Narator POV
"Masih mau berpura-pura tidur? Huh... baguslah... aku bisa menikmati tubuhmu yang manis ini sesukaku." Kata Ernesto berbisik di telinganya.
Dia tahu aku tidak tidur. Biar saja, nanti juga kau lelah sendiri kalau aku tidak merespon. Oh tidak... dia ingin membuka baju handukku. kalau aku melawan, dia tahu aku benar berpura-pura, kalau benar di lepas, dia akan lebih leluasa menciumi tubuhku. Apa yang harus kulakukan....
Ernesto melepaskan satu lengan baju handuk yang Anna kenakan, Ernesto menahan nafasnya saat menyadari apa yang Anna kenakan di balik baju handuk itu.
"Aku tidak akan merusak baju ini, tapi tanganku sangat gatal untuk melihat tubuhmu Anna...." Ernesto mengelus lengan Anna yang halus, membuat Anna merinding.
"Tubuhmu ini sangat indah." Anna merasa nafasnya tercekat di tenggorokannya saat Ernesto mengatakan demikian.
Anna merasakan ciuman di seluruh tubuhnya, tangan Ernesto meraih bagian bawah baju tidur Anna dan menariknya sampai ke batas pinggangnya, Ernesto menyelipkan tangannya di selangkangan Anna.
Aggghhh ya Tuhan... dia menyentuh klitorisku... Aghhhh aku... tidak... aku sudah tidak tahan...
"Aghhhh... Ernest...." Rintih Anna.
"Akhirnya kau terbangun, mia cara... " Ernesto mencari puting Anna di balik dress tidurnya yang terbuat dari satin tipis lalu mengulumnya.
"Ernest... stop... jangan lakukan itu..." Rintih Anna lagi menggeliat di samping Ernesto.
"Yang mana? yang ini?" Ernesto menarik ringan puting Anna yang mengeras, sementara tangannya menarik celana Anna saat Anna mengangkat panggulnya.
"Ohhh yang ini..." Ernesto berhasil melepaskan celana Anna, dengan ujung jarinya dia menelusuri organ intim Anna yang basah.
"Aku bantu keringkan ya..." Bisik Ernesto di telinga Anna. Belum sempat Anna merespon ucapan Ernesto, dia sudah turun menjilati tubuh Anna yang basah, membuat Anna teriak kenikmatan.
"Ernest.... jangan.... " Ernesto dengan lihai menggoda dan bercinta dengan lidahnya, dan Anna mencapai klimaks saat Ernesto memasuki dirinya dengan lidahnya. Ernesto mengecap setiap tetes cairan yang keluar dari diri Anna, ciumannya beralih naik ke perut Anna.
Ernesto tidak menyisakan sehelai benangpun pada tubuhnya. Dia memandang Anna yang terbaring lemas dan basah di bawah tubuhnya. Ernesto melepaskan celana boxer yang dia kenakan, kedua kakinya berada di kedua sisi tubuh Anna, dengan jelas Anna melihat kejantanan tubuh Ernesto di atas perutnya yang terbuka.
Mereka berdua saling menatap tubuh pasangannya, Ernesto mengarahkan tangan Anna untuk memegang kejantanannya, Anna sempat menarik tangannya, tapi Ernesto menahannya. Saat telapak tangannya menyentuh Ernesto, Anna secara refleks menggerakan tangannya. Dan Ernesto mengerang saat Anna melakukan itu.
Anna beringsut turun tapi Ernesto tidak menyadarinya sampai Ernesto merasakan mulut Anna yang mengulum kepala penisnya dan bermain dengan lidahnya. Ernesto kembali mengerang, lalu menghentikan Anna.
"Anna... cukup... Aku ingin memuaskanmu lebih dahulu." Ernesto menarik diri, dia membawa Anna kembali ke posisi sebelumnya.
Ernest menakup buah dada Anna, memijatnya dengan gerakan memutar lalu mulai menciumi ujung payudara Anna yang sensitif. Dia mencium bibir Anna, dan menempelkan kejantanannya di vagina Anna, menggodanya, merasa tidak bisa menahan diri, Anna ingin merasakan kejantanan Ernesto di dalamnya, ia mendorong Ernesto sampai Ernesto terlentang di atas kasur sedangkan dia sendiri berada di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Called Off My Friend's Wed #wattys2018
Romance"Anna.... apa yang kau lakukan?" Emma bertanya kaget melihat yang Anna lakukan dengan calon suaminya. Calon suami Emma bangkit berdiri dari kasur menutupi Anna yang setengah telanjang dengan tubuhnya karena kancing kemeja Anna sudah terpepas, memper...