1.The Journey

6.5K 398 7
                                    

Degup jantung yang menggebu, nafas yang terengah dan mata yang memerah. Cara mencengkram pakaian bagian dada Marc, ia yakin cengkramannya akan meninggalkan bekas lecak disana. Tubuhnya masih terguncang, dia memang bukanlah wanita yang kuat, bahkan untuk berlari saja tidak mampu. Cara membenci dirinya yang begitu lemah dan menyusahkan.

Marc menurunkan tubuh Cara setelah memastikan 'mereka' sudah tidak mengejar. Kini mereka berada di pinggiran hutan dan sebentar lagi sampai ke 'The Eclipse Moon' pack terbesar yang merupakan pusat dari wilayah kekuasaan manusia serigala yang di pimpin oleh seorang raja, mereka menyembutnya 'King of werewolf'.

Mereka berencana meminta pertolongan, perlindungan dan melaporkan pembantaian pack mereka pada sang raja, berharap jika mereka akan mendapat bantuan. Bagaimana pun juga The Golden Eclipse telah banyak berkontribusi. Cara berharap setidaknya king of werewolf dapat mengevakuasi korban yang selamat dan memberikan kehidupan yang layak di pack pusat.

"Nona, kita harus kembali bergerak!" kata Stevan, seorang warrior yang berteman dengan ku. Stevan mengendus ke udara sekelilingnya.

Cara mengangguk samar, ia mulai berlari, kini menggunakan kedua kaki ku sendiri. Ia harus melakukan semuanya sendiri mulai sekarang. Harapannya hanya satu. Cara berharap king Alpha bisa bersikap ramah nanti, jika tidak maka ia hanya mengantar nyawanya pada sang Alpha.

Setelah berlari cukup lama, akhirnya mereka kembali berhenti untuk beristirahat dan mengisi perut mereka yang keroncongan, "Nona jangan pergi jauh-jauh dari kami." kata Marc mengingatkan Cara, kepala Cara mengangguk menjawabnya.

Tangan Cara memegang sebuah nasi yang terbungkus daun pisang dengan lauk daging ayam cacah di dalamnya. Cara memakannya sambil melihat-melihat barang-barang cantik yang mengkilap di pasar pinggir kota.

Cara termenung melihat benda cantik itu, beberapa hari yang lalu ia memiliki semua barang mengkilap itu, Cara memiliki segalanya yang ia inginkan. Dan kini ia harus melupakan kemewahan yang ia punya dulu dan fokus pada tujuannya, kehidupan warga pack-nya bergantung pada keberhasilannya bernegosiasi pada king of werewolf nanti.

Cara bertekad akan menjadi wanita tangguh. Ia pikir ini memang sudah waktunya untuknya berubah menjadi gadis dewasa. Cara menggelengkan kepala saat menatap sebuah benda yang sangat menarik perhatiannya, kemudian berjalan meninggalkan toko itu, melanjutkan perjalanannya lagi.

"Apa anda baik-baik saja nona?" tanya Marc, Betta dari Golden Eclipse Moon Pack. Aku mengangguk samar sebagai respon untuk pertanyaanya.

"Ayo berganti shift denganku Cara!" seru Alesso memindlink Cara, Alesso adalah wolf yang ada dalam diri Cara. Cara membiarkan Alesso mengambil alih dirinya dan berubah menjadi serigala agar dapat berlari dengan cepat.

Walau sudah berada di pinggir kota, tapi kastil king of werewolf masih sangat jauh, mengetahui seberapa luas wilayah kekuasaan pria itu sendiri.

***

Ditengah perjalanan mereka, mereka kembali berubah wujud menjadi manusia, dan mereka tidak sengaja mendengar beberapa penduduk sekitar yang membicarakan tentang rumor King of werewolf yang membuat Cara tertarik dan berhenti sejenak hanya untuk mencuri dengar obrolan mereka lebih lanjut dengan mendekatkan dirinya dan mencoba membaur dengan mereka.

"Kalian dengar? Belum lama ini King mengamuk dan membinasakan semua vampir yang berada di perbatasan selatan." seru seorang wanita paruh baya dengan ekspresi bangganya.

"Ah.. Ya, aku juga mendengar berita itu! Sangat mengejutkan bukan? Dia mengalahkan 20 vampire sendirian." seorang pria muda menyahut.

"Dan kalian tahu? King saat ini sedang dimasa tidak bersahabat." wanita paruh baya tadi kembali menimpali.

Seakan tidak ingin ketinggalan menggosip, seorang wanita muda yang beridiri tidak jauh dari mereka pun ikut mengutarakan rumor yang ia dengar. "kemungkinan karena luna The Eclipse moon, Kudengar King kehilangan jejak sang Luna." kata wanita muda itu.

"Astaga.. Aku harap King akan segera bertemu lunanya." seru mereka dengan wajah perihatin dan cemas.

Cara menelan salivanya dengan susah payah mendengar perbincangan mereka, bagaimana jika ia akan dibunuh begitu sampai disana? ke khawatiran Cara bertambah, jika ia mati bagaimana nasib para warganya yang sedang mengharapkan bantuan dan uluran tangan pemerintah pusat. Tampaknya king adalah orang yang tak segan melakukan hal itu.

Cara kembali melanjutkan perjalanannya dengan ragu, apa ini waktu yang tepat untuk datang pada King? Aku meringis memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruknya. "tidak ada salahnya mencobakan? " Alesso memindlink.

Alesso benar, untuk apa takut dan berhenti ditengah jalan. Apapun yang terjadi ia akan menemui King of werewolf itu untuk meminta bantuan dan perlindungan, batin Cara.

Aku menatap lurus kedepan saat melihat sebuah bangunan yang amat besar dan megah, aku melirik ke kanan dan menemukan Bettaku yang juga menatap bangunan itu, "Marc, apa itu..." Cara belum menyelesaikan kalimatknya tapi dari tatapan Marc, ia telah mendapatkan jawabannya.

"Ya nona, itu adalah istana King Of Werewolf." kata Marc mengiyakan pertanyaan Cara.

Cara berdecak kagum, dari luar saja terlihat sangat besar dan mewah, ukurannya 10 kali lipat mansion keluarganya. Bahkan jika ia membersihkan istana itu sendiri dalam sebulan pun rasanya masih kurang saking besarnya istana itu. Jarak mereka ketempat itu masih cukup jauh tapi bangunan itu sudah terlihat sangat jelas.

Entah kenapa tubuhnya bergetar, membayangkan rupa mahluk mengerikan yang berada di dalam istana itu. Marc sadar akan ketakutan Cara, pria itu me mindlink Cara. 'aku akan melindungi mu putri, kau akan baik-baik saja. Percaya padaku.'

Cara tersenyum hangat pada Marc, pria yang sudah ia anggap seperti kakak kandungnya sendiri. Umur mereka hanya berselisih 4 tahun. Umur Cara 21 tahun dan Marc 25 tahun.

Kepala Cara mengangguk, ia percaya pada Marc. Cara kembali melangkahkan kaki namun kali ini ia melangkahkan kaki dengan percaya diri.

Apapun yang terjadi, aku melakukan ini semua demi anggota pack ku. Walau harus mengorbankan nyawaku sendiri, Cara bertekad dalam hati.

"aku bangga padamu Cara, kita bisa melakukannya. Aku percaya pada kemampuan kita." dan Alesso juga nampak bersemangat seperti dirinnya.

"terimakasih Eso, ini semua karena aku memiliki dirimu." balas Cara memindlink Alesso.

To Be Continue

The Alpha My Mate (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang