oOo
Disclaimer
Naruto © Masashi Kishimoto
.
tomorrow, at sunrise...
oleh oreoivory
oOo
Sasuke hampir mendesah lega seusai kelas terakhir. Kalau saja obrolan Sakura sewaktu jam makan siang benar-benar hanya percakapan ringan sehari-hari, maka sepanjang hari tidak ada tanda-tanda amukan Sakura. Sayangnya, percakapan tadi ternyata memang bukan hanya buah dari pikiran-pikiran negatif Sasuke dan teman-temannya. Kecurigaan mereka pada sesuatu yang tersirat itu benar adanya.
Sasuke sudah merasa salah saat parkiran dipenuhi siswa-siswa yang berkerumun. Biasanya parkiran memang penuh oleh murid yang berduyun-duyun ingin segera pulang, mungkin lebih kepada agar terbebas dari neraka, soalnya kebanyakan langsung hangout daripada benar-benar kembali ke rumah. Saat itu, kerumunan penuh dengan orang-orang yang stagnan berdiri mengawasi sebuah objek. Ada bisik-bisik dan dengungan suara-suara yang menyeruak di udara. Tiba-tiba lautan manusia itu membuka memberi jalan pada Sasuke saat mereka melihatnya. Keanehan itu tentu langsung menubruk kesadaran Sasuke.
Benar saja, disana teronggok mobilnya yang ditempeli celana-celana boxer miliknya yang direkatkan dengan lakban hitam membentuk lapisan menutupi seluruh body mobil kecuali kaca depan, lampu sein serta spion. Keempat ban juga dikempesi. Dan, bagian kaca disemprot cat pilok bergambar tengkorak dan tulisan 'tomorrow, at sunrise'.
Kiba bersiul, dan sisa tim footballnya-yang ternyata ikut menyaksikan hal ini-tertawa geli. Jika saja mereka tidak punya dugaan sang pelaku, mungkin mereka akan marah bersama Sasuke. Mereka akan mencari tahu pelaku dan akan membuat perhitungan dengannya. Tapi baik Sasuke ataupun teman-temannya sudah menetapkan satu nama dan mereka tentu tidak berani berurusan dengannya.
Gelak tawa teman-teman Sasuke dan kegaduhan para siswa yang bertanya-tanya langsung terhenti begitu melihat Sakura melintasi lahan parkir. Teman-teman Sasuke ingin melihat apakah Sakura akan melancarkan serangan fisik, sedang murid-murid lain hanya penasaran reaksi darinya saja, sebab mereka tidak tahu menahu peristiwa dibalik insiden ini.
"Apa ini?" ujar Sakura terkejut. Jika dia bukan dari klub drama maka Sasuke pasti akan tertipu dengan raut muka yang diperlihatkannya. Tanpa senyum, dahi mengernyit penuh tanya, dan mulut yang membuka adalah kombinasi mimik shock yang sempurna.
Sasuke tidak menyahuti. Bukan karena dia marah, tapi lebih kepada tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Dia takut salah mengambil tindakan.
"Keterlaluan benar!" kata Sakura berang. Ia mencabuti lakban yang menempel, menarik boxer-boxer Sasuke, membersihkan mobilnya. "Siapa yang berani melakukan ini? Kita harus melaporkannya!"
Sasuke buru-buru menarik lengan Sakura, menghentikannya. "Tidak sayang, tidak perlu. Tidak usah repot-repot! Nanti aku akan minta orang lain mengurus ini." kata Sasuke tenang padahal jantungnya hampir copot. Tindakan Sakura yang tampak polos dan tidak tahu apa-apa lebih mengerikan daripada dia yang membanting Si Belly menghantam lantai mimbar.
"Setiap tindakan memiliki konsekuensi, kita tidak boleh membiarkannya begitu saja!"
Entah kenapa, Sasuke merasa kalimat itu lebih seperti ditudingkan kepadanya daripada kepada pelaku insiden mobil itu sendiri.
"Aku akan menelpon polisi!" Sakura meraih telepon genggam dalam tasnya.
Sasuke spontan berteriak, "TIDAK!" Membuat Sakura langsung mendongak menatap Sasuke kaget. Ini pertama kali Sasuke meneriakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐭𝐨𝐦𝐨𝐫𝐫𝐨𝐰, 𝐚𝐭 𝐬𝐮𝐧𝐫𝐢𝐬𝐞
FanfictionSetelah peristiwa minggu pagi itu, hidup Sasuke tak lagi sama.