Di sekolah SMA Nusantara yang sangat terkenal dan juga murid-muridnya dikalangan atas dan sangat berprestasi.
Seperti salah satu murid berprestasi ini misalnya, seorang siswi perantauan dari Kalimantan Timur. Sebut saja namanya Byun Seomi atau biasa dipanggil Seomi.
Anak Kal-Tim tetapi namanya Korea? Iya dia memiliki keturunan Korea Selatan dari sang ayah dan ibunya asli orang Kal-Tim keturunan dayak yang membuat wajah Seomi semakin terlihat seperti orang Korea asli.
Seomi pindah ke Jakarta karena mengikuti ayahnya yang dipindahkan kerjaannya ke Jakarta membuat Seomi sekeluarga ikut pindah.
Seomi sedang berkeliling mencari ruang kepala sekolah di SMA Nusantara. Karena dia masih baru disana jadi dia tidak tau ingin meminta pertolongan ke siapa. Ditambah Seomi adalah anak yang pemalu (awalnya).
Seomi yang fokus berjalan sambil melihat ke arah dinding agar mempermudah dia untuk menemukan ruang yang dia cari tanpa disengaja Seomi menabrak bahu seseorang.
"Ck! Kalo jalan lihat-lihat." Ucap seseorang membuat Seomi menoleh ke arah suara itu.
Seorang lelaki menepuk-nepuk dan membersihkan bahunya yang habis ditabrak Seomi tadi dengan tangannya.
"Sok jijik banget." Batin Seomi sambil menatap lelaki itu.
"Lo kaga mau minta maaf?" Tanya lelaki itu.
"Hah?"
"Lo budek ya?"
"Enak aja ngatain aku budek. Daripada panjang masalah mending minta maaf dan segera pergi." Batin Seomi.
"Maaf." Kata Seomi dan segera berlalu meninggalkan lelaki itu.
"Kayaknya doi murid baru disini, bro." Kata temannya sebut saja Jake.
"Dilihat juga dia kayaknya bukan orang asli sini. Bening banget soalnya sayangnya dia culun." Kata temannya satu lagi sebut saja Sunghoon.
Lelaki yang ditabrak Seomi tadi menatap kepergian Seomi dengan tatapan tajamnya. Sebut saja namanya Jay.
"Dan jelek." Kata Jay singkat.
Yah.. Seomi sengaja menutup kecantikannya. Karena dia ingin berteman dengan murni tanpa ada yang memanfaatkan kecantikannya dan uangnya juga.
Seperti kata Sunghoon, Seomi terlihat culun karena memakai kacamata yang membuat mata cantiknya terlihat sangat kecil dan juga memakai behel. Tetapi itu hanya behel palsu yang Seomi pakai. Seragam yang rapi dan rok di bawah lutut. Tidak lupa rambut yang dikuncir dua. Ditambah alis yang sengaja Seomi tebalkan menggunakan maskara.
Setelah Seomi menemukan ruang kepala sekolah. Seomi mengetuk pintu lalu masuk saat diperbolehkan masuk.
"Akhirnya kamu datang juga, nak Seomi."
Seomi hanya mengangguk menanggapi kepala sekolahnya.
"Duduklah, tunggu disini sebentar. Bapak akan menelpon wali kelasmu agar menjemputmu dan mengantarmu ke kelasnya."
Seomi duduk di sofa yang kepala sekolahnya suruh. Sambil menunggu wali kelasnya Seomi melihat sekitar ruangan itu.
Wali kelas yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Dan ternyata wali kelas Seomi adalah kakaknya sendiri sebut saja namanya Baekhyun.
"Malah dapat kakak sendiri wali kelasnya.. Huft.." Batin Seomi.
"Ini murid yang akan berada di kelasmu, pak Baekhyun." Kata Kepala Sekolah.
"Loh ad-"
Baekhyun yang ingin menyapa adeknya langsung mendapat pelototan dari adeknya sendiri membuat Baekhyun mengerti apa yang dimaksud adeknya itu.
"Baik pak, kalau begitu saya akan mengantarkannya ke kelas saya." Kata Baekhyun sekalian pamit.
"Mari nak Seomi. Ikuti pak Baekhyun ya.. Dia adalah wali kelasmu." Kata kepala sekolah yang hanya direspon Seomi dengan anggukan.
"Terima kasih, pak. Saya permisi." Kata Seomi berpamitan sambil menunduk.
Saat berada di koridor sekolah Seomi dan Baekhyun hanya terdiam. Sampai akhirnya Baekhyun membuka suara terlebih dahulu.
"Dek, kakak gak tahu kalau adek bakal sekolah disini. Kakak kira kamu sekolah di tempat lain." Kata Baekhyun.
"Gak tahu juga kak. Tadi ayah yang mengantarku ke sekolah sini."
"Kenapa kamu berpakaian culun begini, dek? Di rumah biasanya juga pakai hotpants sama baju kaos polos kakak di pakai. Lagian itu kenapa gigimu di kasih behel." Kata Baekhyun yang ngomel ke adeknya karena tidak terima dengan penampilan adeknya yang culun ini.
Karena pemikiran Baekhyun jika adeknya besekolah di tempatnya bekerja ini dia akan memamerkan kepada teman-temannya kalau dia mempunyai adek yang sangat cantik dan manis seperti yang dia ceritakan ke teman-temannya.
Tapi apalah daya sepertinya Baekhyun harus mengubur pemikiran itu sekarang sampai sang adek kesayangan mau menunjukkan wujud aslinya.
"Nanti adek cerita di rumah."
"Oke, kita dah sampai di kelasmu. Kakak masuk terlebih dahulu nanti kakak akan memanggilmu masuk. Mengerti?"
Seomi hanya mengangguk menanggapi perkataan kakaknya.
Baekhyun masuk terlebih dahulu sedangkan Seomi menunggu di luar sambil bersandar di dinding.
"Selamat pagi anak-anak. Hari ini kita akan kedatangan murid baru dari Kalimantan Timur. Mari nak Seomi masuk." Kata Baekhyun menyuruh adeknya masuk.
Seomi masuk ke kelas dan memperkenalkan dirinya.
"Pagi, namaku Byun Seomi dari Kalimantan Timur." Kata Seomi singkat.
Seomi tahu kalau teman-teman di kelasnya merasa kecewa karena visual Seomi tidak sesuai ekspetasi mereka.
"Ada yang mau ditanyakan?" Tanya Baekhyun ke anak muridnya.
Salah satu temannya di kelas mengangkat tangan yaitu Sunghoon.
"Apa di Kalimantan penuh hutan? Jalannya rusak dan berlumpur? Dan juga kendaraannya pakai apa? Apakah pakai perahu atau kapal? Kalau mandi apakah kamu mandi di sungai? Temanmu pasti monyet semua karena di sana hutan."
"Pertanyaan macam apa itu? Belum tau aja dia kalau Kalimantan itu juga banyak kota nya dan membuatmu lebih betah disana. Dia kira di sana hanya pedalaman dan kampung apa?" Batin Seomi.
"Adekku ini pasti sedang mengomel dalam hatinya. Haha.. Lucu sekali.." Batin Baekhyun sambil melirik adeknya.
"Kalimantan tidak seperti apa yang kamu pikirkan." Kata Seomi singkat.
"Bapak bantu jawab ya.. Karena bapak pernah ke sana. Kalimantan tidak seperti apa yang kalian pikirkan. Justru Kalimantan banyak gedung-gedung tinggi dan juga di sana kendaraannya banyak mobil dan sepeda motor dan jalannya pun aspal. Seperti kota-kota biasanya. Yasudah kalau begitu Seomi kamu duduk di sebelah Jay. Jay angkat tanganmu, kalau tidak mau Seomi kamu bisa duduk di belakang orang yang sudah bertanya padamu tadi. Untuk pertanyaan selanjutnya bisa dilanjutkan nanti setelah jam pelajaran bapak selesai."
Seomi berjalan ke tempat yang di tunjuk oleh kakaknya. Jake yang niatnya ingin menjahili Seomi dengan menselonjorkan kakinya di jalan. Namun gagal, karena Seomi mempunyai refleks yang bagus jadi dia melangkahi kaki Jake. Membuat Jake si empunya kaki tersebut heran.
Seomi menarik kursi di samping Jay lalu duduk dengan tenang dan mengeluarkan bukunya tanpa memperdulikan tatapan tajam Jay.
"Beraninya duduk di tempat gue." Desis Jay.
"Bodo amat." Kata Seomi membuat Jay geram.
Jay menarik rambut Seomi membuat Seomi tertarik dan menjadi dekat dengan Jay.
"Berani lo ngelawan gue?"
"Apaan sih. Lepas."
"Habis lo kalo berani ngelawan gue." Kata Jay sambil melepaskan tarikannya lalu menggunakan hand sanitizer ke tangannya yang habis menarik rambut Seomi.
"Gak peduli."
"Dikiranya aku ini kuman apa?" Batin Seomi.
___________
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Seomi?
Teen Fiction"Jangan harap lu dapat cinta dari gue!" -Jay "Apaan sih? Pede banget ni orang karena cuma pakai aku-kamu. Dikira aku suka dia apa?" -Seomi ⚠ 19+