13

1.4K 200 26
                                    

Jungkook menyeka darah di bibirnya. Saat ini hanya tersisa satu beta yang belum ditumbangkannya. Beta yang paling kuat, dengan kekuatan setara regular alpha, musuh utamanya dalam pertikaian ini, Ok Taecyeon.

"Lumayan juga kau ternyata, Alpha."

Jungkook membuang ludah yang bercampur darah ke lantai basement. "Tutup mulutmu. Kau pun akan berakhir sama seperti teman-temanmu."

"Sayangnya kau di sini hanya sedang membuang waktu."

Jungkook menatapnya tak mengerti, Taecyeon melanjutkan.

"Omega tersayangmu, pasti sekarang tengah bersenang-senang dengan kelompok Jung Hoseok."

Kilat-kilat marah kembali tercipta di netra merah Jungkook. Taecyeon menyeringai.

"Sepertinya kau tidak tahu. Omega-mu, dia sedang dalam fase heat. Kenapa? Karena dia ditandai oleh mate aslinya. Dan ironisnya fase itu akan bertahan selama seminggu penuh. Kau tahu, bukan apa yang terjadi saat omega sedang dalam fase heat?"

Jungkook mengepalkan kedua tangannya.

"Ah, tampaknya kalian belum pernah melakukan seks sebelumnya. Baiklah, biar kuperlihatkan sesuatu yang menarik padamu."

Beta itu mengeluarkan ponsel dari sakunya dan melemparkannya pada Jungkook. Jungkook sendiri menangkap ponsel itu dengan mudah. Ia memicing sejenak pada Taecyeon lantas menonton video yang sedang berputar di ponsel tersebut.

"Ugh Jungkook..."

"Sebutkan namaku dengan benar, bocah!"

"Uhuk uhuk. Al..pha ... sa...kit...."

"Kau tampaknya sangat ingin dihukum, huh?"

"Alpha! Sakit ... hiks ... Taehyungie akan jadi anak yang baik ... Taehyungie janji.."

Jungkook mencengkram ponsel itu dengan segenap kekuatannya. Tubuhnya terasa seakan terbakar oleh amarah begitu pula denganwolf dalam dirinya melonglong agresif. Jungkook buru-buru berbalik untuk menyelamatkan Taehyungnya. Tapi sayang, beta warrior itu sama sekali tidak membiarkannya pergi.

"Mau kemana kau, Alpha? Urusan kita belum selesai. Apa kau sudah menyerah? Hanya segini saja kemampuan alpha yang kau banggakan?"

Jungkook yang sedang dalam kondisi mental yang tidak stabil, bisa dengan mudah terpancing oleh kata-kata tersebut. Ia membanting ponsel itu hingga luluh lantak dan langsung menyerang Taecyeon dengan kedua cakarnya. Entah kekuatan dari mana, dia kini berhasil mencengkram leher musuhnya yang sudah berlumur darah. Dengan sekali cekik, beta itu akan mati di tangannya.

Namun tiba-tiba saja serigala dalam dirinya melonglong kesakitan. Dan itu berefek pada melemahnya cengkraman di leher Taecyeon. Dia refleks memegangi dada kirinya yang tiba-tiba sakit. Taecyeon yang melihatnya, menyeringai sambil mengambil kesempatan itu untuk membalik keadaan, mencengkram leher Jungkook.

"Tampaknya mate-mu sudah ditandai orang lain."

Jungkook menatapnya garang, sayangnya tidak bertahan lama karena lagi-lagi dada kirinya terasa begitu sakit. Ia refleks melepaskan cengkramannya di leher Taecyeon, dan kini giliran Taecyeon yang mengangkatnya dengan leher dicekik.

"Aku tahu caranya untuk menghentikan rasa sakit itu, Alpha. Biar kuberitahu, sekali kau kehilangan napas, rasa sakit itu akan hilang."

Air matanya mengalir tanpa seizinnya. Napasnya pun tersendat-sendat yang tak lain akibat cekikan tangan bercakar di lehernya. Tidak ada selain Taehyung di pikirannya. Taehyung sudah ditandai orang lain, Taehyung diperkosa oleh wolf  lain. Tubuhnya rasanya hancur. Rasa sakit yang dideritanya saat ini, hampir sama besarnya dengan rasa sakit yang dirasakan oleh Taehyung pasca penolakan oleh Yoongi. Kekuatannya melemah.

Sorry, MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang