LFB-12

2.8K 368 11
                                    

Reason

Isn't everything need a reason?

Tiga pemuda berjalan beriringan. Melewati kelas satu dan kelas lainnya. Tersenyum tampan, bahkan matanya tak henti-hentinya mengerling kepada setiap wanita yang dilewatinya. Para wanita itu menatap tiga pemuda tampan dengan tatapan kagumnya.

Kim Mingyu, Jeon Wonwoo dan Wen Junhui. Mereka dijuluki pangeran sekolah karena wajahnya dan juga prestasinya yang sering mengikuti lomba dan memenangkan kejuaraan-kejuaraan tingkat provinsi bahkan nasional.

Dibalik tingkah berandalnya, mereka masih memiliki sisi positif untuk dibanggakan.

Setidaknya nama mereka tidak selalu terpapar buruk di depan semua guru. Mereka mempunyai catatan prestasi, bahkan hampir semua piala yang terpajang di kantor guru adalah usaha kejuaraan dari mereka.

Tiba-tiba saja langkah mereka terhenti. Menatap pemuda dengan marga Min yang sedang menikmati bekal makan siangnya di sudut kantin, sendirian. Taehyung memang tidak mempunyai teman jika di sekolah. Ia malas berurusan dengan teman.

"Halo, tuan Min." Taehyung mendengus, ia buru-buru menghabiskan makan siangnya. Malas untuk meladeni tiga pemuda tidak berguna yang sudah pasti akan menindas Taehyung lagi.

"Tidak usah terburu-buru begitu, tuan Min. Nikmati saja makan siangmu, bukankah itu bekal dari adikmu?" Mingyu sengaja menekan kata 'Adik' kepada Taehyung.

"Minggir! Aku tidak punya urusan denganmu!" Taehyung menutup kembali bekal makannya, ia mengambil air minum yang berada di sampingnya.

Mingyu tidak peduli, ia justru duduk disamping Taehyung. Menepuk-nepuk pundak Taehyung dengan sedikit kasar.

"Oh ya, dimana Jungkook? Lama tidak berjumpa dengan bocah manis seperti dirinya." Wonwoo terkikik mendengar penuturan pemuda berkulit tan itu.

Seketika wajah Taehyung menyeringai, menatap tajam ke arah Mingyu.

"Kau ingin tahu, dimana Jungkook?" Mingyu mengangguk antusias.

"Dengarkan ini baik-baik, tuan Kim." Taehyung menjeda kalimatnya, "Kau tidak akan pernah bertemu lagi dengan Jungkook. Karena bocah itu tidak akan datang ke sekolah ini untuk mengunjungimu." tepukan kasar mendarat di pipi Mingyu yang diberikan oleh Taehyung.

"Benarkah? Sayang sekali, padahal adikmu sangat menarik." Mingyu menatap sendu kearah Taehyung. Kemudian ia tersenyum licik.

"Bawa Taehyung ke tempat biasa!" perintah Mingyu mutlak yang harus dilakukan oleh Jun dan juga Wonwoo. Mereka kembali menyeret Taehyung ke tempat biasa, dimana saat itu Jungkook menemukan Taehyung yang sedang terkapar tak berdaya.

Mereka menghempaskan tubuh Taehyung kasar. Menyudutkannya disana, Taehyung tersungkur dan itu membuat Mingyu terkekeh pelan. Ia mendekati Taehyung, mensejajarkan tubuhnya dengan Taehyung. Sedikit berjongkok.

"Aku tidak akan menyiksamu, asal kau mau menjawab pertanyaanku."

"Apa?! Aku tidak punya jawaban atas pertanyaan bodohmu mengenai Jungkook!"

"Hei dude! Santai saja, apa sesulit itu hem?" Taehyung mendengus.

"Apa?!"

"Dimana Jungkook?"

"Sudah aku katakan! Aku tidak punya jawaban atas pertanyaanmu! Apa kau tuli hah?!" baru kali ini Taehyung marah, biasanya ia tidak akan melawan sama sekali dengan Kim Mingyu.

"Astaga, padahal aku menginginkan adikmu."

"Jangan bermimpi! Jungkook tidak pantas berada dengan bedebah sepertimu, sialan!" Mingyu tertawa, kali ini terdengar sarkas dan sedikit kejam.

Learning From Butterflies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang