oOo
Disclaimer
Naruto © Masashi Kishimoto
.
tomorrow, at sunrise...
oleh oreoivory
oOo
Sakura melepaskan kacamatanya, kemudian mengurut pangkal hidungnya. Kejadian ini tampaknya benar-benar membuatnya lelah. Gaara mengetuk lembut salah satu jemari sakura yang terentang di atas meja dengan telunjuk tangannya.
"Kau baik-baik saja?" Sasuke melihatnya membisikkan kalimat itu di telinga Sakura. Kedekatan mereka juga gestur sederhana Gaara membuatnya ingin merengut kepala merah sialan itu dari tempatnya. Sasuke berusaha menahan diri supaya tidak meledakkan diri menjadi partikel debu. Dia tidak bisa mengacau, dia mengingatkan diri sendiri."Bagaimana dengan tindakan skors untuk beberapa hari?"
"Kurasa itu berlebihan. Mereka cuma bertengkar, tidak ada perusakan properti atau kerusakaan materi. Yang dirugikan adalah diri mereka sendiri." Lihat, kan? Bajingan itu sedang menjadi pahlawan, pikir Sasuke. Dasar, tukang cari muka, umpatnya.
"Aku rasa ini bukan cuma pertengkaran biasa," sanggah Sakura. "Ini pengeroyokan. Aku melihat Kin dan Tayuya memegang Ino dan Karin memukulinya."
"Dia yang memulainya!" bentak Karin. Dia merasa bahwa itu tidak adil jika hanya menyalahkan pihaknya saja. Biar bagaimana pun yang dia lakukan adalah pembelaan diri.
"Tapi kalau kau bisa menjaga mulutmu, mungkin tidak perlu ada insiden baku hantam sama sekali. Kenyataannya, kau selalu memulai segala bencana." kata Sakura setenang Titanic sebelum menabrak karang es dan menjadi bangkai sejarah di dasar laut. Suaranya setipis lapisan es yang rapuh, yang bisa pecah walau hanya dengan setuhan jemari saja. Ada peringatan yang coba dia sampaikan dengan ketenangannya yang seperti itu.
Karin tertawa hambar. "Wah, apakah ini Sakura yang diagung-agungkan? Bahwa kau adalah lambang keadilan dunia? Yang aku lihat kau sedang melihat masalah ini dari satu sisi. Kau membelanya karena dia temanmu." Dia menunjuk Ino yang sedang menahan diri untuk tidak menyerangnya lagi.
Karin bukan sosok yang pandai. Tapi entah ini salah satu kebodohannya atau karena dia terlalu emosional, dia tetap harus diberi apresiasi karena keberaniannya mengumandangkan genderang perang melawan Sakura.
"Padahal hukuman apa pun yang kauterima akan Ino terima juga, terlepas aku membelanya atau tidak. Jadi kupikir tidak ada yang tidak adil di sini." Sakura masih setenang udara hampa. "Bicara soal keadilan, bukankan pertarungan kalian tidak seimbang. Kaumemukul Ino karena dia tidak bisa melawan sebab teman-temanmu mengunci tangannya. Kalau kau mau keadilan, aku bisa membuat pertandingan legal di atas ring, satu lawan satu dan kalian bisa membunuh tanpa gangguan. Bagaimana?"
Jangan pernah mendebat Sakura!
"Tapi mereka kelas tiga, sebentar lagi mereka akan lulus. Kurasa kita tidak bisa memberi mereka catatan buruk di rapor mereka kan?" Lagi-lagi Sasuke ingin memukul bajingan itu. Apapun yang Gaara lakukan tampak memuakkan baginya.
"Sebenarnya aku setuju dengan poin-poin yang disampaikan Sakura. Ini bukan perkelahian biasa. Dan kita tidak bisa menjadi lemah hanya karena mereka kelas tiga. Bagaimana nanti para siswa lain akan menilai Dewan Siswa? Image kita dipertaruhkan disini. Kita akan diangggap pilih kasih dan mereka akan mempertanyakan sikap kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐭𝐨𝐦𝐨𝐫𝐫𝐨𝐰, 𝐚𝐭 𝐬𝐮𝐧𝐫𝐢𝐬𝐞
FanfictionSetelah peristiwa minggu pagi itu, hidup Sasuke tak lagi sama.