Benci

58 4 0
                                    

Kadang aku berfikir, apa yang membuatnya datang kembali?
Benar karena rindu atau hanya merasa sepi.

Lalu berfikir lagi, apa yang membuatnya pergi?
aku yang membosankan atau jiwanya telah ramai kembali.

Kadang menyesal akan masalah kecil yang membuat kita bertengkar hebat . Bukannya menjadi pelajaran, pertengkaran-pertengkaran itu malah membuat kita menjadi lebih jauh hingga diluar kendali.

Aku benci ketika dihadapkan dengan pertengkaran, namun aku bersyukur bahwa ia selalu menemukan cara agar aku merasa tenang.

Terkadang pula, masalah kecil itu hanya dari sebuah kecemburuan yang konyol. Namun bukankah cemburu itu hal yang wajar?

Bagaimana bila orang yang kita sayang terlalu mahir menciptakan rasa cemburu? Entah hanya ingin menguji atau memang ia bangga akan sesuatu seperti itu.

Perasaan yang sukar dijelaskan. Semua rasa yang menumpuk didada seakan ingin meledak. Rasanya seperti ada yang mencakar-cakar didinding hati ketika melihat ia masih saja terpaut dengan masalalunya.

Lalu, sebagai apa aku dimatanya?
Entah selama ini ia menganggapku ada atau hanya seseorang yang tak pernah terlihat sama sekali.
.
.
.
Nyatanya, kita tidak lebih dari dua orang yang saling menemani, hanya disaat sepi.

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang