Chapter 11;

2.4K 257 68
                                    

Mana nih tim yang minta double up?🙋🙋

..

“Pingsan?!”

Mark setengah berteriak kepada Jackson yang menyampaikan kabar itu padanya.

“Kapan?!”

Mark mulai berdiri dari balik meja besarnya. Jackson hanya duduk santai di sofa kulit hitam di ruangan kantor Mark.

“Tadi dalam perjalanan ke sini aku kan mengambil arsip di
sebelah klinik, ada keributan di luar, lelaki itu sedang digendong salah seorang rekannya ke klinik dan di antar beberapa rekannya yang lain juga. Dalam kondisi pingsan, dia pucat sekali seperti kelelahan.” tambah pria Wang itu penuh arti.

“Digendong?”

Kali ini wajah Mark menegang karena marah.

“Laki-laki?!”

Jackson tiba-tiba saja tidak bisa menahan tawa, “Simpananmu pingsan dan kau meributkan siapa yang menggendongnya?”

Tawa Jackson kembali terdengar tak peduli pada wajah Mark yang marah, “Dan tentu saja laki-laki Mark, mana mungkin wanita?”

Mark mendengus marah dan hendak melangkah keluar dari ruangan, tetapi Jackson berdiri dan menahannya.

“Kau pikir kau mau ke mana?”

Mark menatap tangan Jackson yang menahan lengannya itu dengan marah.

“Tentu saja melihat Jinyoung!”

“Dan membuat kehebohan di luar? Seorang CEO perusahaan yang jarang terlihat saking sibuknya, yang bahkan untuk berkonsultasi dengannya harus melalui perjanjian temu yang sulit, tiba-tiba saja turun tangan menjenguk seorang staff biasa? Kuulangi seorang staff biasa,
yang tak ada hubungan apa pun dengannya.” Jackson menatap Mark tajam.

“.......dan bahkan dengan wajah yang pucat pasi lebih pucat dari yang pingsan kalau boleh  kutambahkan.”

Jackson mulai terkekeh geli.

Mark melotot marah padanya, tetapi kemudian menarik napas dan tersenyum skeptis.

“Kau benar Jack. Aku tak bisa.”

Dengan pelan dia melangkah dan duduk di sofa. Wang Jackson lalu menuangkan minuman untuk Mark dari meja bar kecil dan memberikannya kepada Mark yang langsung menyesapnya.

“Seingatku.... kau tidak pernah begini sebelumnya, dan tidak kusangka kau sebegitu peduli dan perhatiannya pada pria ini, kukira kau hanya menganggap pria itu tubuh yang sudah kau beli?”

Mark meletakkan gelasnya, lalu menatap tajam Jackson.

“Dan tubuh yang kau katakan itu yang sekarang tengah terbaring pingsan.”

Jackson tersenyum dan duduk di sebelah Mark, “Kemarin aku baru saja bilang kalau pria manis itu membuatmu lelah dan tidak berkonsentrasi, ternyata kau berbuat lebih parah padanya.”

Wang Jackson pun tidak dapat menahan diri untuk tersenyum lebar, “Kau apakan saja lelaki polos itu Mark?”

Mark Tuan mengacak rambutnya bingung.

“Aku juga tidak menyangka bisa jadi begitu terobsesi padanya. Kau tahu... rasanya tidak ingin berhenti, dan aku ingin terus menerus menyentuhnya, ingin terus menerus merasakannya. Jadi tiap malam aku.... aku...”

“Kau bermaksud bilang kalau tiap malam kau hampir tidak pernah membiarkannya tidur?” Kali ini alis Jackson berkerut.

Mark Tuan menghindari tatapan Jackson, “Aku baru beberapa hari bersamanya, aku masih belum merasa puas.” gumamnya tak jelas.

A Romantic Story About Jinyoung || MarkJin •Mark Tuan & Park Jinyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang