06 | Sahabat

257 13 0
                                    

PART VI

Ada masanya dimana Gue dan Adit sama-sama punya kesibukan yang padet dan mulai jarang bertemu satu sama lain.

Adit yang udah makin sibuk dengan kerjaannya di luar kota karena Adit mau ga mau harus ngikutin beberapa request dari client- nya dan tuntutan pekerjaan tentunya. whateverlah, that's His business.

Dan Gue yang masih berkutat dengan urusan skripsi serta tugas-tugas yang tiada habisnya dan membagi waktu untuk merangkap menjadi barista di Cafe Babeh seperti biasanya.

Yang dari bangun pagi, bisa baru tidur paginya laginya. Sampe setiap Gue pergi liat permukaan datar rasanya pengen rebahan. Aaaaaa I can't!

"Libur? Ain't nobody got time for dattt!"

_____∆_____

Gak kerasa udah sekitar 5 bulan Gue berkutat dengan urusan skripsi dan tugas. Waktu berjalan lebih cepat, Gue udah mulai menyicil untuk melamar pekerjaan yang Gue minati.

Karena skripsi sudah selesai tinggal menunggu hasil sidang yang mendebarkan.

God! Semoga Gue lulus tepat waktu, Doa Gue tiap harinya.

Akhirnya hari yang Gue tunggu-tunggu datang juga. Yaps, pengumuman hasil sidang telah terbit.

"Gue LULUS!" Teriak Gue se studio gambar di kampus.

Gue yang udah gak sabaran untuk kasih tahu kabar bahagia ini ke Adit, Gue langsung telpon Adit dengan segera,

*Telepon*

"Yeay, Gue lulus!" Teriak Gue ditelpon sambil jingkrak-jingkrak lalu silat.halah!

"Congrats, Bi. I proud of You, Wah, I'm so glad to hear it," jawab Adit yang ikut happy tentunya.

"Thanks, Dit. Oya btw Lo bisa dateng ke acara wisuda Gue gak ? Gue masih ada undangan 1 lagi nih," tanya Gue yang happy jadi antusias banget.

"Kayaknya... Gue gak bisa dateng ke acara wisuda Lo deh Bi. So sorry," jawab Adit tanpa alasan.

Gue denger Adit yang gak bisa dateng di wisuda Gue rasanya kecewa dan sedih,

Lagian Adit bukan siapa-siapa Gue. Please, sadarkan dirimu Abi! Jangan terlalu berharap lebih! Pikiran yang selalu terlintas dikepala Gue.

"Haha...mmm.. that's okey," jawab Gue kecewa.

"Maaf banget ya, Bi?" bales Adit.

"Iya gapapa. sorry ya ganggu Lo, Bye Dit." jawab Gue yang kecewa dan langsung Gue matikan telpon.

Tapi apa mau dikata Gue gabisa maksain sesuatu agar semua berjalan seperti yang Gue mau kan?!

Gue berusaha menutupi rasa kecewa Gue ke Adit karena tibalah hari yang ditunggu-tunggu, Yapss acara wisuda.

_____∆_____

Tibalah hari itu,
Gue dateng tentunya didampingi oleh Emak tercinta. Emak Gue yang terlihat banget inner keibuannya saat memakai kebaya yang sama warnanya kayak Gue.

Emak Gue yang mulai melow dilihat dari matanya yang berkaca-kaca ketika Gue dipanggil kedepan. Emak Gue menangis haru liat anak yang di rawatnya sudah dewasa dan lulus dengan nilai memuaskan, And

She told me that "She was proud of me!" Gue yang terharu mendengar itu Gue langsung peluk Emak, bayangin aja adegan teletubbies berpelukan.

"Makasih ya, Ma. Sudah ngerawat Adek sampai sekarang, ini berkat Mama dan buat Mama. Love you Mom," bales Gue haru.

"Iya Mama juga sayang sama Abi." Mama sambil meluk Gue.

Aditya & AbigaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang