagi yang tinggal di rumah itu kecuali si alpha tanpa pack dan seorang mahasiswi biasa?

Ya, harus kuberitahu kalian kalau tokoh utama kita, Min Yoongi adalah seorang rogue alpha. Ia didepak dari pack-nya sendiri karena lebih memilih bersama manusia, Oh Sena daripada mengikuti keinginan alpha pimpinan packuntuk menikah dengan werewolf wanita dari pack lain. Benar, sejauh ini dia masih belum menemukan siapamate-nya. Karena itulah ia memutuskan menjadimateless werewolf dan membangun hubungan dengan seorang manusia.

Terhitung sudah dua tahun ia tinggal di flat tersebut berdua dengan Sena. Dia sendiri yang meminta Sena tinggal dengannya. Ayah Sena, satu-satunya keluarga Sena, telah meninggal sehingga gadis itu kini tinggal sebatang kara. Selain berstatus sebagai kekasihnya, Yoongi pun memiliki kewajiban lain yakni menafkahi gadis itu sebagaimana seorang ayah lakukan. Begitu juga menyekolahkan dan memenuhi semua kebutuhan. Beruntung dia sudah membangun bisnis makanan jauh-jauh hari, setidaknya dengan begitu ia masih bisa bertahan hidup dengan penghasilannya.

Usai makan, Yoongi segera mandi lalu mengantar Sena kuliah. Sebagaimana darah alpha yang mengalir di tubuhnya, ia sangat protektif. Ke mana saja Sena pergi, dia juga harus ikut. Bukan karena takut Sena akan direbut oleh pria lain. Kurasa jejak tanda kepemilikan di leher Sena sudah cukup menghalau para lelaki maupunwerewolf lain untuk bertindak macam-macam pada Sena. Lebih tepatnya, Yoongi tidak ingin hidup Sena terancam akibat kebencian ayahnya. Dia tahu ayahnya mencoba untuk menangkap dan membunuh Sena supaya ia kembali ke pack, namun sebisa mungkin dia akan berusaha melindungi gadisnya.

Diciumnya jejak tanda kepemilikan di leher Sena sebelum melepas gadisnya untuk keluar dari mobil.

"Telepon aku kalau sudah selesai," pesannya tepat saat Sena baru akan menutup pintu dari luar.

"Ne. Hati-hati di jalan."

"Kau juga. Waspada dengan sekitarmu."

Sena terkekeh. Bukannya segera menutup pintu dan pergi, gadis itu justru memasukkan setengah badannya ke mobil lagi demi menjangkau pipi Yoongi dengan bibirnya.

"Aku tahu, Oppa. Kau selalu mengatakannya setiap waktu."

Dan Yoongi membalasnya dengan ciuman di bibir. "Kau pasti sudah tahu 'kan alasanku terus mengatakannya?"

Sena mengangguk. "Ya, aku tahu. Kalau begitu aku pergi dulu, hm? Jangan tidur lagi."

"Eo."

Kini Sena benar-benar menutup pintu mobil dan pergi ke gedung kampusnya. Yoongi tak hentinya menatap kepergian punggung Sena sampai benar-benar menghilang dari pandangannya. Sekarang waktunya bagi dia untuk pergi kerja.

Sorry, MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang