PART XI
Gue cuma bisa menangis dengan badan gemeteran, Adit langsung memeluk dengan erat terus menenangkan Gue yang masih terisak.
"Abi..." panggil Adit lirih.
Gue berusaha membuka mata tapi semakin Gue berusaha semakin Gue takut natap wajahnya tapi Adit terus manggil nama Gue.
Makin terasa hangat karena kedua tangan Adit memegang wajah Gue dan Adit kecup mata Gue.
Gue spontan membuka mata dan natap wajah Adit yang sedih, "Dit..." jawab Gue sesegukan dan berhenti menangis.
"Akhirnya Lo natap wajah Gue Bi," balesnya tersenyum lalu meluk Gue, again!
_____∆_____
Sudah 2 minggu berlalu sejak kejadian itu Gue belum liat Adit sama sekali tapi desas desus tentang Adit yang katanya lagi deket sama seseorang makin santer terdengar dikuping Gue dan ditambah juga dengan kerjaan dikantor yang makin lama makin seabrek-abrek.
Aaaa, Gila gak Lo!
Setelah beberapa waktu Gue akhirnya liat Adit saat jam makan siang di kantin kantor, Adit lunch bareng Nadine.
What? Sejak kapan? bantin Gue.
Gue yang masih menempelkan sendok dibibir sambil memandang mereka berdua jalan.
Tuk!
"Duh, Ca!" eluh Gue yang reflek mengusap kepala yang digetok sendok sama Caca temen sekantor Gue.
"Lo liatin apasih ampe muter gitu pala Lo!" omelnya.
"Ahh, enggak! Ngarang Lo!" jawab Gue.
"Buktinya Lo ampe melongo gitu. Adit? Duh Gue juga mau kalo punya pacar kayak Adit, sayang Gue udah punya pacar, ehem" ujar Caca menahan tawanya sambil melirik kearah Gue yang sedang asik makan.
Gue yang reflek terbatuk melihat lirikan Caca, "Lo kok nengok ke Gue, Ca?" ujar Gue kesel sambil mengelap bibir.
Caca mengalihkan pandangannya dan melanjutkan makan, "Enggak kok. Haha udah makan."
_____∆_____
Pada akhir pekan,
Alex menghubungi Gue ditelpon, setelah beberapa menit berbincang lewat telpon kebetulan banget Alex cerita kalau long weekend ada rencana pergi ke Lombok untuk menghadiri acara pernikahan sahabatnya.Gue memutuskan untuk ikut dengan Alex sekalian refreshing sementara waktu. Gue akan berada di Lombok 3 hari 2 malam. So, Gue gak bakalan ketemu Adit yang super duper nyebelin itu tapi ketenangan itu sirnah ketika Gue ketemu Adit di hotel dimana Gue menginap,
Oh man, are you stalker? teriak Gue dalem hati.
"Lo kok disini, Dit?" tanya Gue yang kaget melihat Adit keluar dari kamar hotel sebelah Gue.
"Gue? Gue kan emang ada kerjaan disini dan ada acara juga yang harus Gue datengin. Lo masa gak tau kalo kantor kita lagi ada proyek disini?"
Adit berjalan kearah Gue yang masih mengingat-ingat soal proyek di Lombok,
"Gimana? udah inget?" tanyanya.
"Ha?" jawab Gue lalu disentilnya dahi Gue sama Adit.
Tak!
"Aw.." eluh Gue yang spontan mengosok-gosok dahi.
"Sakit?" tanya Adit dengan tampang tak berdosanya.
"Hobby banget Lo ngisengin Gue!" bentak Gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aditya & Abigael
Romansa[DILARANG KERAS MENJIPLAK !] [18+] KHUSUS YANG NIAT BACA! "Friend is a mask to hide real feelings" Entah apa yang membuatnya yakin hanya karena melihat sebuah foto tersebut, mata yang telah menaklukan imajinasinya yang liar. Sesosok makhluk dari du...