04

46 8 2
                                    

Seoul, 25 Maret 2016

Keina
Air mata gw bercucuran saking terharunya. Lagu ciptaan gw berhasil meluluskan gw dari mata pelajaran tersulit di jurusan gw dengan nilai sangat memuaskan. Memang kerja keras akan selalu membuahkan hasil. Gw pun berjalan setengah menari di sepanjang koridor kampus sampai langkah gw terhenti karena adanya dosen musik di hadapan gw.

Sunsaenim”, gw membungkuk hormat. “Terima kasih bimbingannya selama ini, lagu saya bisa mendapatkan nilai sangat memuaskan berkat Bapak.”, ujar gw berterimakasih.

“Lagu yang kamu bawakan saat ujian memang benar-benar bagus. Kamu bilang masih ada lagu lain yang kamu garap bersama lagu yang kemarin. Kalau boleh saya dengar..”

Gw pun dengan sigap mengambil CD berisi kumpulan lagu yang sudah gw buat selama ini. “Ini sebagian lagu yang telah selesai saya buat selama ini Pak.”, ujar gw. Sengaja CD itu gw buat untuk contoh portofolio gw.

“Oke, akan saya dengarkan. Apa kamu keberatan jika CD ini saya perdengarkan pada beberapa orang yang mungkin akan tertarik dengan musik buatanmu?”, tanyanya.

“Oh, sama sekali tidak keberatan Pak! Terima kasih telah membantu saya.”, jawab gw.

“Apa kamu tidak memikirkan untuk mengikuti berbagai audisi yang sedang berlangsung sekarang? Saya rasa kamu dapat lolos salah satunya.”, ujarnya sambil berjalan pergi.

Gw pun teringat dengan kata-kata Chanyeol tahun lalu saat kami bertemu. Dia juga menyuruh gw untuk mengikuti audisi trainee. Gw pun terdiam dan berpikir. 

Should I?
 

Seoul, 18 April 2016

Chanyeol
Chan-ii kamu sehaat? Ayo makaan siang!”, sosok mungil Baekhyun muncul di pintu ruang studio gw. Disusul dengan Kai dan D.O.

Ne.”, jawab gw pendek. Akhir-akhir ini gw sedang bad mood karena inspirasi gw membuat lagu meluap hilang entah kemana.

“Duh masih galak juga nih, bawa santai aja kali. Massage yuk malem ini?”, hibur Baekhyun sambil berusaha keras merangkul gw yang jauh lebih tinggi darinya. Akhirnya dia meloncat ke punggung gw meminta gendongan dan berusaha mengajak gw bercanda. Gw pun tersenyum melihat usahanya.

Hyung mau makan apa buat naikin mood? Kita ikutan deh.”, D.O berkata.

“Terserah kalian aja deh, yang penting enak.”, gw menjawab sekenanya lalu lanjut fokus bermain game di handphone sambil terus berjalan menjauhi studio.

Saat berbelok di koridor menuju tangga turun, terlihat banyak orang sedang duduk dan menunggu sesuatu. Gw pun sadar musim audisi tahun ini sudah dibuka. Dan peminatnya selalu meningkat dari tahun ke tahun.

‘Apa kabar si cewe penyelamat gw ya?’, pikir gw dalam hati. Andai gw ingat untuk menanyakan namanya, mungkin dia dapat dihubungi SM untuk ditawari posisi trainee.
Sepertinya menyenangkan bekerja bersama orang jenius musik sepertinya.

Ketika melewati ruang audisi, seperti biasa kami heboh disapa oleh peserta audisi yang sedang menunggu giliran. Gw pun mengangguk sambil sekilas mengalihkan pandangan ke dalam ruang audisi yang berlapiskan kaca. Lalu gw pun melihatnya. Disana, sedang bermain piano dengan serius di depan para penilai.

Tanpa berpikir panjang gw melangkah masuk. Seketika alunan nada yang berwarna serta suara yang merdu menyeruak masuk ke dalam telinga gw. Lagu ini. She made it.

Dia tetap bermain tanpa teralihkan sosok gw yg tiba-tiba masuk ke dalam ruangan. Baek, Kai, dan D.O pun kebingungan melihat gw tiba-tiba masuk ruang audisi. Gw memberi isyarat mereka agar menunggu gw sebentar lalu lanjut fokus mengamati permainannya.

Saat selesai, ia pun membungkuk dan bersiap untuk menjawab pertanyaan yang akan diajukan dewan penilai. Saat itulah mata kami bertemu. Gw tersenyum padanya sambil mengacungkan jempol. Ia pun tampak  terkejut. Mata gw pun teralihkan tulisan pada name tag di dadanya.

Keina. Nama yang unik.

“Aah, Chanyeol pas sekali kamu kesini. Kamu dengar permainannya? Bagaimana menurutmu?”, ujar salah seorang penilai yang  notabene adalah pelatih vocal kami.

“Menurutku permainannya bagus. Lagunya rapi. Memang ada beberapa yang masih harus dirapikan, tapi overall bagus. Suaranya juga sesuai dengan genre music yang dibuatnya. Jalhaesseo”, komentar gw serius. “I think you should consider her.”, tambah gw.

Dengan jawaban positif gw dan keempat penilai lain, sepakatlah kami semua untuk menerimanya sebagai trainee. Dengan kemampuannya, gw benar-benar yakin dia akan berhasil mendapatkannya.

“Kami pikir dengan kemampuan membuat lagu kalian berdua, kalian dapat menciptakan lagu yang luar biasa.”, ujar salah satu penilai. Ya, itulah yang gw pikirkan dari awal pertemuan kami. Gw merasa ada suatu chemistry yang gw dapatkan dengannya. “Dia bisa jadi junior trainee dibawah bimbingan kamu berarti ya?”, lanjutnya.

Gw pun tersenyum puas.
 
Kai
Gw melihatnya sekilas. Ya, cewe itu sangat mirip dengannya. Postur tubuhnya, gestur tubuhnya, membuatku teringat pada seseorang yang telah lama hilang. Gw pun tersadar, apakah cewe itu adalah cewe penyelamat berbakat yang diceritakan Chanyeol hyung padanya? Melihat gerak gerik Chanyeol di dalam studio, kelihatannya memang begitu.

Tak lama mereka keluar dari ruang audisi dan mendekati kami. Bahkan caranya berjalan sambil memainkan rambutnya yang terurai benar-benar sangat mirip.

“Kenalkan cewe penyelamat gw yang berbakat.”, ujar Chayeol menunjuknya dengan bangga. Mood buruknya pun hilang seketika.

Annyeong, Keina.”, ujarnya sambil tersenyum sekilas.

“Kai-Kei! Lucu banget!”, seru Baekhyun.

“Hai!”, seru gw dan D.O berbarengan.

“Selamat, lo keterima ya? Gw denger banyak tentang aksi heroik lo nolongin temen gw dan betapa berbakatnya permainan lo. Gw bakal jadi pelatih vokal trainee nanti, sering ketemu ya!”, Baekhyun  yang supel langsung dapat berbaur dengannya tanpa canggung.

“Dia junior gw, jangan macem-macem ya!”, ujar Chanyeol. “Btw, kita mau cari makan nih Kei, ikut?”, ajaknya.

Secara bersamaan, suara handphonenya pun berdering dan ia terlihat panik melihat nama si penelepon. “Maaf gw ada perlu hari ini, lain kali yaa. Senang bertemu kalian semua. Mohon bantuannya nanti. Gw duluan!”, lalu ia tersenyum, membungkuk, dan melangkah pergi.

"Hmm, dia sama sekali ga gugup tuh liat kita. Lo bilang dia fans EXO? Kayanya ngga deh. Haha!", kata Baekhyun sambil menepuk-nepuk punggung Chanyeol.

Sedangkan gw tertegun memperhatikan dia pergi. ‘Hmm ternyata memang cewe yang menarik.’, gw berpikir dalam hati.

’, gw berpikir dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang