09

24 4 0
                                    

Seoul, 3 November 2016

Chanyeol
Hari ini gw berencana berkunjung sebentar ke agensi untuk meeting bersama member lain. Sebenarnya manager kami tidak memaksakan gw untuk hadir meeting karena ia tau gw sedang sibuk dengan syuting. Akan tetapi gw memaksakan hadir dengan harapan bertemu dengan Keina. Sudah cukup lama gw tidak bertemu, bahkan mendengar kabarnya.

Saat berjalan di koridor, tampak kerumunan trainee sedang berkerumun di depan salah satu studio. Gw sadar mereka sedang melihat pengumuman nilai evaluasi setiap awal bulan. Ada yang berteriak kegirangan, ada pula muka kecewa karena nilai mereka turun atau jalan di tempat.

Tak lama gw melihat sosok Keina berjalan mendekati kerumunan dari kejauhan. Sontak dengan gembira gw berjalan menyusulnya dari belakang. Gw pun menyadari, banyak orang memperhatikanya dengan seksama sambil sesekali berbisik-bisik dengan teman sebelahnya. Gw tau dia termasuk trainee yang berbakat dan juga cantik, jadi mungkin memang dia popular di kalangan trainee lainnya. Melihat gw berada di belakangnya, trainee lain pun menunduk hormat pada gw. Gw balas menunduk dan tersenyum. Sambil meraih tangan Keina dan menariknya menjauhi kerumunan.

Oppa! Ko ada di sini?”, ia bertanya kaget.

“Hai!”, gw tersenyum girang. “Gimana hasil tes lo? Ga ada gw di studio, lo pasti kesusahan kan?”, gw berkata penuh percaya diri.

“Gw malah jadi makin bebas make studio lo, makasih loh.”, jawab dia ketus. “Dan gw belom liat hasilnya! Lo malah narik gw ke sini. Gimana sih.”

Belum sempat mengobrol lebih jauh, terdengar manager gw memanggil dari kejauhan. Dengan muka memelas, gw menangkupkan kedua tangan gw, memohon padanya memberi gw waktu lebih untuk mengobrol bersama Keina. Tapi tentunya dijawab dengan pelototan sambil mengetuk-ngetukan jari ke jam tangannya tanda  gw sudah telat.

“Hmm gw udah harus pergi. Kabarin ya gimana hasil evalnya. Bye Kei! Take care.”, ujar gw muram.

Tiba-tiba Keina menarik kemeja gw. “Oppa hwaiting!”, ujarnya sambil tersenyum. Seketika gw merasa bersemangat kembali. Gw pun berjalan menuju manager sambil melambaikan tangan.

Keina
Gw memandang punggungnya yang berjalan menjauh. Butuh waktu beberapa minggu gw menunggu untuk bertemu dengannya, dan sekalinya bertemu hanya sempat beberapa menit saja. Gw menghela napas mencoba menutupi kekecewaan gw. Tanpa ambil pusing, gw berbalik dan kembali berjalan ke arah pengumuman hasil eval kemarin.

Gw menyadari ada sesuatu yang salah saat melihat trainee lain tampak memperhatikan gw berjalan menuju studio tersebut. Saat sampai dan membaca pengumuman hasil eval, gw pun menyadari kenapa mereka melihat gw seperti itu. Nama gw berada di paling atas. Dengan hasil akhir gw masuk kategori Pra-Debut.

Kai
“Kai, lo liat Keina?”, salah satu trainer bertanya pada gw.

“Belum. Harusnya sih ga lama lagi dia dateng latihan kan?”, jawab gw.

“Kalau lo liat, tolong bilang dia dipanggil Chairman segera ya.”, ujarnya sambil berlalu.

Chairman? President Lee? Gw terkejut. Sangat jarang ada trainee yang dipanggil untuk menghadapnya. Kecuali…

Gw akhirnya keluar dari studio dance dan mulai berjalan mencari Keina. Saat berbelok di koridor, nampak Keina sedang berdiri diam di depan studio tempat pengumuman hasil evaluasi. Gw menghampirinya dan sama-sama melihat hasilnya. Dugaan gw benar, ia masuk ke dalam kategori Pra-Debut.

Setau gw, hanya beberapa orang yang bisa meraih kategori Pra-Debut dalam waktu kurang dari setahun. Bahkan hampir mustahil. Gw pun terkejut saat melihat pengumuman tersebut. Keina berbalik menghadap gw.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang