Chapter 20;

2.4K 253 57
                                    

WARN:

1. Jaebum udah sadar!!

2. Banyak moment JJPnya:v

..

Astaga Jaebum Hyung... tunggu aku sayang....

Meninggalkan Mark Tuan yang terpaku melihat kepergian Park Jinyoung, meninggalkannya demi Im Jaebum.

Ketika sampai di depan pintu ruang perawatan itu, napasnya terengah. Dia berhenti karena pintu itu masih di tutup rapat.

Suster Dami tergopoh-gopoh mengejarnya, "Jinyoungie, jangan masuk dulu. Uisanim baru saja menstabilkan kondisinya."

Penantian itu terasa begitu lama, sampai kemudian Park Jinyoung diijinkan masuk. Hanya lima menit untuk sekedar menengok Jaebum, setelah itu dokter harus mengevaluasi kondisi Jaebum lagi.

Dadanya sesak tak tertahankan ketika mata hangat itu berbalas menatapnya. Mata yang selama ini terpejam, yang tertidur dalam damai, membuat Park Jinyoung menanti, dan mata itu sekarang terbuka, hidup, dan berbalas menatapnya.

"Jaebum Hyung."

Suara Jinyoung serak oleh emosi, dan tangisnya pun meledak. Dia menghampiri tepian ranjang, ke arah Im Jaebum yang masih terbaring, pucat dengan alat-alat penunjang kehidupan yang masih menopangnya, tetapi hidup dan membuka matanya.

Jinyoung meraih tangan Jaebum dan menciumnya, lalu menangis.

"Hyung-"

Banyak yang ingin Jinyoung ungkapkan, dia ingin mengucap syukur karena Jaebum akhirnya bangun, dia ingin merajuk karena Jaebum memilih waktu yang begitu lama untuk terbangun, dia ingin menangis kuat-kuat, tetapi semua emosi menyebabkan suaranya tercekat di tenggorokan.

Air mata tampak menetes dari pipi Jaebum, lelaki itu mencoba berbicara, tetapi tampak begitu susah payah.

"Stttt.... kau tidak boleh bicara dulu." gumam Jinyoung lembut, mencegah Im Jaebum berusaha terlalu keras.

"Mereka memasang selang di
tenggorokanmu untuk makanan, kau koma selama kurang lebih dua tahun."

Mata Jaebum menatap Jinyoung, tampak tersiksa, dan dengan lembut Jinyoung mengusap air mata di pipi Jaebum.

"Nanti. Setelah mereka yakin kondisimu membaik, mereka akan melepas selang itu dan kau akan bisa berbicara lagi, tetapi sekarang, cukup mengangguk atau menggeleng saja ya sayang, sekarang..."

Park Jinyoung menelan ludah, menahan isak tangis yang dalam, "Sekarang kita harus mensyukuri karena kau akhirnya bangun, ya sayang?"

Im Jaebum menganggukkan kepalanya, dan seulas senyum dengan susah payah muncul dari bibirnya.

"Sekarang istirahatlah dulu, Uisanim akan mengecek kondisimu lagi." bisik Jinyoung lembut ketika melihat isyarat dari dokter yang menunggui mereka.

Ketika Jinyoung akan beranjak, genggaman Jaebum di tangannya menguat, dengan lembut Park Jinyoung menoleh, memberikan senyuman penuh cinta kepada Jaebum.

"Aku tidak akan ke mana-mana, aku harus menyingkir karena Uisanim akan memeriksamu lagi. Tetapi aku janji tidak akan ke mana-mana, aku akan berada di dekat sini sehingga saat kau butuh nanti aku akan langsung datang."

Pegangan Jaebum mengendor, lelaki itu mau mengerti. Dengan lembut Jinyoung mengecup dahi Jaebum.

"Aku mencintaimu Jaebumie." bisiknya pelan.

A Romantic Story About Jinyoung || MarkJin •Mark Tuan & Park Jinyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang