#S2 2.0

3.2K 439 42
                                    

Papa Suho, Bapak Taehyung sama Papa Nayeon berkumpul dirumah keluarga Rahmanto. Papa Chanyeol nyuruh mereka kumpul untuk diskusi.

Mereka udah saling kenal lebih dari 20tahun, jadi ga ada salahnya untuk kumpul ngebahas masa depan anak mereka.

"Aku kecewa mas." Ujar Papa Nayeon ke Bapak Taehyung. "Aku kecewa sama diri aku sendiri."

Keempat ayah itu menunduk sedih.

"Aku ga bisa jaga anak perempuanku sendiri."

Bapak Taehyung menepuk pundak Papa Nayeon. "Aku lebih kecewa dari kamu. Aku sudah ngebiarin anakku melakukan hal yang ga pantas."

Papa Chanyeol berdeham. "Mau ga mau, kita harus selesain masalah ini. Baik secara Islam maupun Protestan."

"Dalam islam, tidak dianjurkan untuk menikahi wanita yang sudah hamil." Terang Papa Suho. "Bagi kristen, hamil sebelum menikah juga dianggap perzinahan."

Papa Nayeon mengangguk.

"Semua tinggal keputusan keluarga."

Bapak Taehyung menatap papa Nayeon. "Dik, kalau kamu izinkan. Boleh tidak Nayeon masuk islam dan menikah dalam keadaan islam?"

"Sejujurnya ini berat, tapi... saya sama istri udah mutusin ini kemarin saat Nayeon mengaku perbuatannya." Ujarnya berat. "Kalau keluarga mas mau nerima Nayeon, kami ikhlas."

Bapak Taehyung mengangguk. "Ya, kami akan menerimanya dan menganggapnya sebagai anak kami sendiri."

"Syukurlah kalau begitu."

Kai menatap Taehyung kesel. Mereka lagi kumpul di rumah Kai. "Makanya kalo maen pakek pengaman."

"Idih.. masih aja ngebahas begitu." Sahut Chen.

"Ya perlu la. Ini demi masa depan."

Taehyung mendengus. "Emang elo pernah maen?"

Kai nyengir. "Belom la. Gue perjaka."

"Makanya nafsu itu ditahan atau ga dialihkan. Bukannya diikutin." Terang Diyo.

Chanyeol mendesah. "Gue dulu sempet begitu."

"Sama Yoona?" Seru Jin ga terima.

Chanyeol ngangguk. "Tapi ga sampe begitu sih, cuma cium bibir aja. Karna gue langsung sadar, emang ga ada yang ngeliat tapi Allah sama Malaikat ngeliat."

"Makanya sering sholat. Biar ga kebablasan." Sahut Diyo lagi.

"Iye pak aji."

Jin menepuk pundak Taehyung. "Lo harus bertanggung jawab Tae. Harus gentle."

Taehyung mendesah. "Pasti bang. Itu para bokap udah pada ngumpul."

"Gue balik dulu yak. Kesian bini gue." Ujar Chanyeol.

"Payah lu."

"Bini gue lebih penting cuuy." Sambungnya.

"Wiih kita bakal dapet ponakan 2 sekaligus." Seru Lisa.

"Bukan 2 tapi 3." Sahut Joy. "Ponakan gue kembar."

Yoona tersenyum lalu masuk ke kamar. Gadis itu memutuskan untuk menghubungi Taeyeon. "Assalamualaikum mbak."

"Iya na?"

"Dirumah gue ada Nayeon. Mbak ga mau kesini?"

Taeyeon menghela nafas. "Berat na."

"Mbak."

"Adek gue bangsat bener Na." Suara Taeyeon berubah menjadi parau. "Nayeon yang sepolos itu malah di rusak."

Mata Yoona gemetar. Jujur dia juga sedih.

"Lo tau kan gimana kita jaga si bungsu itu. Gue kecewa Na. Gue malu."

Yoona menangis. "Mbak.. jangan begitu. Gimanapun juga Taehyung adek mbak dan janin yang ada di rahim Nayeon itu keponakan mbak."

Taeyeon menangis terseduh membuat tangisan Yoona ikut deras.


Chanyeol masuk kedalam kamar tanpa mengetuk dan mendapati istrinya menangis.

"Nasi udah jadi bubur mbak. Sekarang kita cuma bisa makannya." Ujar Yoona dan membuat sang suami mendesah.

"Walopun begitu mbak harus tetep merhatiin Nayeon. Dia bakal jadi adek mbak... Iya... Ada Lisa sama Joy juga kok dirumah. Anak-anak EXO ada dirumah Kai bareng Taehyung. Oke gue tunggu."

Chanyeol mendekati sang istri lalu memeluknya dari belakang membuat gadis itu kaget. "Nelpon siapa bun?"

"Ngagetin aja si pak."

Pria itu terkekeh lalu pindah posisi menghadap Yoona. "Kenapa nangis? Aku ada salah?"

Yoona menggeleng.

"Terus?"

"Kasihan Nayeon. Dia masih polos mas."

Chanyeol mendesah. "Dia udah ga polos lagi sayang. Dia udah dewasa, udah tau mana yang bener dan mana yang salah."

Yoona menggeleng. "Dia masih polos, buktinya mau aja di ajak sama Taehyung."

Pria itu menghapus airmata sang istri. "Iya iya. Jadi Taehyung yang salah?"

"Heem. Semua cowok itu sama. Brengsek."

"Eits.. ga boleh begitu, suami kamu yang ganteng ini engga."

"Sama. Dulu bilangnya bucin aku tapi buktinya ngejer cewek laen juga."

"Lah kamu juga, pacaran sama cowok laen."

"Kan aku bukan bucin kamu."

"Tapi kamu ga peka."

"Aaaah." Yoona menangis deras dan membuat Chanyeol terkekeh lalu menarik istrinya kepelukannya.

"Iya iya.. maaaf ya sayang."

Yoona masih menangis.

"Udah dong. Kasihan dedek bayinya, nanti mereka juga sedih denger bunda sedih."

"Ayah kalian nakal dek."

Chanyeol ketawa lalu mencium kepala istrinya. "Maaf ya. Maafin ayah ya nak."

Geng Komplek Nusa IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang