oOo
Disclaimer
Naruto © Masashi Kishimoto
.
tomorrow, at sunrise...
oleh
oreoivory
oOo
Naruto berencana akan membolos jika Sasuke masih tidak datang ke sekolah. Ini sudah tiga hari dan sahabatnya masih belum menampakkan wajah berengseknya itu. Sasuke bahkan tidak memberi kabar semenjak insiden di rumahnya tempo hari. Nomornya tidak bisa dihubungi, dan sosial medianya tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Intinya, sahabatnya itu sudah menghilang dan dirinya (meskipun tidak menyukai si berengsek itu) tetap mengkhawatirkannya.
Naruto melihat Sakura berdiri di depan lokernya, mengambil buku-buku untuk diletakkan ke dalam pelukan. Naruto ingin menanyakan kabar Sasuke, tapi dia terlalu takut melakukannya. Naruto mulai membayangkan yang tidak-tidak. Bagaimana jika Sasuke benar-benar hilang? Maksudnya, bisa saja Sakura menculiknya dan menyiksanya di ruang bawah tanah, kan? Sakura kemudian memutilasi Sasuke, mencacahnya dalam potongan-potongan kecil untul dijadikan makanan ikan-ikan dalam akuariumnya. Bulu kuduk Naruto meremang membayangkan adegan-adegan film thriller yang selalu dia tonton bersama ayahnya.
Naruto mengenyahkan benaknya yang terlalu mendramatisir keadaan. Sakura bukan orang yang seperti itu meskipun memiliki kecenderungan menjadi psikopat. Sasuke tidak mungkin hilang karena jika benar begitu, Keluarga Uchiha pasti sudah mengerahkan pasukan kepolisian melacak keberadaan Sasuke. Sekolah juga akan mengumumkan berita hilangnya Sasuke, pun jika dia meninggal pasti ada berita duka yang akan tersiar melalui auditorium sekolah. Naruto menggelengkan kepalanya, menyangkal bayangan-bayangan negatif di otaknya, kemudian mengangguk-anggukan kepalanya ketika menyusun fakta-fakta dan poin-poin bahwa Sasuke pasti masih hidup di suatu tempat tak kurang suatu apapun.
"Kau kenapa? Apa kau menderita epilepsi?" Seseorang memukul belakang kepalanya hingga berbunyi keras.
"Berengsek!" Naruto reflek mengusap kepalanya, merasakan kulitnya yang panas dan nyeri.
"Serius, kau bertingkah seperti orang aneh, Tolol! Ya walaupun kau sudah aneh sejak dulu."
"Sasuuukeee!" teriaknya, kemudian melompat menerjang memeluk Sasuke begitu menyadari siapa yang memukul dan mengajaknya bicara. "Aku merindukanmu!" Naruto masih berteriak padahal posisi mereka sudah sangat dekat, bisa dibilang menempel dan hanya tersekat lapisan pakaian.
"Sial, apa sih yang kaulakukan, Dobe!" Sasuke terperangah pada tingkah teman pirangnya itu dan berusaha keras melepaskan pelukannya yang terasa seperti pasir hisap. Semakin bergerak, semakin dia menenggelamkanmu.
Sasuke melihat murid-murid di sekeliling mereka yang tentu tidak menyia-nyiakan hiburan gratis yang telah dia dan Naruto berikan. Sasuke akan membentak mereka semua untuk mengalihkan pandangan dan mengurus urusan mereka sendiri jika dia tidak melihat Sakura juga memerhatikan mereka. Sasuke mengutuk dan masih berusaha melepaskan Naruto. "Lepaskan aku!"
"Tidak mau." Tangis Naruto sambil mengusap-usapkan pipinya ke dada Sasuke. "Kupikir aku kehilanganmu."
"Sakura, ini tidak seperti yang kau pikirkan." Sasuke berteriak, tapi Sakura memilih memutar matanya kemudian meninggalkan mereka.
Naruto tiba-tiba melepaskan pelukannya pada Sasuke hingga Sasuke jatuh menghantam lantai karena keseimbangannya goyah sewaktu melepaskan diri dari Naruto. "Gawat! Apa Sakura melihat kita? Mati aku!" Naruto celingukan mencari keberadaan Sakura yang telah pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐭𝐨𝐦𝐨𝐫𝐫𝐨𝐰, 𝐚𝐭 𝐬𝐮𝐧𝐫𝐢𝐬𝐞
FanfictionSetelah peristiwa minggu pagi itu, hidup Sasuke tak lagi sama.