2

1.8K 254 13
                                    

Satu jam setelah sampai di flat, Yoongi pun memanggil Taehyung dan Sena untuk berkumpul di ruang tengah. Mereka bertiga duduk di lantai flat yang dilapisi karpet tebal. Yoongi melirik sekilas jam dinding tepat di atas layar TV, sebelum memandang bergantian dua orang di hadapannya.

"Baiklah, langsung saja kumulai. Jadi di sini, aku mengumpulkan kalian untuk membicarakan sesuatu. Ngomong-ngomong, semua pakaian yang kuberi, cocok untukmu?"

Taehyung yang ditanya pun mengangguk sopan. Walau Yoongi sama sekali tidak memperlihatkan dominansinya, Taehyung tetap merasa terintimidasi terlebih lelaki di hadapannya ini adalah mate-nya.

"Oke. Begini. Sena."

"Hm?"

Yoongi menatap gadisnya penuh cinta, walau sesungguhnya ada sedikit kekhawatiran dan ketakutan dari sorot matanya. "Ada berita mengejutkan yang harus kau tahu."

"Apa itu?"

Berat rasanya bagi Yoongi untuk mengungkapkan. Melihat bagaimana antusiasnya ekspresi Sena, bisa-bisa itu adalah terakhir kalinya dia melihat ekspresi tersebut.

"Aku ... bertemu dengan mate."

Tepat seperti dugaan Yoongi. Antusiasme Sena langsung menguap entah ke mana. Tergantikan oleh ekspresi yang sulit diterjemahkan oleh Yoongi. Entahlah, apakah itu cemburu, marah, kesal, yang pasti wajah gadisnya muram.

"Oh ya? Wah, itu berita yang sangat mengejutkan sekali."

Yoongi tersenyum miring. Dia tahu betul bagaimana perasaan Sena saat ini. "Apakah kau tidak ingin tahu siapa orangnya?"

Pertanyaan yang buruk. Aura Sena makin gelap. "Biar kutebak. Pasti dia adalah salah satu omega tercantik yang pernah ada. Dengan tubuh langsing, berkulit kuning langsat, berhidung mancung dan ... ow badannya terpahat layaknya Nicki Minaj."

Arah pandang Yoongi pun beralih pada Taehyung. "Tidak, Sena. Sayangnya, bukan omega wanita yang kudapatkan sebagai mate."

Dahi Sena berkerut tak mengerti. Otaknya bekerja keras mencerna ucapan Yoongi, dan refleks dia menoleh pada Taehyung.

"J-jangan bilang...."

Yoongi mengangguk pelan, sementara Taehyung menunduk dalam. "Kau sudah bertemu dengan orangnya, Sena."

(~'o')~~('o'~)

"Jadi aku sudah tidak berguna lagi di sini?"

Yoongi melotot usai mendengarnya. "Kau ini bicara apa?"

Sena menatap Yoongi dengan sorot matanya yang berawan. "Kau sudah bertemu dengan mate yang selama ini kau cari, Oppa. Kau punya kesempatan untuk kembali kepack dan ... dan ... memperkenalkan Luna-mu. Kau bisa menjadi pimpinan pack seperti yang diinginkan alpha, lalu kemudian—"

"Hentikan, Sena."

Dalam sekejap Sena berhenti bicara. Sepasang matanya tampak berkaca-kaca. Yoongi berinisiatif mendekat untuk membawa gadisnya dalam pelukan. "Sssh, tenanglah. Aku tidak akan pernah kembali ke tempat sialan itu lagi. Dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu, ingat itu."

"T-t-tapi ... bagaimana dengan Taehyung? Dia mate-mu...."

"Aku tahu. Maka dari itu kita berkumpul di sini untuk mendiskusikannya."

Sena menangis makin keras seiring mengeratnya pelukan ke tubuh Yoongi. Seolah tidak mau Yoongi pergi apalagi direbut oleh yang lain. Sementara Taehyung yang melihatnya hanya bisa menunduk. Tak bisa dipungkiri kalau dia merasa cemburu. Biar bagaimanapun Yoongi adalahmate-nya. Dia tidak rela jika mate-nya memeluk yang lain.

Tapi apakah Yoongi benar-benar menerimanya sebagaimate? Taehyung sama sekali tidak memikirkan itu. Bisa jadi Yoongi menolaknya karena kini Yoongi telah memiliki bahkan menandai Sena. Terlebih dia adalah seorang pria. Mungkinkah Yoongi mau berpasangan dengannya? Ia tidak memiliki semua yang dimiliki Sena, dan itu semakin membuatnya putus asa.

Sentuhan lembut di tangannya seketika menyentak lamunannya. Ia mendongak untuk melihat si pemilik tangan besar itu. Yoongi, mate-nya, dengan isyarat mata menyuruhnya untuk mendekat.

Di saat dia sudah duduk lebih dekat dengan Yoongi, sentuhan tangan Yoongi di rambutnya adalah yang pertama menyambut. "Seperti yang kau lihat, aku tidak bisa menjadimate yang baik untukmu karena saat ini aku memiliki Sena. Bisakah kau memahami kondisiku, Tae? Sssh, aku tidak akan mencampakkanmu, jangan menangis. Kau akan tetap tinggal di sini bersamaku dan Sena sampai kondisimu cukup baik untuk bisa survive seorang diri. Aku percaya pasti ada seseorang yang jauh lebih baik dariku bagimu. Karena setiap dari kita memiliki second chance. Sampai hari itu datang, bersediakah kau menjadi adikku?"

Adik, sebuah status yang akan Taehyung benci sampai dia mati. Rasanya ia ingin menyumpah pada Dewi Bulan karena memberinya nasib sebagai omega. Ia tidak akan punya kesempatan menikah karena omega pria dilarang menikah dengan para wanita dari semua kalangan.

Walau begitu Taehyung tetap menganggukkan kepalanya. Setidaknya ia bisa tetap berada di dekat mate-nya dan aman tanpa sekelompok beta yang berusaha menjadikannya pemuas birahi.

"Aku bersedia menjadi adikmu, Hyung."

tbc

Sorry, MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang