Anna Brown POV
Brrrrttt brrtttt brtttt aku melirik handphone ku yang bergetar. Emma... aku menyimpan handphone ku di bawah bantal. Lalu kembali membereskan pakaianku.
Kejadian minggu lalu di pernikahan Emma membuatku akhirnya memutuskan untuk mengambil tawaran yang perusahaanku berikan. Perusahaanku akan mengikuti fashion turnamen tahunan yang akan di gelar di Milan. Bersama anggota team yang lain, kami akan mengikuti fashion show.
Menyibukan diri sendiri adalah salah satu cara yang bisa ku lakukan untuk menghilangkan rasa sakit hatiku.
"Hai... sedang merapikan pakaian?" Mom masuk dan membantuku memasukan pakaianku ke dalam koper.
"Ya... aku baru sempat. Besok flight nya siang, jadi aku masih ada waktu." Aku tersenyum pada mom. Mom selalu ada untukku. Mom sangat mengkhawatirkanku sejak pernikahanku batal. Mom selalu berhati-hati, tidak ingin aku menangis lagi bila dia menyinggung masalah pernikahan.
"Semoga lancar ya fashion show nya...." aku hanya tersenyum.
"Anna, bisa aku bicara tentang Emma?" Sambungnya dengan takut. Aku tidak menjawabnya. Lalu mom kembali berkata.
"Aku tahu kau menyayangi Emma. Dan kau menyesali yang kau lakukan, tapi ini sudah berlalu, angkatlah teleponnya. Dia sangat ingin berbicara denganmu."
Aku duduk di kasurku sambil membuang pakaianku ke dalam koper. "Aku masih belum bisa melupakan apa yang dia lakukan mom. Ini terlalu menyakitkan bagiku. Dan aku masih belum bisa menerima betapa malunya aku saat itu. Aku tidak bisa menerima kebodohanku." Mom memelukku. Menenangkanku.
"Lepaskanlah nak... kamu pasti menemukan pria yang lebih baik. Yang kamu lakukan dan Emma lalukan adalah hal yang sama. Dia melakukan itu untuk menyelamatkanmu darinya yang selingkuh. Begitu pula dirimu. Ini bukti kalian sayang satu sama lain."
Mom mengingatkanku dengan bijaksana. Aku memeluk mom sangat erat.
"Aku akan menghubunginya setelah kembali. Aku perlu menenangkan diriku mom."
"Tentu nak. Pakailah waktumu dengan bijak."
"Terima kasih mom.... I love you so much..."
"Well... karena kamu di sana hampir 1 bulan. Kau harus pakai kesempatan untuk memanjakan dirimu. Bawa ini, ini dan .... ini juga." Mom memasukan beberapa dress, bikini dan pakaian eksesntrik lain yang sudah jarang ku pakai.
"Mom aku kesana untuk kerja." Aku mengingatkan.
"Hei.... jangan cuma kerja, pergi jalan-jalan juga, siapa tahu disana kau bisa membawa pria itali. Mereka itu sangat romantis dan setia."
"Mom....." aku mengingatkan mom.
***
Penerbangan dari Los Angeles ke Milan cukup panjang membuatku sedikit lelah, team yang di kirim hanya 10 orang termasuk aku. Salah seorang rekan kerjaku sesama fashion design Mike, kami tidur sekamar. Di kantor, Mike termasuk teman yang asik. Kami sering hang out bersama dan berbagi ide.
Mike agak berbeda dari temanku yang lain, dia sangat nyaman bila bicara kehidupannya padaku, tapi hatinya bisa berdebar debar saat melihat pria tampan, seperti yang kurasakan.
Malam dimana kami baru tiba, aku mencari makan sendirian di cafe dekat hotel. Temanku yang lain mengajakku pergi, tapi rasa lelahku mengalahkan segalanya. Mencari makan dekat hotel dan kembali ke sana masih bisa kujalani.
"Permisi, bisa aku duduk di sini?" Kata seorang pria yang tiba-tiba berdiri di sebelahku, menahan sendokku di udara sebelum sempat kumasukan ke mulut. "Boleh aku duduk di sini? Tempat ini penuh sekali." Aku memandang meja lain, seperti katanya, semua meja terisi penuh, dan hanya aku yang makan sendiri. Dia menggunakan bahasa Inggris berlogat Italia yang sangat kental.
KAMU SEDANG MEMBACA
Called Off My Friend's Wed #wattys2018
Romance"Anna.... apa yang kau lakukan?" Emma bertanya kaget melihat yang Anna lakukan dengan calon suaminya. Calon suami Emma bangkit berdiri dari kasur menutupi Anna yang setengah telanjang dengan tubuhnya karena kancing kemeja Anna sudah terpepas, memper...