9.PAIN

3.4K 261 14
                                    

Tidak ada yang berani mengeluarkan suara, suasana berubah mencekam, sedangkan warrior yang tadi membantu Cara, ia sudah bersujud memohon ampun pada Xander.

Xander melirik kearah warrior itu dengan tatapan dingin dan menusuk.

Bugh!

Kaki Xander menendang tubuh warrior itu dengan keras hingga tubuhnya terjatuh dan terpental hingga ke lantai dasar.

Warrior itu memegangi dadanya dan batuk mengeluarkan darah, Cara terpekik ngeri melihat itu, ia melebarkan matanya, ia sama sekali tidak menyangka jika Xander akan melakukan itu, sangat kejam.

"Xander, apa yang kau lakukan? dia hanya membantu ku!" kata Cara berusaha memberontak dari pelukan Xander.

Xander menatap wajah Cara dengan wajah datarnya, "Kau membelanya?" tanya Xander dengan tidak suka.

"Bukan begitu, tapi--"

"Kamu membelanya, membuatku semakin ingin membunuhnya." ucap Xander tajam, seketika Cara diam, raut wajahnya begitu bingung, 'Hey, Cara! Cium saja mate, mungkin dia akan tenang." Alesso tiba-tiba memindlink Cara.

Cara mendengus, 'kau dari mana saja? Saat seperti ini baru muncul' Cara membalas Alesso.

Tapi Cara tak kunjung mendapat jawaban dari Alesso, serigala miliknya memang sedikit menyebalkan, ia mengingat saran Alesso yang menyuruhnya menyium Xander, tanpa sadar Cara menggelengkan kepalanya. Tidak! Aku tidak akan mencium Xander dihadapan Gerald dan para warrior. Cara bersikukuh.

Lamunan Cara terbuyar saat Xander memegang wajahnya dan membuat Cara menatapnya, wajah mereka sangat dekat, bahkan Cara bisa merasakan nafas Xander yang beraroma mint.

"Jangan seperti ini, aku mengkhawatirkan mu." bisik Xander di telinga Cara.

Cara mendorong dada Xander dengan kedua tangannya, bermaksud untuk menjauhkan dirinya dari Xander yang sedang merangkul pinggangnya, tapi ia lupa jika kakinya yang sakit itu tidak bisa menahan beban tubuhnya, apalagi setelah kehilangan keseimbangan karena mendorong Xander.

Mata Cara melebar saat ia merasa dirinya akan jatuh, namun tangan Xander lagi-lagi dengan tangkas menangkap kembali tubuh Cara.

Mata Xander menajam, wajahnya memerah karena marah, ia menatap tajam Cara, "sepertinya kau juga harus dihukum!" kata Xander dengan nada penegasan.

Cara menggelengkan kepalanya, "kenapa aku dihukum? Kau tidak ber--" ucapan Cara terpotong saat matanya menangkap sosok Marc dan Steve yang berada di ujung lorong sedang memperhatikan Cara dengan tampang mereka yang khawatir.

Marc melirik ke kanan dan ke kiri, banyak warrior Xander berada di sana tengah menghormat dan menundukan kepala mereka, menjaga mata dan telinga mereka agar tidak menganggu Alpha dan Luna.

Dari sana Marc dan Steve sudah bisa menerka apa yang terjadi, jangankan melihat kearah Xander dan Cara, mereka berada diruangan ini pun sudah sial.

'sudah kubilang, cium saja mate! Kau mau dihukum? Lalu bagaimana nasib warrior yang membantu mu, apa kau tidak merasa iba?' Cara memikirkan kembali rencana yang Alesso berikan, tanpa memperdulikan apapun lagi, Cara dengan cepat meraih tengkuk Xander dan menempalkan bibirnya pada bibir Xander.

Mendapat perlakuan tiba-tiba seperti itu, membuat Xander membulatkan matanya, namun pada akhirnya ia tersenyum, begitu bibir Cara hendak terlepas dari bibir Xander, kini pria itu yang menahan tengkuk Cara.

