Break #30

479 74 21
                                    







Written By : Kingkong Keju

instagram : @selirnyaroa












"sayang, aku mohon"

Yebin menatap tangan Minkyung yang menggenggam pergelangan tangannya, kemudian melepasnya

"berhenti memanggilku dengan sebutan itu"

"kenapa? Kamu masih pacarku"

"tapi aku sudah tidak menganggapmu sebagai pacarku"

"k-kenapa?"

"masih punya nyali untuk menanyakan hal itu huh?", Yebin tersenyum getir –dadanya terasa sesak, hatinya sakit

"tapi tidak ada kata putus diantara kita bukan? Itu artinya kamu masih-"

"-biar aku tegaskan kali ini Kim", potong Yebin

"kita putus!", sambungnya

"jadi berhentilah. Aku yang akan mundur dari hubungan kalian berdua", air mata seolah ingin memberontak keluar dari wadahnya –Yebin menarik nafas dalam

"dari awal aku yang salah, seharusnya aku tidak pulang ke Seoul , tidak menuruti semua ucapan Ayah, dan tidak bertemu serta menyukaimu"

Minkyung terdiam. Ia semakin merasa bersalah. Minkyung hanya menatap Yebin dalam diamnya

"kemarilah", Minkyung mengulurkan tangan kanannya, meminta tangan Yebin untuk menggenggamnya. Namun Yebin tak bergeming

"say- maaf, maksudku Yebin-ah...", Minkyung memajukan tubuhnya dengan susah payah karena kakinya sebenarnya masih terasa nyeri. Ia berusaha meraih tangan Yebin lalu menariknya pelan. Yebin akhirnya menurut saja dan duduk di samping Minkyung

"kamu tahu kenapa aku bisa mendapat luka ini?", tanya Minkyung. Yebin menggeleng

"karena aku sedang mengejar bintangku yang menjauh", Yebin mengerutkan kedua alisnya. Sedangkan Minkyung menggenggam tangan Yebin, lalu menempelkan di depan dadanya

"aku sangat menyukai bintang, kamu tahu itu kan?", Yebin mengangguk. Minkyung pernah bercerita jika ia lebih menyukai malam hari daripada siang ketika Yebin menanyakan apa yang ia pilih diantara siang dan malam. Dan Minkyung mengungkapkan jika ia menyukai bintang

"Aku selalu melihat banyak bintang di malam hari, namun ada satu malam yang membuatku menyadari jika dari beribu bintang itu ada satu yang bersinar sangat terang", Minkyung mengangkat genggaman tangannya, mengarahkan tangan Yebin ke depan bibirnya lalu mengecup punggung tangan Yebin dengan lembut. Minkyung menatap mata Yebin

"aku berusaha meraih bintang itu, dan aku berhasil mendapatkannya. Namun karena aku bodoh –seperti yang kamu bilang, aku melakukan sebuah kesalahan. Dan bintang itu pun menjauh"

Yebin masih terus mendengarkan tiap kalimat Minkyung dan mencoba mencerna setiap makna

"aku berusaha meraihnya kembali, namun seolah bumi enggan untuk membantuku lagi. Aku terjatuh, tersungkur-", Minkyung menggantung kalimatnya, menoleh dan mendekatkan wajahnya pada Yebin. jarak wajah mereka hanya beberapa inch

"bukan Kim Minkyung namanya jika tidak bangkit lagi. Dan aku senang, detik ini juga aku bisa menatap bintangku sedekat ini", Minkyung mencuri kecupan pada bibir Yebin. Dengan cepat Yebin menjauhkan wajahnya

"yah! Apa yang kau lakukan?", Yebin menutup mulutnya

"menciummu", jawab Minkyung dengan raut wajah bodohnya

Adore U [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang