Chapter 8:"Kerajaan seribu matahari, Senraito!"

96 8 8
                                    

Kini kapal terbang mereka menuju sebuah kerajaan kecil yang berada di di pinggiran pulau..

Sebuah kerajaan yang menjadi saksi bisu dari peperangan besar yang merubah dunia ini..

"Kita sudah mulai memasuki wilayah kerajaan Senraito" ujar Mateus.

"Mulai menurunkan kecepatan dan ketinggian" lanjut Katsumi sambil mengaktifkan beberapa tombol di depannya.

'Kerajaan yang dulunya paling megah di dunia ini jadi seperti ini.. ini semua ulah Organization Darkness (sebuah organisasi kejahatan yang terobsesi untuk mengubah dunia pada jaman dahulu)' pikir Alice.

Kerjaan Senraito kini hanya menjadi sebuah kerjaan kecil dengan sedikit penduduk, dikarenakan perang besar sekitar 22 tahun yang lalu..
Tempat itu dulunya hancur berantakan dan hampir rata dengan tanah..
Beberapa warga yang masih menetap disana kembali membangun kota mereka kembali secara perlahan sehingga menjadi seperti sekarang..
Walau pun kini mereka hanya menjadi kerajaan yang kecil tapi mereka tetap makmur dan damai..

Kapal GeckoFern pun mendarat di sebuah lapangan besar dekat dengan kerajaan itu..

Mereka semua turun dari kapal itu dan masuk kedalamnya..

Mereka semua di sambut oleh para pengawal kerajaan dan di antarkan menuju dalam istana untuk bertemu dengan raja Seifer..

"Lama tidak berjumpa Alice" sapa raja Seifer.. ia terlihat sehat dengan rambutnya yang sudah mulai memutih, di dampingi sang ratu yang tersenyum dengan anggun disebelah kanannya..

"Lama tidak berjumpa juga raja.." ujar Alice sambil membungkukkan badannya..

Yang pergi menemui raja hanyalah Alice dan Raimond..
Sedangkan Marco dan Mateus sedang mengecek keadaan kapal GeckoFern..
Devlin dan Aldric pun sedang menunggu di kamar yang telah di sediakan oleh kerajaan..
Katsumi, dan juga Ivanova sedang berkeliling kota untuk membeli beberapa perlengkapan mereka..

Sedangkan Nero, Alvaro dan Mana sedang berada di sebuah taman kerajaan tempat biasa sang pangeran berlatih..

Di sana Nero sedang melihat sang pangeran sedang berlatih dengan beberapa prajurit..

Setelah memperhatikan beberapa saat, sang pangeran mulai menyadari keberadaan mereka..

"Ahh, pasti kalian Xenox kan?" Tanya sang pangeran.
"Ayah dan ibu sudah memberitahukan tentang kedatangan kalian"
"Selamat datang di kerajaan kecil kami" sapa sang pangeran sambil berjalan mendekati mereka.
Sang pangeran terlihat lebih tua dari mereka.

"Aa.. Iya, senang bertemu dengan mu pangeran" sapa mereka.

"Tidak usah terlalu kaku begitu" ujar sang pangeran.
"Perkenalkan namaku Perceval K Loyard" ujarnya sambil memberikan tangannya pada mereka.

Mereka pun membalas salam sang pangeran.

"Namaku Mana.." balas Mana.

"Aku Alavaro Excorcer, senang bertemu dengan mu yang mulia" balas Alvaro.

"Namaku Nero, Nero Linch" balas Nero.

"Nero Linch!?" Tanya sang pangeran meyakinkan.

"Jangan bilang kalau kau anak dari sang pahlawan itu, tuan Kuro Linch?" Tanya Perceval.

"Iya, itu benar aku anaknya" jawab Nero.

"Wah, wah berarti kau seharusnya mewarisi kekuatan ayahmu kan?" Tanyanya lagi.
"Ayahmu itu sungguh kuat dan mengagumkan" lanjutnya.

"Haha.. mungkin" jawab Nero ragu.

"Hmm, bagaimana kalau kau berlatih denganku?" Tanya Perceval.

Blade Master AC : Astral CoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang