Chapter 25;

2.6K 271 82
                                    

AWAS NANGIS BACANYA😭

MarkBum aja udah biar gapada rebutan Jinyoung :)

.

.

.

Im Jaebum memegang pangkal hidungnya, mengernyit seolah kesakitan.

“Aku sangat mencintai Park Jinyoung,” gumamnya perih.

Air mata Choi Youngjae mulai menetes melihat kepedihan Im Jaebum. Pelan dia berjongkok di depan Jaebum dan memeluk pria itu. Im Jaebum tidak menolak, ia juga tidak menahan air matanya menetes.

Kepedihan itu begitu dalam, kepedihan untuk merelakan diri melepaskan sesuatu yang paling berharga di tangannya, agar sesuatu paling berharga itu bisa menemukan kebahagiaannya.

“Aku tahu Jaebum... dan aku bisa mengerti kesedihanmu. Kau tak perlu melepaskan Jinyoung jika kau tak bisa.” bisik Youngjae lembut, mengusap lembut kepala Jaebum di bahunya, membiarkan pria gagah itu terisak dengan kepedihannya.

Lama Jaebum menumpahkan perasaannya, dengan isakan tertahan dan keheningan yang dalam. Lalu Jaebum mundur, melepaskan diri dari pelukan Youngjae, duduk tegak dengan tekad kuat di matanya.

“Aku tidak mungkin membiarkan Jinyoung menderita dengan bertahan bersamaku.... Tidak setelah aku melihat betapa dalamnya perasaan Jinyoung kepada Mark Tuan tadi, tetapi sebelumnya aku ingin berbicara dengan Mark.”

.

.

.

.

.

Park Jinyoung masih tertidur di ruang perawatan, Choi Youngjae masih setia menungguinya.

Sementara Mark Tuan yang baru terbangun, dua jam setelah kecelakaan itu berjalan pelan, menuju ruang tunggu. Dia sudah mencuci muka dan agak segar, tapi mau tak mau nyeri di kepala dan bahunya membuatnya mengernyit ketika berjalan.

Sementara Im Jaebum sedang duduk membelakanginya di kursi roda. Menatap ke luar, ke arah jendela lebar yang ada di ruang duduk itu. Hujan sedang turun deras di luar membuat suasana ruangan itu begitu suram.

“Bagaimana keadaan Jinyoung?” tanya Im Jaebum saat menyadari kehadiran Mark, namun tidak menoleh untuk menatapnya.

“Baik. Youngjae sudah mengatur perawatan dan obatnya, dan sekarang dia masih tertidur.”

Mark Tuan berdiri, bersandar di tembok dekat Im Jaebum. Ikut menatap hujan yang mengalir deras di luar yang gelap. Hanya
menyisakan tetesan air yang berkilauan terkena cahaya lampu.

“Kau pasti tahu kenapa aku ingin berbicara denganmu.”

Mark mengangguk meski tahu Jaebum tidak menoleh untuk melihatnya.

Hening sejenak.

Terasa begitu lama sampai kemudian terdengar Im Jaebum menghela napas panjang.

“Apakah kau mencintainya ?” tanyanya pelan.

“Sangat.” jawab Mark cepat, tulus.

Im Jaebum memejamkan mata ketika rasa perih menyengat di dadanya mendengar ketulusan Mark Tuan kepada Jinyoung. Mengetahui bahwa ada lelaki lain yang mencintai Jinyoung dengan intensitas begitu besar kepada Jinyoung ternyata  menyakitinya. Membuatnya terasa terpuruk dan dikalahkan.

A Romantic Story About Jinyoung || MarkJin •Mark Tuan & Park Jinyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang