Lelah,
Pada setiap perjuangan yang telah.Dari suatu hal yang paling kuhindari selama ini.
Memanfaatkan kelemahanku hanya untuk menerimanya kembali. Membiarkan diri sendiri terus terluka berkali-kali.
Pikirku, dengan kita kembali bersama semuanya akan baik-baik saja.
Pikirku, dengan kita kembali bersama semuanya akan terasa bahagia.
Pikirku, dengan kita kembali bersama semuanya akan menjadi indah.Ternyata aku salah.
Memaksa takdir untuk bertemu, kemudian saling merindu.Kita memang kembali, namun aku terjebak didalamnya.
Ruang tertutup yang selama ini membuatku susah melupakan, dengan mudahnya kubuka (lagi) tanpa mempertimbangkan akibatnya jika nanti dia pergi.Ingin berhenti, namun aku terlambat.
Rasanya seperti pecundang,
yang berjuang lalu pulang.Dan kini tersesat, perlahan mulai kehilangan arah.
Centang satu abu-abu itu terus mengganggu pikiranku.
Ketidakpastian yang memang seharusnya kusudahi sejak dulu.Apa yang bisa diperbuat dengan status "bukan siapa-siapa"
Menyesal, rasanya ingin marah.
Dan sadar, tidak ada hak untuk itu.
•
•
•
Ingin meminjam bahunya, sebentar saja. Mungkin dengan begitu aku bisa melepas kepergiannya.Atau mungkin memang sudah seharusnya untuk berhenti. Tanpa pernah menoleh kebelakang lagi. Lalu mengakhiri semua yang terjadi.