8.Concern

3.7K 243 9
                                    

Cara terbangun langsung merasakan tangan seseorang yang memeluk pinggangnya, ia duduk di sisi ranjang, merentangkan tangannya lebar-lebar dan sesekali menguap, matanya masih terpejam.

Setelah beberapa saat akhirnya mata Cara terbuka sepenuhnya, ia melirik kearah belakangnya, disana Xander masih tertidur dengan nyenyak, Cara tersenyum, tangannya terulur untuk mengusap kepala Xander.

Ternyata kemarin pria ini kembali untuk ku. Kenyataan itu membuat Cara merasa sangat senang, mungkin memang kemarin dia hanya berpikir terlalu berlebihan.

Cara kembali menarik tangannya, ia hendak pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya atau mungkin dia akan mandi.

"Akh!" pekik Cara, tubuhnya meluruh kebawah lantai, kakinya terasa sangat sakit.

Cara bertanya-tanya, 'kau lupa? kita kan jatuh saat hendak keluar kamar!' Alesso berseru, ia memindlink Cara.

Cara mengangguk-anggukan kepalanya, "Ada apa? kau kenapa?" suara Xander membuyarkan mindlink Cara dan Alesso.

Cara mendongakan kepalanya, manik matanya langsung bertemu dengan manik mata milik Xander, di manik mata itu Cara bisa mengetahui jika Xander saat ini sedang merasa cemas, tapi kenapa?

"Cara, ada apa? Kenapa kamu malah diam?" kata Xander dengan ekspresinya yang ketakutan, apa King boleh menunjukan ekspresi seperti itu? Aku kira King of werewolf sangat kuat, apa yang ia takutkan.

Cara tidak mendengarkan perkataan Xander, ia terlalu fokus menatap manik mata pria itu yang membuatnya merasa tenang dan tenggelam disana, begitu dalam, begitu hangat.

Lamunan Cara terbuyar saat Xander mengangkat tubuhnya dan menaruh tubuh Cara ke atas ranjang, "Kau terlihat kurang sehat." Xander berkata sambil memeriksa suhu tubuh Cara, "Hangat." kata pria itu, raut wajahnya bertambah khawatir.

Cara mengernyitkan dahinya, apa dia bodoh? Tentu saja hangat, aku kan werewolf sama sepertinya. Cara menghempaskan tangan Xander, "Hentikan, aku baik-baik saja." akhirnya Cara membuka suara.

Wajah Xander masih terlihat tidak percaya dengan ucapan Cara, "suhu tubuh ku memang hangat sejak aku lahir." Cara mengingatkan Xander.

"Benarkah? Aku tidak tahu." gumam Xander, Cara menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Xander yang terdengar tidak masuk akal, tentu saja dia harusnya tahu, tidak perlu di jelaskan lagi kan.

"Aku ingin sarapan Xander, lapar."

"Tentu saja, kita akan sarapan bersama, aku ingin tahu, apa makanan kesukaanmu?"

Cara berpikir sejenak, "Aku bukanlah orang yang memilih-milih makanan, tapi ada satu makanan yang sangat kusukai, aku suka 'itu' " goda Cara sambil melirik kearah tubuh Xander.

Xander menggeram tertahan, matanya menggelap hanya karena mendengar ucapan Cara yang memancingnya, "Cara, jangan menggodaku."

Cara terkekeh, "Apa? Aku tidak mengodamu, aku hanya mengatakannya." elak Cara.

"Kau bahkan belum merasakannya, bagaimana mungkin kamu suka." kata Xander, mendengar itu entah mengapa wajah Cara memerah, mendengarnya sendiri dari mulut Xander membuatnya merasa malu.

Salah satu tangan Cara bergerak hendak mencubit pipi Cara, berharap ia kembali sadar dari rasa malunya, baru saja Cara nencubit pipinya, tangan Xander langsung menggenggam pergelangan tangan Cara.

Cara melepaskan cubitan di pipinya, ia menatap manik mata Xander yang terlihat tidak suka, "jangan sakiti dirimu, walau itu hanya cubitan, aku tidak mengizinkannya" ujar pria itu dengan tegas.

The Alpha My Mate (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang