Sorry, Mate

12

cerita ini aneh banget, kalo aku boleh jujur :"""

Yang awalnya Taegi malah berakhir jadi Taekook. well, emang sejak awal udah kukonsep begitu. 

intinya, amanat dari cerita ini "meskipun mereka mates, bukan berarti mereka akan berakhir bersama dan hidup bahagia". 

Maka dari itu hubungan Taegi di sini sama sekali tidak menjanjikan. 

Karena Yoongi punya Sena, dan Taehyung lebih aman bersama Jungkook. 

plot hole ada di mana-mana, jujur. 

dan ini pertama kalinya aku bikin cerita genre BL, jadi kaku banget dan malu sebenernya wkwkwk. 

dan lagi, mungkin penjelasan werewolf di sini beda dari cerita lain. Anggaplah ini hanya sebatas 'ohnajla universe'. 

sejujurnya aku sudah stuck untuk melanjutkan cerita ini, pun Your Calico Cat. 

Malah aku kepikiran pingin bikin draf baru lagi tentang romansa hantu-manusia & idol universe. 

yah itu saja curhatanku. maaf kepanjangan.

~~

Taehyung ingin pulang ke rumah Yoongi. Dirinya merasa sudah tidak ada yang harus dilakukan di rumah Jungkook sebab ia menolak untuk make over—seperti tujuan utama mereka sebelumnya. Jungkook pun hanya bisa maklum. Ia menawarkan diri untuk mengantar Taehyung pulang, tapi tampaknya mantan mate-nya sama sekali tidak menyetujui ide itu.

"Yang benar saja aku membiarkanmu berduaan dengannya, Jeon. Aku tidak ingin ambil risiko Taehyung terluka lagi."

"Jimin, Jungkook itu mate-nya. Jungkook tidak akan melukainya."

"Tapi Hyung, semalam—"

"Gwaenchanha..." suara lirih Taehyung menginterupsi perdebatan antara Jimin dan Seokjin. Ia menoleh pada Jimin yang sejak tadi setia berada di sampingnya, tersenyum. "Kau harus berangkat kerja hari ini. Yoongi hyungakan kesulitan kalau tidak ada yang menjaga kasir. Aku akan menjaga diri."

Jimin memandangnya sendu untuk sesaat, kemudian memeluknya erat. "Ah kenapa hal-hal buruk terus terjadi pada omega kecilku ini.... Andai aku belum menemukan kesempatan keduaku, aku pasti akan dengan sukarela mencalonkan diri menjadi mate-mu. Jangan ragu untuk menghubungiku kalau terjadi sesuatu padamu, Taehyung-a. Masih ada aku sebagai alpha ketiga di sini yang akan melindungimu. Jadi hubungi aku kapan pun kau butuh,arasseo?"

Taehyung mengangguk, sambil memamerkan senyum kotaknya. Jimin dengan gemas mencubit kedua pipinya. Sementara Jungkook yang melihat hanya bisa menahan rasa cemburu.

Keduanya adalah yang paling terakhir meninggalkan apartemen setelah Jimin, Namjoon dan Seokjin pergi. Jungkook awalnya ragu untuk menggandeng tangan Taehyung, tapi mengejutkannya justru Taehyung duluan yang menggamit tangannya. Tidak ingin menghancurkan kepercayaan Taehyung untuk kedua kalinya, Jungkook menggenggamnya erat-erat namun lembut kemudian mengomandonya memasuk mobil Jungkook dan bergerak menuju apartemen Yoongi.

"Jungkook."

"Hm?"

"Bisa kita berhenti di supermarket dulu?"

"Tentu. Kau ingin beli sesuatu?"

Taehyung hanya mengangguk. Tidak banyak berkomentar, Jungkook pun membelokkan mobil ke supermarket tempat di mana Yoongi menemukan Taehyung.