Xander mengigit pelan bibir Cara agar bibir Cara dapat terbuka sedikit sehingga Xander bisa menelusupkan lidahnya di mulut Cara.

Ciuman mereka berlangsung lama dan intim, Xander semakin menempelkan tubuh Cara pada tubuhnya, Cara mengerang, dan erangan itu membuat mata Xander di selimuti gairahnya.

Xander melepaskan pagutan bibirnya saat merasa Cara kehabisan oksigen, nafas Cara terengah, wanita itu memegang pundak Xander sambil mengatur nafasnya agar kembali normal.

Xander tersenyum puas, ia menyentuh bibir Cara yang sedikit basah, "Kau mulai nakal ya? Kau pikir dengan ini kamu akan bebas dari hukuman mu?" kata Xander menyeringai.

Cara yang sedang mengatur nafasnya langsung terdiam begitu mendengar perkataan Xander, ia merutuki Alesso karena rencana serigala itu tidak berhasil.

'Kau hanya membuat ku malu di depan semua orang Alesso!' Cara memindlink Alesso dengan geram.

Disana Cara bisa mendengar suara tawa Alesso, 'Bukankah sudah terlanjur, kenapa tidak kalian lanjutkan saja?'

'Dasar serigala mesum!' umpat Cara pada Alesso.

'Ikuti saja intruksi ku, kalungkan tangan mu di lehernya, lalu bilang dengan nada menggemaskan, jika kamu meminta maaf dan memohon agar warrior tadi tidak di hukum' Jelas Alesso panjang lebar, Cara mengernyit mendengar ide Alesso yang tambah tidak masuk akal baginya, apa serigala itu meyuruhnya menjadi wanita perayu?

Tapi apa boleh buat, aku akan mencobanya. Batin Cara berseru, Cara tersenyum, menunjukan senyuman terbaiknya, kemudian tangannya melingkari leher Xander, "Sayang, aku mohon, maaf kan aku kali ini, aku janji tidak akan melakukan kesalahan lagi." kata Cara dengan nada manja.

Xander mengernyit melihat perubahan Cara yang cukup drastis, tapi dia suka saat Cara memanggilnya dengan 'Sayang'.

Xander membiarkan Cara menyelesaikan ucapannya, dia ingin tahu apa tujuan wanita itu, padahal setelah Cara mencium Xander, kemarahan Xander langsung meluap begitu saja, tadi itu dia hanya menggoda Cara, tidak disangka dia malah mendapat kejutan.

Salah satu tangan Cara yang melingkar di leher Xander turun ke dada Xander, jari telunjuknya bermain di atas kulit pria itu, "Dan jangan hukum Warrior itu, aku tidak ingin memiliki hutang nyawa, apa kamu tega?"

Xander tak kuasa menahan senyumannya, ia tersenyum tipis, sebelah tangannya merapihkan rambut Cara yang sedikit berantakan.

"Cara, aku-----------" Perkataan Xander tidak jelas di telinga Cara, tatapannya Cara mengabur dan kepalanya terasa begitu sakit, tubuhnya pun mendadak lemas.

Cara mengernyitkan dahinya dalam, dia melihat samar-samar raut wajah Xander yang berubah cemas dan pria itu seperti berteriak, tapi Cara tidak bisa mendengar suara teriakan Xander, hingga akhirnya semuanya menjadi gelap, Cara tidak sadarkan diri di rengkuhan Xander.

Xander yang panik langsung memerintahkan salah satu warrior memanggil tabib kerajaan dan menggendong tubuh Cara menuju kamar mereka.

"Cara, jangan membuatku takut, kamu tidak boleh sakit, aku tidak mengizinkannya!" tangan Xander yang menggendong tubuh Cara bergetar, apalagi saat merasa tubuh wanita itu begitu tak berdaya.

TBC

The Alpha My Mate (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang